Oleh: Makripuddiin
Senin, 29 Agustus 2022
Menulis Membuatku Naik Kelas dan Berprestasi
Jumat, 26 Agustus 2022
How To Write a Good Resume
Oleh: Makripuddiin
Pertemuan
ke 3 belajar menulis kali ini dipandu oleh duo bidadari cantik asal Lebak
Banten, dua ibu-ibu muda
yang enerjik menurut saya. Kemudian neng moderator
memperkenalkan diri, saya Mutmainah biasa dipanggil Emut dari
Lebak Banten. Alumni
peserta Belajar Menulis PGRI asuhan Om Jay gelombang 24 (Januari-Maret
2022). Mulai
belajar dari "NOL BESAR" hingga menghasilkan buku solo (hasil 30
kali pertemuan dengan Narasumber, keren
bukan?).
Selanjutnya
narasumber kita yang satu ini juga tidak kalah hebatnya, ya beliau adalah ibu
Maesaroh, M. Pd. Seorang penulis berdarah banten yang lahir di Lebak 32 tahun
yang lalu. Beliau dijuluki dengan "queen
of Diction" di Komunitas Menulis PGRI tingkat Nasional dan sudah
menerbitkan
banyak buku antologi dan buku solo. Kecepatannya dalam menulis membuat beliau
dipercaya menjadi narasumber dibeberapa acara pelatihan menulis tingkat
nasional. Jadi tidak salah dijuluki F1.
Sebelum
ibu Maesaroh lanjut ke materi, beliau membahas pengertian
resume, pengertian resume menurut KBBI?
"Menurut
KBBI, Resume adalah ikhtisar atau ringkasan. Dimana sebuah intisari penting,
harus berkembang menjadi sebuah tulisan untuk memberikan informasi kepada
pembaca."
beliau
juga menegaskan untuk menjadi seorang blogger pemula, kita harus memupuk mental
baja agar kita menjadi blogger dengan keterandalan. Bersebab demikian,
dan beliau juga menjelaskan ada 4 poin penting yang dimiliki
oleh seorang blogger pemula antara lain:
1. Tanamkan sikap percaya
diri. Jangan merasa malu, karena tulisan yang kita anggap jelek akan menjadi
luarbiasa bagi mereka yang tidak pernah belajar menulis.
2. Siap dengan segala
kritikan. Meskipun terkadang budaya memuji lebih banyak dari budaya mengkritik,
namun pujian itu harus semakin meningkatkan kualitas tulisan kita.
3. Jadilah penulis yang
informatif dan edukatif. Media blog adalah media termudah untuk
memberi/menerima infomasi. Jadi, tulisan yang bersifat informatif akan sangat
diburu oleh para Smart reader.
4. Bangunlah tulisan di
berbagai Blog.
Menulis di berbagai blog akan menanamkan
mental penulis yang mudah beradaptasi dan tak segan memberi perubahan. Seperti
pada materi pertama blog di kompasiana, adalah media yang sangat bagus untuk
memupuk mental penulis. Demikianlah 4 poin yang perlu dilakukan oleh penulis
bloger agar bisa membuat tulisan yang bisa dibagi kepada pembaca.
Lalu bagaimana cara membuat resume yang baik?
Untuk
membuat resume yang baik ada hal yang perlu dihindari dan merupakan pantangan
berat bagi seorang penulis yaitu jangan mengcopi paste tulisan orang lain,
karena hal tersebut akan tidak elok untuk dibaca dan akan meruntuhkan mental
seorang penulis, disamping itu juga dapat menghambat kreatifitas seorang
penulis.
Jesteru
sebagai seorang penulis tumbuhkan terus rasa percaya diri dan lebih rajin dalam
membaca referensi agar kaya dengan bahan untuk menulis.
Menurut Ibu Maydearly Ada 6 langkah
mudah dalam meresume yang baik yaitu sebagai berikut:
1. Mengamati
Jika anda belum
mempunyai ide untuk menulis, maka anda perlu melakukan pengamatan atau
observasi, tujuannya agar anda mendapatkan ilham atau ide menulis, hal ini bisa
dilakukan seperti mengamati apa kegiatan kita hari ini, apa yang lagi marak
dibicarakan orang, apa yang ingin diketahui orang lain atau bisa juga dengan
merenung sejenak dan membaca beberepa referensi.
