Jumat, 30 September 2022

Menulis Puisi

 Oleh : Makripuddiin 

Resume ke-18

Gelombang 27
Tanggal: Jumat 30 September 2022
Tema: Menulis Puisi
Narasumber: Dra, E Hasanah, M. Pd
Moderator: Dail Ma'ruf 




Assalamualaikum wr. Wb. Kth. Halo sobat bloger saya doakan semoga Allah SWT selalu melimpahkan rahmatNYA, tetap sehat dan diberikan rizki yang berkecukupan. Amiin ya robbalalamin

Puisi adalah karya sastra yang dibuat dengan menggunakan bahasa yang padat, merupakan ungkapkan perasaan dari penyair dengan bahasa kias. Selain itu puisi puisi juga merupakan gambaran dari suatu peristiwa yang dirasakan oleh penyair yang disusun dalam larik-larik dan bait-bait padat bermakna konotatif, bersifat sugestif, asosiatif, ekspresif dan magis dengan menggunakan berbagai macam majas dan lebih mementingkan rima atau bunyi. 

Banyak orang yang mengenal dan mungkin sering  membaca puisi, namun tidak jarang diantara mereka tidak bisa menulis puisi. Nah malam ini kita akan belajar bagaimana cara menulis puisi yang akan dipandu oleh moderator Bapak Dail Ma'ruf dan Narasumber yang sudah berpengalaman membuat puisi yaitu Ibu DR. E Hasanah. M. Pd.  Untuk lebih mengenal beliau dapat di lihat pada profil brliau. 


















Puisi menurut H. B. Jassin puisi adalah suatu karya sastra yang diucapkan dengan perasaan dan memiliki gagasan atau pikiran serta tanggapan terhadap suatu hal atau kejadian tertentu.

Coba perhatikan contoh puisi karya Pujanga Dr. Nastain:

Dalam remang senja aku teringat
Ketika rasa itu menjelma
Aku terbuai dengan merdu suaramu
Termenung menyaksikan senyum terindah
Sampai menuju suatu arah
Yang membawaku larut dalam resah
Resah memikirkanmu aku terperangah
Pandangan itu membuatku melayang
Hingga pada titik dimana aku sedang tidak mengerti
Mengapa aku seperti ini
Bahwa cinta masih menguasaiku
Rasa ini mengalir tiada henti

Tatapan itu selalu menjadi candu untukku 
Tatapan yang menyiratkan sebuah rasa yang tak aku tau
Tapi aku dapat merasakan rasa yang sedang ia rasakan
Semoga ini bukan hanya feeling 
Tapi ini nyata dan segera terjadi.

Dulu aku kira kau hanya akan aku jadikan pelampiasan
Tapi sekarang, perasaan itu tumbuh tanpa aku sadari
Dan semoga kau bahagia mendengarnya 
Karena saat ini kau bukan lagi pelampiasan
Melainkan rumah menetap ternyaman bagiku.

Tuhan
Bolehkah aku beristirahat sekejap saja?
Aku lelah dengan semua ini 
Ingin pergi tapi tak mampu

Apakah aku tak ditakdirkan untuk bahagia?
Kenapa setiap kali aku bahagia selalu saja di hancurkan?
Bahkan mereka tak pernah mengharapkan kehadiranku
Apakah aku ini tak berguna?

Aku ingin pergi 
Aku ingin bahagia dan merasakan ketulusan dari seseorang 
Kenapa aku selalu di patahkan?
Kenapa aku harus di hancurkan?
Kenapa aku tak di anggap ada?

Jika mereka tak ingin aku ada
Kenapa mereka merawatku
Aku tak pernah berharap dilahirkan 
Aku tak pernah berharap tuk di cintai 
Aku tak pernah berharap tuk di hargai
Karena aku hanya akan menjadi beban hidup mereka

Dalam janjiku kala itu
Akan ku kunci hatiku untuk siapapun
Tapi kau hadir menaburkan rindu
Membuatku tanpa sadar menjadi candu

Canduku akan rindumu
Rindu yang katamu tak lagi bersuara merdu
Kala kekasih hati tak membalas salammu
Rinduku padamu juga tak sampai, tapi hatiku tak 'kan gentar

Bisakah cinta mempersatukan disaat rindu berlainan?
Bisakah hidup jadi sempurna disaat tanpamu, dayita?
Dayita kalbu katanya
Berirama layaknya lagu asmara

Aku hanya mampu menyuarakan pada Tuhan
Perihal rasa yang tumbuh tanpa pegangan juga perihal rindu yang tak terbalas karena berbeda perasaan
Rasaku ditanggung sendiri tak mau di ungkapkan
Mungkin sampai waktu yang menyingkap takdir kehidupan

Harap dan rasa mencuat
Beku, ngeri, menyayat hati
Kupikir dunia itu indah
Nyatanya semua semu belaka

Amaraloka
Cinta, kasih, hati, romansa
Akankah bisa tanpa bhama?

Kupinang kalbu merenggut malam syahdu
Memejamkan mata membina romansa
Saban hari bersama rasa
Kuagungkan cinta dalam amaraloka

Aduhai kasih dan sayang yang kian membara
Kupinta satu tuk jangan mendua
Kupinta dua tuk jangan mementingkan bhama
Kupinta banyak untuk saling menjaga dalam amaraloka
Semoga tetap bersama sampai ajal tiba.