2. Memodifikasi
Kegiatan memodifikasi
dilakukan ketika tulisan yang kita buat berdasarkan refrensi bacaan sebelumnya.
Jadi, jika kita menulis tema yang sama dengan tulisan orang lain, maka kita
perlu melakukan modifikasi agar tidak terkesan menjiplak dari tulisan
sebelumnya.
3. Menghindari copy paste
Kenapa kita harus
menghindari copy paste? Karena tindakan
ini selain tidak pantas untuk dilakukan dan menurut para penulis itu merupakan
aib yang harus dijauhi. Disamping akan menghancurkan mental seorang penulis
juga dapat menghambat kreatifitas dan kritis seorang penulis.
4. Memparafrase bahasa
narasumber
Hal ini juga penting
dilakukan oleh seorang penulis, bagaimana menterjemahkan maksud dari narasumber
dengan menggunakan bahasa sendiri dapat meningkatkan kemampuan seorang penulis
untuk mengalihkan konsep awal yang sudah menjadi hak milik orang pertama atau
narasumber, sehingga terkesan tulisan tersebut merupakan ide dan gagasan dari
orang yang mengkutipnya.
5. Memberi kesimpulan
Memberi kesimpulan dalam
menulis, dapat mengajak pembaca untuk merefleksikan bacaan yang sudah dibaca
sebelumnya. Dan membantu pembaca untuk berpikir kritis, sehingga pembaca dapat
memnggaris bawahi poin penting dari suatu bacaan. Kesimpulan juga merupakan
bagian koda dalam tulisan.
6. Menulis sesuai dengan gaya
sendiri
Menulis tidak perlu
mengikuti gaya menulis orang lain, karena setiap penulis mempunyai gaya
masing-masing dalam menginterprestasikan tulisannya. Dan setiap tulisan akan
menemukan pembacanya sendiri. Jadi anda hanya perlu memperhatikan penulisan
yang benar sesuai dengan ejaan yang sudah disempurnakan.
Dalam
menulis jangan biarkan diri anda tersesat dalam kebingungan dan keraguan,
tulislah apa yang ada di kepala, jangan halangi kretifitas anda dengan
ketakutan berlebihan yang tiada berujung. Jika ingin menjadi seorang penulis.
Menulislah sekarang, karena jika menunggu waktu yang
tepat, maka anda
tidak akan menemukannya kalau hanya untuk sekedar berwacana.
Waktu yang tepat anda yang ciptakan sendiri. Oleh
sebab itu lakukanlah sekarang, setelah anda membaca tulisan ini. Mulailah
dengan keyakinan yang kuat di dalam hati, bahwa suatu saat anda
akan menjadi seorang penulis dan jangan lupa untuk tetap istiqomah serta sabar,
niscaya anda akan menjadi penulis yang handal pada masanya.
Rabu, 24 Agustus 2022
Menjadikan Menulis Sebagai Pasion
Pada pertemuan ke-2 kali ini
pembelajaran dipandu oleh Bapak moderator Dail Ma'ruf dan Narasumber ibu Dra. Sri
Sugiastuti. M. Pd. Tidak jauh berbeda dengan pembelajaran kelas sebelumnya
semua tim yang bertugas menjalankan tugas
dengan baik agar pembelajaran bisa berjalan dengan baik.
Di awal pembelajaran kita disuguhkan
bacaan yang ringan namun, sarat dengan makna yaitu bagaimana
cara atau trik agar awet muda, ternyata setelah dibaca bukan
dengan cara olahraga ataupun dengan cara mengkonsumsi makanan tertentu. Namun jika ingin awet muda cukup
dengan 12 cara dan semua cara tersebut mengarahkan kita
untuk menjadi pribadi yang positif dan berkualiatas secara emosional dan
spritual.
Kemudian selanjutnya ibu narasumber
yang lebih terkenal dengan bunda Kanjeng ini mengajak kita untuk
membaca sepenggal cerita pengalaman beliau ketika hilling ke pulau bajo. Dengan
sederet pengalaman pahit dan manisnya yang menuntun kita untuk tetap bersyukur
dan saling berbagi tanpa hitung-hitungan.
Beliau adalah
salah satu guru bahasa inggris, disalah satu sekolah ternama dan juga salah satu penggiat literasi yang hobi dan pashionya pada bidang menulis sehingga sudah banyak menerbitkan
buku antologi dan buku solo.
Yang menjadi pertanyaan kebanyakan
orang, kenapa sih kita menulis?
Banyak orang yang belum sadar bahwa
setiap orang punya kelebihan dan bakat yang berbeda-beda yang sudah
diberikan tuhan akan tetapi bakat menulis tentu bakat dasar yang sama rata diberikan oleh Tuhan kepada hambanya sehingga seharusnya tidak
ada seorang yang tidak bisa menulis dengan alasan apapun selama orang itu
mau.
Nah lalu apa sih kelebihannya jika
kita menulis?
Kelebihan yang akan diperoleh dengan sendirinya bagi seorang penulis antara
lainsebagai berikut:
a. Kecerdasan dan kematangan
intelektual seseorang dihat ketika mereka menulis
b. Pekerjaan menulis masih mendapat
penghargaan dan pengakuan sosial teratas di masyarakat
c. Menjadi seorang penulis akan
menjadikan orang itu terkenang sepanjang hayat.
Jadi apakah anda tertarik untuk
memulai menulis?
Saya berharap anda tertarik dong, tapi perlu diketahui untuk melanjutkan niat anda menjadi seorang
penulis, kita harus
bisa mengantisifasi dan sadar bahwa untuk mewujudkannya tidak mudah pasti ada
hambatan dan rintangannya, apa saja rintangan menjadi seorang penulis?
1.
Merasa tidak bakat menulis
Perasaan ini pasti akan muncul kepada semua orang, hal
ini disebabkan karena belum terbiasa, dan jika dibiarkan tentunya akan menjadi
bumerang bagi seorang pemula. Oleh sebab itu, dalam memulai kegiatan menulis
tanamkan pada diri bahwa anda sedang belajar menulis, jika ada salah, itu
bagian dari suatu proses untuk menjadi lebih baik kedepannya.
2.
Tidak punya waktu untuk menulis
Nah, perasaan tidak punya waktu untuk menulis, juga
merupakan hambatan yang tidak boleh diremehkan, karena hal ini akan membuat
kita tidak akan memulai menulis. Padahal jika menilik keseharian kita, justeru
banyak waktu yang dibuang secara percuma atau banyak waktu yang tidak
berkualitas yang kita habiskan. Sayang sekali bukan? Oleh sebab itu, dalam
menulis tentu kita yang harus meluangkan waktu itu, bukannya menunggu waktu
luang.
3.
Tidak memiliki ide untuk ditulis
Ide menulis memang merupakan dasar kita untuk memulai
menuliskan bait demi bait, kata demi kata. Jika ide itu mandek atau tidak
keluar, akan menyebabkan tulisan kita tidak akan selesai. Tapi jangan khawatir,
jika susah menemukan ide untuk ditulis. Maka tulislah apa yang sedang anda
rasakan. Misalnya anda lagi tidak punya ide untuk ditulis dan otak lagi buntu,
justeru apa yang sedang anda rasakan pada saat itu, sebenarnya sudah bisa
dijadikan bahan untuk menulis.
4.
Tidak mau dikritik
Siapa sih yang mau dikritik? Tentu saja semua orang pada
dasarnya akan lebih senang dipuji. Namun kritikan juga tidak bisa kita elakan,
karena biasanya kritikan itu bertujuan untuk mebuat tulisan anda menjadi lebih
bagus. Anggap saja kritikan adalah obat dikala anda sakit.
5.
Tidak suka menulis
Alasan orang tidak suka menulis, biasanya karena tidak
percaya diri akan tulisannya. Jika anda tidak suka menulis, maka bergaullah
dengan orang suka menulis atau anda bergabung dengan komunitas menulis.