Ada sapa yang tak bernama
Mengoceh ulah membual makna sayang
Menggaruk isi kepalaku
Lalu, langsung menggoda _I love You_

Dari kelam yang pernah surut
Pada badai yang menerjalkan kapal
Hingga harap setinggi tempat bintang
Ternyata belum setahun sudah dihilang
Oleh wanita penggoda perebut tuan

Mungkin saja, kau macan yang liar
Hingga takdir meredupkan rasaku tanpa pijar
Mungkin saja, ada yang datang lalu menghibur
Sebab insan yang tak berarah 
Berkeliaran memburu kedamaian 

Dari sebuah pergi, di sini lahir rindu yang suci. Mungkin, hanya ini yang bisa kujaga abadi, tak lekang macam cintamu yang layu ketika diuji. Rindu ini tak kubiarkan mati, meski legam dibakar sepi.

Rindu ini tak kubiarkan mati, 
sebelum masa memutus nadi.
Rindu ini tak kubiarkan kau ambil kembali, sekalipun kau tawarkan kata kembali.
Rindu ini entah kapan mati, sekalipun kupinta ia abadi. [Nasta'in]

Puisi di atas adalah puisi tak terikat yang merupakan ungkapan perasaan dan indah, bunyi yang ditimbulkan oleh huruf atau kata untuk memperindah puisi dan menggambarkan perasaan penulisnya.

bait puisi pujanga Nastain juga kadang 4-5 bahkan 6. Sedangkan irama adalah pengulangan bunyi yang biasanya tersusun rapih. Pengulangan bunyi tersusun rapih = irama. Sedangkan mantra adalah ukuran banyaknya tekanan irama.

Struktur fisik puisi terdiri dari 4 bagian yaitu:
1. Bentuk, berbentuk baris-bait
2. Diksi, pemilihan kata indah memiliki kekuatan makna
3. Majas, bahasa kias untuk mengungkapkan isi hati penyair 
4. Rima, persamaan bunyi di baris/ahir naris untuk memunculkan keindahan bunyi. 

Sedangkan jenis puisi ada dua:
1. Puisi lama
Puisi lama adalah puisi yang penulisannya masih terikat oleh peraturan tertentu. Aturan di dalam puisi lama berkaitan dengan jumlah kata atau suku kata dalam tiap baris, jumlah baris yang terdapat dalam tiap bait, serta rima, dan irama. 
Adapun ciri-ciri puisi lama adalah sebagai berikut: Berisi puisi rakyat dan tidak ada nama pengarangnya. Disampaikan dari mulut ke mulut atau yang disebut sastra lisan. Berisi cerita kerajaan, fantastis, dan istanasentris.

2. Puisi Baru
Nah, puisi baru atau puisi modern adalah puisi yang bebas dan tidak terikat dengan aturan-aturan. Puisi baru mempunyai banyak jenis. Namun, secara garis besar puisi baru dibagi menjadi dua yaitu jenis puisi baru berdasarkan isinya dan jenis puisi baru berdasarkan bentuk.

Ciri-ciri puisi baru
  • Nama penulis puisi tercantum.
  • Tidak terikat dengan rima, irama dan baris.
  • Gaya bahasa dalam puisi baru dinamis. ...
  • Puisi baru cenderung memiliki sifat simetris. ...
  • Puisi baru lebih menggunakan pola pantun atau sajak syair.
  • Puisi baru umumnya berbentuk empat seuntai.
  • Memiliki satuan sintaksis atau gatra.
lalu apa perbedaan puisi lama dan puisi baru adalah, puisi lama jumlah baris dalam satu bait memiliki ketentuan sedangkan puisi baru tidak ditentukan. Puisi lama jumlah suku kata ditentukan, sedangkan puisi baru tidak ditentukan. Puisi lama memiliki rima akhir yang ditentukan menurut jenis puisi sedangkan puisi baru tidak.

Bagaimana Cara Menulis Puisi? Ini 5 Tips untuk Pemula

Saat ingin membuat puisi, Sobat Pintar harus melibatkan perasaan dan imajinasi. Sebab, sebuah pepatah pernah mengatakan bahwa puisi yang indah adalah sebuah puisi paling imajinatif. Sejatinya, dalam membuat puisi, Sobat Pintar bisa menulisnya sesuai perasaan yang Sobat Pintar miliki. 

Namun, yang membuat sulit itu adalah cara mengungkapkan perasaan ke dalam kata-kata tersebut. Oleh karena itu, Sobat Pintar membutuhkan langkah-langkah membuat puisi yang baik dan memiliki hasil sesuai keinginan. Jadi, tips menulis puisi yang baik dan indah? Simak langkah-langkahnya berikut ini.

A. Tentukan Tema dan Judul Puisi

B. Rangkai Puisi dengan Diksi dan Rima yang Tepat 

Beberapa jenis rima yang sering digunakan saat menulis puisi, yaitu:

1. Rima sempurna, yaitu sebuah rima yang memiliki akhiran suku kata sama, seperti ma-lang, ma-ti, pa-lang, ha-ti, dan lainnya.

2. Rima tak sempurna, yaitu rima yang memiliki akhiran suku kata sama, namun terdapat di beberapa bagian saja. Misalnya, pulang dan tukang berakhiran sama, sedangkan kata pagi dan hari tidak berakhiran sama.

3. Rima berpeluk, yaitu pengulangan kata dimana baris pertama berima sama dengan baris keempat, sedangkan baris kedua berima sama dengan baris ketiga. Rumusnya adalah a-b-b-a.