Sehingga kebiasan orang-orang yang ada pada komunitas menulis akan secara tidak
langsung akan mempengaruhi anda untuk memulai mencitai pekerjaan atau hobi
menulis.
Oleh sebab itu sebagai pemula hal
yang pertama yang harus dilakukan adalah mengusir hambatan-hambatan tersebut, dengan cara merubah dulu mindset bahwa menulis
itu mudah dan menyenangkan kemudian mulai siapkan
waktu untuk anda menulis. Jangan baper atau minder dengan tulisan
anda, prerbanyak membaca dan bangun komunitas Literasi sebagai sinergi kekuatan untuk anda
terus menulis.
Nah, setelah semua yang di atas sudah
dilakukan, selanjutnya tanamkan pada diri untuk komitmen dalam menulis. Karena tantangan kedepannya sebagai seorang penulis justeru lebih
banyak setelah anda mahir dalam menulis. Maka perlu anda kembali lagi untuk
mengingat dan fokus pada niat awal, bahwa nada
ingin menjadi seorang penulis.
Karena banyak diantara kita sudah
punya niat yang baik tapi terkadang belum fokus dan komit sehingga akan
berdampak pada keberhasilan. Jika rasa malas itu datang lagi dan ide menulis
terhambat, maka ulang kembali
rumus di atas,
menulis dari hal kecil yang sedang kita alami pada hari ini. Seperti menuliskan
cerita aktivitas kita, solusi terhadap kemalasan yang itu sendiri, kemudian tulisan itu kita bagikan kepada orang lain.
Saya yakin lambat laun kita akan
menjadi penulis yang handal. Pesan yang saya dapat dari pelajaran kali ini, bersama teman-teman menulis gelombang 27. Jadikan menulis
sebagai pasion maka anda anda akan menjadi penulis hebat.
Senin, 22 Agustus 2022
Menulis di Kompasia
Hari ini banyak sekali kegiatan,
seperti biasa, hampir tidak ada waktu luang untuk bersatai, pulang dari
masjid, setelah menyelesaikan shalat isya hampir saja saya melewatkan
pertemuan pertama di kelas menulis.
Untung saja volume hanphone tidak
disilen seperti biasa. Untuk kali ini memang sengaja dibesarkan volumenya
sebagai pengingat, bahwa malam
ini adalah malam perdana mengikuti kelas menulis gelombang 27. Wow kreen bukan?
Ternyata kelas menulis asuhan dari Om Jay sudah melewati banyak episode.
Maklum, jika sudah
malam biasanya saya fokus menemani anak untuk belajar,
seperti menyelesaikan pekerjaan rumahnya, murozaah untuk hafalannya dan sampai
menemani mereka mengarungi mimpi yang indah. Setelah mendengarkan bunyi
hanphone beberapa kali, saya baru menyadari bahwa saya harus membuka hanphone. Toh anak-anak
juga sudah mulai hanyut dalam mimpinya.
Dalam hati ada pertanyaan,
“Benar gak sih, hanphoneku rame gara-gara Kelas Belajar Menulis?”
wah... “Jangan-jangan memang iya?”.
Sambil menghela nafas panjang saya menuju
sudut kamar dimana saya menaruh hanphone yang dari tadi di cas untuk persiapan
belajar. Seperti biasa jika pesan yang masuk di group belajar menulis
gelombang 27 pasti masuk dengan keroyokan.
Setelah hanphone saya buka benar
saja pesan yang masuk sudah banyak sekali, karena menurut saya setiap pesan
yang masuk di group menulis sangat penting untuk dibaca, saya harus bersabar
menscrol pesan mulai dari atas biar tidak gagal faham.
Setelah menemukan pesan sebentar
lagi kelas dimulai semua anggota group dipersiapkan untuk menyimak materi yang
akan diterima melalui lewat WA group, saya langsung berhenti menscrol
pesannya.
Awalnya saya kira kita belajar lewat
zoom meting seperti di awal pertemuan atau pembukaan kelas menulis angkatan ke
27, sehingga saya berusaha mencari link zoom meting walau sudah berulang kali
mengobok-obok pesan dari atas ke bawah dan lagi dari bawah ke atas tetap saja
tidak menemukan link zoom yang saya cari dan kemudian saya baca lebih teliti
dan seksama hanya menemukan jawaban kita belajar lewat WA group saja.
Kemudian saya mencoba untuk fokus
sama arahan mentor dan moderator yang memberikan randown acara yaitu:
Pertemuan di bagi dalam 4 sesi
1. Pembukaan
2. Paparan materi melalu chat WA
grup
3. Tanya jawab
4. Penutup
Kemudian kita disuguhkan sebuah
puisi yang cukup berkesan menurut saya pribadi, puisi tersebut dibuat
sebagai bentuk usaha motivasi agar kita bisa mengikuti jejak seorang guru,
teman, mentor dan coach yuup.. Beliau adalah Dr Wijaya Kusuma,
M. Pd.
Dari puisi yang saya baca dapat
ditemukan pesan om Jay adalah seorang sosok pejuang literasi, yang selalu
bercita-cita untuk meningkatkan minat literasi bagi semua orang, bagi beliau
uang bukan srgalanya karena dengan menulis beliau sudah banyak mendapatkan
penghargaan dan bisa keliling dunia.
Puisi tersebut cukup bisa mengompori
saya. Lagi-lagi saya menghela nafas panjang dan berpesan pada diri sendiri
"semoga kamu bisa konsisten bro" dan tanpa sengaja bibir ini berucap
amiin ya robbalalamin. Kemudian saya lanjut membaca profil beliau, wow... saya sangat tercengang melihat segudang prestasi dan aktivitas
yang beliau sudah lalui.
Ternyata hanya sekedar membaca
biodata seseorang dan orang tersebut adalag sosok yang sangat luar biasa, bisa juga menjadi vitamin tambahan buat kita yang
masih malas menulis,
apalagi belajar diusia yang sudah tidak muda ini, tentunya akan berusaha mencari alasan kebenaran terhadap kemalasan kita.
Ok sobat,
sekarang sudah semangat lagi kan?
Selanjutnya kita diberikan materi oleh Om Jay, beberapa trik untuk bisa menulis di kompasia dan tulisan yang kita buat, bisa
diterima dan orang tertarik untuk membacanya. Hal-hal yang perlu diperhatikan
dalam menulis agar tulisan kita mendapat penilain yang baik oleh pembaca antara
lain sebagai
berikut:
1. Aktual
2. Bermanfaat
3. Insfiratif
4. Menarik
5. Menghibur dan
6. Unik
Nah teman-teman pembaca yang
baik hati, dari tulisan di atas semoga bisa menjadi spirit awal untuk kita
memulai dalam menulis, dan semoga
kita bisa menjadi seorang penulis yang terus konsisten. Hal ini
sesuai dengan arahan dari Om Jay.
Mengingat saya pribadi adalah orang susah untuk mendapatkan ide untuk ditulis
dan jarang meluangkan waktu menulis tentu saja pasti akan menemukan kendala diawal,
tapi justeru dari kendala-kendala yang ditemukan nanti akan menjadikan kita
lebih dewasa dan terbiasa dalam menulis.
Saya sendiri tanpa sadar sudah
menulis beberapa kalimat yang menurut saya ini amazing karena jarang sekali
saya mau menulis dan susah untuk menemukan
ide untuk ditulis. Ternyata saya baru sadar,
semua hal bisa ditulis, tergantung kita mau memulainya.
Semoga setelah mengikuti kelas menulis ini, ada harapan besar
bersama teman-teman yang lain lebih semangat lagi dalam menulis dan berbagi
banyak hal kepada orang lain lewat tulisan. Akhir kata tidak ada proses yang
sia-sia yang sia-sia adalah orang pemalas yang menyia-nyiakan waktu.
Saya kutip salah satu kalimat yang
sangat menginspirasi kita untuk tetap semangat dalam menulis.
"Jika kamu ingin mengenal
dunia, membacalah. Jika kamu ingin dikenal dunia, menulislah." (Armin
Martajasa)