4. Rima bersilang, yaitu rima yang berakhiran kata selang seling, yaitu a-b-a-b.

5. Rima rangkai, yaitu rima yang terdapat pada kata-kata berakhiran sama secara beruntun. Misalnya, a-a-a-a-b-b-b-b.

6. Rima kembar, yaitu pengulangan kata sama setiap dua kalimat sekali, seperti a-a-b-b-c-c-d-d, dan seterusnya.

7. Rima patah, yaitu suatu rima yang tidak beraturan, sehingga rima ini seringkali disebut sebagai bentuk rima bebas.

C. Memakai Majas Sesuai Tema Puisi yang Dibuat

D. Tentukan Bait yang akan Digunakan

E. Gunakan Imajinasi untuk mengembangkan puisi

F. Penutup

Semoga anda bisa membuat puisi dan teruslah belajar dan belatih menulis puisi. Karena dengan terbiasa anda akan lebih mudah untuk memahami dan menulis puisi.

Terima kasih. 

Lampiran contoh puisi 

1















2


















3

















4


















Contoh 5

Rindu di Ujung Senja

Karya Makripuddiin, S. Pd

Berdiri aku
Menatap surya ditelan gelap
Terdiam, terpaku dalam sepi
Jiwa meronta, menepis gundah
Ada rasa yang tertahan

Kini hasrat rindu tak dapat lagi dibendung
Bergejolak sudah menembus dinding sukma
Seakan tak kuasa menahan gelombang rindu,
Yang sudah lama terpenjara

Kini, hasrat yang terbelunggu diantara dilema telah lepas
Yang sekian lama tertahan di relung hati
Sudah tak ada lagi dinding penghalang
Dan rindupun berbalas cinta

Semoga cinta ini tetap bertahan
Ditahta tertinggi pemilik cinta
Sehingga tak ada lagi jurang pemisah
Karena ini adalah rindu yang suci

Apa kamu pikir Jarak mampu menghentikan kami?
Atau kau kira karena aku tak memiliki sekantong emas?
Oh... Tidak, semua itu bukan jadi penghalangku
Sekalipun aku tak punya sayap,
Aku akan terbang melintasi samudera

Karena rindu ini bukan rindu percuma
Yang hanya terucap diujung lidah
Aku, tidak perduli dengan rindumu
Yang ku tahu rindu ini nyata.
 
Karena ku yakin rinduku akan berbalas
Dan cintaku sama sepertimu
Setelah rindu ini terpuaskan
Apakah ada lagi rindu, kepadamu?

Jika setelah kita berjuma diujung senja
Masih ada rindu membekas
Aku ikhlaskan menjadi kenangan
Kenangan yang Ku ukir dalam buku sejarahku
Sebagai cerita abadi, antara kau dan aku

15 November 2022


Rabu, 28 September 2022

Mengenal Penerbit Indie

Oleh: Makripuddiin 

Resume ke-17

Gelombang 27
Tanggal: Rabu 28 September 2022
Tema: Mengenal Penerbit Indie
Narasumber: Mukminin, S. Pd. M. Pd
Moderator: Helwiyah


Assalamualaikum wr. Wb. Kth. Halo sobat bloger saya doakan semoga Allah SWT selalu melimpahkan rahmatNYA, tetap sehat dan diberikan rizki yang berkecukupan. Amiin ya robbalalamin

Materi pembelajaran kali ini sangat penting untuk diketahui dan difahami oleh setiap penulis pemula yaitu mengenal Penerbit indie, kali ini kita dibersamai oleh Bapak Mukminin, M. Pd., selaku narasumber dan Ibu Helwiyah sebagai moderator. 

Untuk lebih mengenal beliau bisa dilihat di link profil bawah ini

"Semua orang akan mati, terkecuali karyanya. Maka tulislah sesuatu yang akan membahagiakan dirimu di akhirat kelak”- Ali bin Abi Thalib
“Kalau kamu bukan anak raja dan engkau bukan anak ulama besar, maka jadilah penulis”- Imam Al Ghazali

Membaca motivasi di atas sekiranya akan membakar semangat penulis pemula untuk menghasilkan sebuah karya buku. Hal ternyata berlaku buat Bapak yang satu ini, diusianya yang setengah abad masih memiliki semangat untuk menghasilkan sebuah karya. Di usia 55 tahun beliau membuat buku antologi pertamanya bersama rekan-rekan belajar menulis asuhan om Jay. Yang diterbitkan olehKamila Press Lamongan. 













Sebagai seorang penulis yang masih awam tentunya setelah membuat buku, harusnya diterbitkan biar jadi buku. Namun terkadang penulis pemula masih terkendala dengan memilih penerbit indie yang kredibel dan memberikan penawaran menarik untuk penulis pemula. 

Untuk mewujudkan itu  memang butuh ketekunan,  perjuangan dan juga tekad serta  motivasi tinggi agar tidak goyah saat menjalani proses menulis.

Agar Anda  terus semangat menulis. Melalui kata-kata mutiara tentang menulis bisa menjadi motivasi agar sukses dalam berkarya. Setelah itu mari kita pahami cara menulis dan menerbitkan buku.

Untuk bisa menerbitkan buku setelah selesai ditulis. Maka seorang penulis harus memperhatikan langkah-langkah yang tepat agar tulisannya bisa diterbitkan. 

Tahapan Cara Menulis dan Menerbitkan Buku yang Tepat.

Seorang yang ingin  bisa menulis dan menerbitkan buku, maka perlu memahami tahapan menerbitkan buku. Ada 5 tahapan yg harus dilalui: 

1. Prawriting

a.. Tahap awal penulis mencari ide apa yang akan ditulis dg peka terhadap sekitar ( Pay attention).
b. Penulis hrs kreatif menangkap fenomena yg terjadi di sekitar untuk menjadi tulisan.
c. Penulis banyak membaca buku.

2. Drafting

Penulis mulai menulis naskah buku sesuai  yang dengan apa yang die
sukai ( pasion). Boleh menulis artikel, cerpen, puisi, novel dan sebagainya dg penuk kreatif merangkai kata, menggunakan majas, dan berekpresi untuk menarik pembaca.

3. Revisi

Setelah naskah selesai maka kita lakukan revisi naskah. Merevisi tulisan mana yang baik dicantumkan, naskah mana yang perlu dibuang,   naskah mana yg perlu ditambahkan. 

4. Editting/ Swasunting

Setelah naskah kita revisi maka masuk tahapan editting. Penulis melakukan pengeditan. Hanya memperbaiki berbagai kesalahan tanda baca, kesalahan pada kalimat. Tahap ini boleh dikatakan sebagai "Swasunting" yaitu menyunting tulisan sendiri sebelum masuk penerbit, kan malu kalau banyak kesalahan. Maka penulis dituntut untuk memiliki kemampuan bahasa Indonesia yang baik dan benar sesuai EBBI. 

5. Publikasi

Jika tulisan Anda yg berupa naskah buku sudah yakin maka Anda memasuki tahap Publikasi atau penerbitan  buku.

Pertanyaannya apakah Anda sudah mempunyai pandangan penerbit yg akan menerbitkan buku Anda? 

Jawabnya adalah penerbit Independen ( penerbit Indie) yg bapak suka. Di dalam grup ini ada 3 peberbit indie:
✓ Oase
✓ Gemala
✓ YPTD dan 
✓ Kamlia Press Lamongan.

Bapak ibu sebelum menerbitkan buku marilah kita melek dulu tentang penerbit. Penerbit buku indie ini kerap dipilih oleh penulis naskah yang bukan penerbitnya. Mengapa? Karena penerbit indie memiliki banyak keuntungan yang dapat kita raih apabila menerbitkan buku. Kamu punya naskah? Terbitkan aja di penerbit indie, bagaimana caranya? Apabila kamu memiliki naskah yang sudah jadi maka silahkan kirim naskah tersebut kepada Penerbit Indie Terbaik yang telah kamu pilih.

Namun, hal penting yang harus kamu pastikan terlebih dahulu ialah naskah jadi yang ingin kamu kirim tadi tidak melangar undang-undang atau peraturan Negara serta pastikan bahwa naskah tersebut berguna dan bermanfaat bagi agama, bangsa dan masyarakat. Supaya Anda tidak salah pilih, berikut ada tips dalam menentukan atau memilih penerbit indie terpercaya.

1. Identitas Penerbit Indie

Pertama yang bisa dengan mudah mulai Anda telusuri adalah tentang identitas penerbit. Mulai dari nama dan logo. Hal tersebut dilakukan untuk menyakinkan hati bahwa penerbit indie terpercaya yang kita pilih benar-benar tepat. Anda juga bisa menelusuri identitas penerbit melalui situs web atau postingan. Dijamin yang serba digital ini tidak sulit menemukan profil sebuah perusahaan.

2. Program

Dalam menentukan penerbit indie, ada baiknya kita mengetahui program-program yang tersedia ataupun yang ditawarkan penerbit indie. Karena tidak semua penerbit indie mampu memaksimalkan naskah buku yang ingin kita terbitkan. Lihatlah dan amati orientasi dari program penerbit indie yang akan kita pilih.

3. Amati Terbitannya

Amati terbitannya untuk melihat kualitas dari kualitas terbitannya. Terlepas rasa kecewamu soal baik buruknya kualitas buku (kualitas tulisan, kertas, sampul buku), cobalah membeli buku terbitan indie dari penerbit dan penulis yang berbeda. Dengan demikian, kamu akan mengetahui kualitas cetak dari berbagai penerbit. Tidak hanya itu, dengan membeli buku-buku dari berbagai penerbit dan penulis yang berbeda, juga akan memperkaya pengetahuanmu soal bagaimana menata sampul depan secantik mungkin, proses penjualan hingga editing dan layout.

4. Pengurusan ISBN Penerbit Indie

Sebagai penulis tentu kita menginginkan buku terbitan kita telah terdaftar ISBN. ISBN sejatinya adalah singkatan dari International Standard Book Number. Angka yang ada pada bagian belakang buku dan kadang menjadi barcode ini adalah sistem identifikasi unik pada setiap buku-buku yang diterbitkan dan mencakup seluruh dunia. Fungsinya tentu sebagai identifikasi setiap buku terbit.

5. Penyuntingan dan Layout

Buku yang bagus merupakan buku yang dapat meminimalisir kesalahan penulisan. Nggak lucu kan, ketika buku sudah terbit masih terdapat kesalahan kata atau kalimat yang rancu. Untuk itu editor sangat berperan di sini. Penyuntingan naskah tidak hanya berada pada ejaan. Tapi juga konten yang ada di dalamnya. Kalau dalam cerpen atau novel, editing masuk pula ke dalam logika cerita. Sebab editor bukan melulu pada ejaan. Anda bisa cari sendiri berapa harga editing yang sering ditawarkan.

6. Harga yang Kompetitif

Soal harga memang satu hal yang sensitif dan penting. Apalagi jika memutuskan melalui jalur penerbit indie, Anda harus menyiapkan budget sendiri. Soal harga, kami sarankan Anda tidak terjebak pada kata “murah”, karena hal itu boleh jadi tidak sesuai dengan kualitas yang diberikan. Jadi baik-baiklah dalam menentukan harga, jangan hanya karna terpatok kata murah, Anda merelakan jerih payah tulisan Anda tidak sesuai ekspektasi.

7. Fasilitas Pendukung

Selain kualitas produk dan harga yang kompetitif, maka saat memilih penerbit buku indie, Anda juga bisa cari tahu fasilitas pendukung apa yang diberikan. Misalnya, bantuan media promo untuk kita. Sehingga ketika buku sudah jadi mereka akan membantu promosi melalui sosial media dan penjualan melalui marketplace sebagai tempat display dan menjual buku-buku yang telah diterbitkan.

Ayo Melek Penerbit Buku 

 ( Penerbit Mayor dan Penerbit Indie ) 

Oleh = Mukminin

Bapak ibu sekalian yg hebat, penerbit buku ada macam. Pertama penerbit Mayor dan kedua penerbit Indhie. Apa perbedaanya? mari kita ikuti uraian berikut ini  : 

1.  Jumlah Cetakan di penerbit mayor. 

# Penerbit mayor  mencetak bukunya secara masal. Biasanya cetakan pertama sekitar 3000 eksemplar atau minimal 1000 eksemplar untuk dijual di toko-toko buku.

#Penerbit indie : hanya mencetak buku apabila ada yang memesan atau cetak berkala yang dikenal dengan POD ( Print on Demand) yang umumnya didistribusikan melalui media online Facebook, Twitter, Instagram, Youtube, WA grup dll.

2.  Pemilihan Naskah yang Diterbitkan

# Penerbit mayor : 

Naskah harus melewati beberapa tahap prosedur sebelum menerbitkan sebuah naskah. Tentu saja, menyambung dari poin yang pertama, penerbit mayor mencetak bukunya secara masal 1000 - 3000 eksemplar. Mereka ekstra hati-hati dalam memilih naskah yang akan mereka terbitkan dan tidak akan berani mengambil resiko untuk menerbitkan setiap naskah yang mereka terima. Penerbit mayor memiliki syarat yang semakin ketat, harus mengikuti selera pasar, dan tingginya tingkat penolakan.

# Penerbit indie : 

Tidak menolak naskah. Selama naskah tersebut sebuah karya yang layak diterbitkan; tidak melanggar undang-undang hak cipta karya sendiri, tidak plagiat, serta tidak menyinggung unsur SARA dan pornografi, naskah tersebut pasti kami terbitkan. Kami adalah alternatif baru bagi para penulis untuk membukukan tulisannya.

3.  Profesionalitas

# Penerbit mayor : 

Penerbit mayor tentu saja profesional dengan banyaknya dukungan SDM di perusahaan besar mereka.

# Penerbit indie : kami pun profesional, tapi sering disalah artikan. Banyak sekali anggapan menerbitkan buku di penerbit indie asal-asalan, asal cetak-jadi-jual. Sebagai penulis, harus jeli memilih siapa yang akan jadi penerbit Bapak Ibu dan Saudara-saudara. Jangan tergoda dengan paket penerbitan murah, tapi kualitas masih belum jelas. Mutu dan manajemen pemasaran buku bisa menjadi ukuran penilaian awal sebuah penerbitan. Kadang murah Cover kurang bagus, kertas dalam coklat kasar bukan bookpaper ( kertas coklat halus). Kami jaga mutu Cover bagus cerah mengkilat isi buku kertas cokal halus awet ( bookpapar).

4.  Waktu Penerbitan

# Penerbit mayor : 

Pada umumnya sebuah naskah diterima atau tidaknya akan dikonfirmasi dalam tempo 1-3 bulan. Jika naskah diterima, ada giliran atau waktu terbit yang bisa cepat, tapi ada juga yang sampai bertahun-tahun. Karena penerbit mayor adalah sebuah penerbit besar, banyak sekali alur kerja yang harus mereka lalui. Bersyukur kalau buku bisa cepat didistribusikan di semua toko buku. Namun, jika dalam waktu yang ditentukan penjualan buku tidak sesuai target, maka buku akan dilepas oleh distributor dan ditarik kembali oleh penerbit.

# Penerbit indie :

 Tentu berbeda kami akan segera memproses naskah yang kami terima dengan cepat. Dalam hitungan minggu bukumu sudah bisa terbit. Karena memang, kami tidak fokus pada selera pasar yang banyak menuntut ini dan itu. Kami menerbitkan karya yang penulisnya yakin karya tersebut adalah karya terbaiknya dan layak diterbitkan sehingga kami tidak memiliki pertimbangan rumit dalam menerbitkan buku.

5.  Royalti

# Penerbit mayor : 

kebanyakan penerbit mayor mematok royalti penulis maksimal 10% dari total penjualan. Biasanya dikirim kepada penulis setelah mencapai angka tertentu atau setelah 3-6 bulan penjualan buku.

# Penerbit indie : 

umumnya 15-20%  dari harga buku. Dipasarkan dan dijual penulis lewat fb, Instagram, wa grup, Twitter, status, dll

6. Biaya penerbitan

# Penerbit mayor :

Biaya penerbitan gratis. Itulah sebabnya mereka tidak bisa langsung menerbitkan buku begitu saja sekalipun buku tersebut dinilai bagus oleh mereka. Seperti yang sudah disebut di atas, penerbit mayor memiliki pertimbangan dan tuntutan yang banyak untuk menerbitkan sebuah buku karena jika buku tersebut tidak laku terjual, kerugian hanya ada di pihak penerbit. 

# Penerbit indie : 

Berbayar sesuai dg aturan masing-masing penerbit. Antara penerbit satu dengan yang  lain berbeda. Karena pelayanan dan mutu buku yg diterbitkan tidak sama.

Pertanyaannya apakah Anda sudah mempunyai pandangan penerbit yg akan menerbitkan buku Anda? 

Jawabnya adalah penerbit Independen ( penerbit Indie) yg banyak disuka. 

✓ CV Kamlia Press Lamongan.
Penerbitan KAMILA PRESS LAMONGAN 
melayani cetak buku, dengan jasa ISBN,  editing,  Lay out, dan  design cover buku  dengan harga terjangkau. 
# Syarat-syarat penerbitan di KAMILA PRESS LAMONGAN:
1. Kirimkan naskah lengkap mulai judul, kata pengantar, daftar isi, naskahdaftar isi, daftar pustaka, biodata penulis dg fotonya dan Sinopsis 
2. Ketik  A5 ukurannya 14,8 x 21 cm, spasi 1,15 ukuran fon 11 dan margin kanan 2 cm, kiri 2 cm, atas 2 cm dan bawah 2 cm. Gunakan huruf 
Arial, calibri atau  Cambria dan masukkan dalam 1 file kirim ke WA sy atau (email gusmukminin@gmail.com) Atau (email: kamilapresslamongan24@yahoo.com)

Ini fasilitasnya: 
Dibuatkan cover buku, layout, Edit, sertifikat Penulis buku, PO buku. Dapat buku ISBN sesuai pesanan. Cetak 10 dapat 10 buku yg 2 buku ke PERPUSNAS tanggung jawab Kamila Press.

Karya yg mau cetak  Nasakahnya dlm word 
Urut : judul, kata pengantar, daftar isi, naskah sesuai urutan isi, Daftar pustaka jika ada, sinopsis, dan foto dan biodata penuh.

Harga Penerbitan buku di Kamila Press Lamongan ( harga sewaktu-waktu bisa berubah).

✓ Biaya Cetak buku  A5, kertas Bookpapar (coklat halus) atau HVS putih  
(termasuk biaya ISBN, Layuot, edit, cover buku, PO buku, sertifikat). Minimal cetak 10 buku mulai 1 SEPTEMBER 2022. 
 
CETAK BUKU A5: 

A. 60 halaman: 

# Cetak 10 buku/ eksp. =  645.000 + Ongkir

B. 70 hlm:  

# Cetak 10 buku = 665.000 + Ongkir

C. 85 hlm : 

# Cetak 10 buku = 673.000 + Ongkir 

D. 90 hlm:

# Cetak 10 Buku = 728.000 + Ongkir 

E. 100 hlm: 

# Cetak 10.Buku = 738.000 + Ongkir

F. 125 hlm: 

# Cetak 10 buku = 764.000 + Ongkir 

G. 150 hlm= 

# Cetak 10 buku = 815.000 + Ongkir 

H. 200 hlm: 

# Cetak 10 buku = 855.000 + Ongkir 

I. 250 hlm:

# Cetak 10 buku = 915.000 + Ongkir 

J. 300 hlm:

# Cetak 10 buku = 970.000 + Ongkir

H. 350 hlm.

# Cetak 10 buku = 1.120.000 + Ongkir 

I. 400 hlm.

# Cetak 10 buku = 1.170.000 + Ongkir

J. 450 hlm.
# Cetak 10 buku = 1.220.000 + Ongkir

K. 500 hlm. 

#Cetak 10 = 1.270.000 + Ongkir 

#  SETELAH CETAK 10 BUKU DENGAN JUMLAH HALAMAN DAN HARGA TERSEBUT, MAKA

Lebihnya dihitung harga cetak ulang ( CETAKAN BUKU KE-11 dst.): 

1.  Cetak buku 60 hlm 
Harga @ 22.000
2. Cetak buku 70-75  hlm harga  @23.000
3. Cetak buku 100 hlm. Harga @ 25. 000
4. Cetak buku 140 hlm harga @ 30.000
5. Cetak buku 150 hlm @ 31.000
6. Cetak buku   250 hlm. Harga @ 42.000
7. Cetak buku  300 hlm. Harga @  47.000
8. Cetak 320 hlm. Harga @ 48.000
9. Cetak 340 hlm. Harga @ 50.000
10.Cetak 360 hlm. Harga  @ 52.000
11. Cetak 380 hlm. Harga  @ 55.000
12. Cetak 400 hlm. Harga @  57.000
13. Cetak 420 hlm. Harga @  59.000
14. Cetak 440 hlm. Harga @  62.000
15. Cetak 480 hlm. Harga @  65.000
16. Cetak 500 hlm. Harga @ 67.000

PLUS ONGKIR! 

 Smg bermanfaat!

"Ayo Terbitkan Buku Anda untuk Anak Cucu Kita"
Bagaimana bapak ibu?
Semoga menambah semangat untuk cepat kumpulkan naskah ....









Senin, 26 September 2022

Langkah Menyusun Buku Secara Sistematis

 Oleh: Makripuddiin 

Resume ke-16

Gelombang 27
Tanggal: Senin 26 September 2022
Tema: Langkah Menyusun Buku Secara Sistematis 
Narasumber: Yulius Roma Patandean, S. Pd. M. Pd
Moderator: Sim Chung Wei. S. P. 


Assalamualaikum wr. Wb. Kth. Halo sobat bloger saya doakan semoga Allah SWT selalu melimpahkan rahmatNYA, tetap sehat dan diberikan rizki yang berkecukupan. Amiin ya robbalalamin

Menulis bukan sekedar asal tulis lo sobat bloger. Apalagi menulis yang kemudian ingin dijadikan sebuah buku. Tentunya dalam menulis buku kita harus memperhatikan tata cara yang tepat dan benar sehingga menghasilkan sebuah buku yang layak untuk dibaca. Untuk menjadikan buku yang layak dan baik yang perlu diperhatikan adalah sistematis penulisannya. Nah kali ini kita akan dibersamai olek moderator Sim Chung Wei, S. P., dan narasumber Bapak Yulius Roma Patandean, S. Pd. Mau kenal dengan narasumber bisa dilihat profil beliau dan link. 👉 Klik di dini

Dalam menulis terdapat banyak cara yang efektif dalam mengedit dan menyusun naskah buku secara sistematis, menurut narasumber langkah-langkah yang bisa dilakukan dalam secara sistematis.

Menggunakan Mendeley. Mendeley kegiatan yang dilakukan menggunakan sofware (https://www.mendeley.com/). Tetapi pada akhirnya, keberhasilan akan menjadi tanggung jawab penulis ketika ia berusaha untuk mengembangkan gaya dan proses yang sesuai untuk dirinya, terutama bagi kita selaku penulis pemula.

Selain itu, kita bisa mencari referensi, bantuan penulisan, dengarkan saran, baca contoh-contoh tulisan dari penulis pemula yang telah berhasil, tetapi hal terbaik yang dapat bapak/ibu lakukan adalah mulai menulis. Tuliskan beberapa kata dan lanjutkan....terus menulis dan "buktikan apa yang terjadi", kata Omjay.

Akan ada banyak percobaan dan kekeliruan serta kejenuhan yang akan dialami, tetapi pada titik tertentu, kita hanya perlu menulis. Berhasilnya tulisan tidak akan pernah terjadi jika kita tidak mencobanya, termasuk mengedit naskahnya.

Ketika kita menulis, kita akan menemukan apa yang kita sukai. kita akan memutuskan urutan apa yang ingin dilakukan, dan kita akan mempelajari alat dan perangkat lunak penulisan mana yang paling cocok untuk kita gunakan. Dengan tujuan, akan membuat naskah buku lebih mudah untuk diselesaikan.

Nah, bagaimana narasumber menikmati menulis dan mengedit naskah? Kebiasaan beliau yaitu hanya menggunakan fasilitas murah meriah dari Microsoft Word. Berikut ini saya bagikan tutroialnya lewat channel YouTube beliau.

1. 👉 klik Link 1
2. 👉 klik Link 2

Setelah kita menemukan gaya/cara mengedit naskah tulisan dan melakukannya beberapa kali, tentunya kita akan memiliki wawasan sendiri untuk terus dipraktekkan dan kalau perlu dibagikan kepada orang lain. Dunia menulis terus berkembang, dan siapapun yang telah menulis, entah buku solo, antologi, fiksi atau non fiksi, pastinya akan memiliki pengalaman berharga untuk dilakukan dan dibagikan.

Sebuah buku yang bagus tidak akan pernah membuahkan hasil jika kita tidak memiliki ide buku yang bagus pula untuk memulainya. Kita dapat menulis sesuatu dengan ide apapun, tetapi terkadang ide itu tidak cukup untuk menyelesaikan keseluruhan buku. Maka, keterampilan menyusun naskah buku yang berserakan sangat penting, karena itu akan membantu menyambungkan ide-ide dari bab-bab yang ada.

Ide bagus bisa datang dari mana saja. Dari kalimat di buku lain hingga percakapan yang kita dengar, atau bisa saja ketika sedang menikmati secangkir kopi hangat, seperti malam ini.

Setiap penulis memiliki proses yang berbeda, dan proses tersebut akan berkembang dan berkembang terus ketika kita terus menulis. Jika bapak/ibu adalah penulis pemula, pertimbangkanlah bahwa “saya harus bisa menerbitkan buku solo pertama saya” dengan cara dan gaya saya sendiri. Itu akan sangat berkesan dan bernilai.

Mengedit naskah buku adalah salah satu sesi yang paling akan membosankan, memakan waktu, dan sering membuat frustrasi dalam proses penulisan. Meskipun sama sekali tidak dapat dihindari, mengapa tidak membuatnya lebih mudah dengan melakukan seperti apa yang telah dipraktikkan selama ini oleh banyak penulis. Jadi jangan mudah menyerah biasakan diri dan berlatihlah secara kontinyu, orang akan terbiasa mengedit naskah tulisan, termasuk mengedit naskah buku-buku lainnya karena mereka membiasakan diri.

Dalam membuat daftar pustaka dengan mudah yang tidak memiliki sumber yang jelas ketika mengambil dari internet bisa menggunakan trik. Hal ini untuk membantu penulis untuk membuat daftar pustaka. Trik membuat daftar pustaka dari website yang tidak ada nama penulis atau tahun dirilisnya adalah dengan mencantumkan nama websitenya, jika tidak tercantum editor/writer-nya sementara tahun dikosongkan saja. Jika menggunakan teknik input referensi di Ms word....maka daftar pustaka otomatisnya akan diberi kode sendiri oleh word. Buku ini sudah ada di Google Play (klik Link) dan ada juga di gerai Gramedia.
Contoh tampilan daftar pustaka 



Pengalaman berharga adalah kejenuhan, narasumber berbagi cerita pernah berbincang dengan salah seorang guru berprestasi tingkat nasional. Beliau mengatakan akan ada waktunya bapak akan jenuh menulis jika tidak memiliki tujuan. Jika tujuan menulis hanya sebatas ikut lomba, setelah lomba tersebut, niat menulis akan menurun. Dan itu yang beliau alami. Beliau menegaskan kadang jenuh karena keterbatasan waktu dan kesibukan, apalagi saat ini saya disibukkan dengan kehadiran buah hati kedua. Kesempatan menulis ikut terkikis untuk menjaga dan bermain dengan anak. Tapi untuk mengatasi kejenuhan itu, pretty baby girl, saya jadikan sumber tulisan dan saya ikutkan lomba menulis....yah...syukurlah dilabeli penulis terbaik. 

Kemudian menulis lebih mudah dari pada memperbaiki/mengedit naskah buku. Ini terjadi pada saya tegas narasumber ada satu modul ajar kuliah yang saya garap tahun lalu, setelah dikoreksi pihak kampus dan dikembalikan dan sampai sekarang belum kelar, maka memperbaiki ternyata lebih sulit dari merancang naskah buku tegas beliau. 

Selain itu, semua kegiatan bisa menjadi sumber ide jika kita mentok ide menulis. Di sela-sela mengajar di sekolah, saya juga harus ikut mengajar secara hybrid/online dari studio Disdik Sulawesi Selatan. Jarak Toraja ke Makassar kurang lebih 300 km saya tempuh. Belum lagi ikut kegiatan Google Master Trainer, Pendidikan Guru Penggerak dan implementasi kurikulum merdeka plus jaga anak, tapi semuanya saya jadikan catatan-catatan kecil di laptop agar kelak menjadi sebuah buku. Nah demikian sederet pengalaman narasumber semoga bisa menjadi inspirasi bagi penulis pemula yang mulai jenuh. 

Seorang penulis lima buku kemungkinan besar lebih terkenal daripada penulis yang hanya menerbitkan satu buku. Agar lebih dikenal dan mendapatkan lebih banyak kesempatan dikenal dunia, maka sering-seringlah menulis dan mempublikasikan. Bapak/ibu dapat bisa menulis 1-3 buku yang diterbitkan sendiri setiap tahun dengan ide yang bersumber dari keadaan di sekitarnya. 

Terima Kasih

Air Bersih dan Sehat Bisa Cegah Stunting Pada Anak

 


Setiap orang tua pasti menginginkan anaknya bisa tumbuh sehat dan normal. Nah coba bunda perhatikan si dedek apakah perkembangannya bagus, jika si dedek mengalami ciri-ciri seperti berat badan yang tidak kunjung naik, badan kurus dan tinggi badan yang tidak normal. Waduh perlu diwaspadai tu bunda. Jangan-jangan si dedeknya mengalami stunting bunda. Apa itu stunting, dan bagaimana cara mengatasinya?

Stunting merupakan kondisi dimana anak  balita gagal tumbuh, hal ini bukan saja disebabkan oleh kekurangan gizi lo bunda. Stunting juga bisa disebabkan oleh sanitasi yang buruk dan kurang ketersediaan air bersih, sehingga si dedek sering mengkonsumsi air yang tidak bersih. Kondisi anak yang mengalami stunting akan terlihat pada saat anak berusia 2 tahun.

Tapi jangan risau dan khawatir bunda, stunting bisa dicegah dengan cara hidup bersih dan sehat. Terkadang sebagai orang tua, biasanya kita lebih fokus pada asupan gizi si dedek. Dan sering kita mengabaikan penggunaan air bersih apalagi dengan kondisi lingkungan padat penduduk. Dimana jarak antara sumur dan pembuangan septiteng kurang dari 10 meter. Sehingga limbah pembuangan rumah tangga tentunnya akan mencemari air sumur. Contoh kasus lainya yaitu masyarakat yang berada dibantaran kali yang biasa menggunakan air sungai yang sudah tercemar untuk kebutuhan cuci, mandi dan bahkan memasak. Sehingga akan membahayakan resiko kesehatan masyarakat.

Dengan ketersedian air yang bersih akan menyelamatkan anak dari resiko stunting. Perlu diwaspadai jika anak sunting akan mempengaruhi lemahnya kecerdasan anak, anak akan lambat dalam menerima informasi.

Kasus ini terjadi karena dampak lingkungan yang sudah kronis. Kebiasaan hidup yang tidak hiegene akan menyebabkan mikroorganisme penyebab penyakit berkembang biak di dalam tubuh. Oleh sebab itu mulai sekarang bunda harus bisa mengantisifasi pencegahan stunting pada si dedek sejak dini. 

Agar anak terhindar dari stunting, ada beberapa kebiasaan baik yang perlu dilakukan setiap hari. 

1. Memberikan anak minum air yang bersih bebas dari bakteri. 

2. Memandikan anak dengan air yang bersih.

3. Pakaian anak dicuci dengan air bersih

4. Memasak menggunakan air bersih. 

5. Rajin nembersihkan mulut anak dengan gosok gigi.

6. Membersihkan rambut dengan keramas

7. Membersihkan kuku tangan dan kaki.

8. Memberikan makanan yang bersih dan sehat. 

Dengan usaha baik yang sudah bunda lakukan si dedek akan terhindar dari kasus stunting. 

Stunting pada anak merupakan dampak dari kurangnya pemahaman kita pada pentingnya menjaga lingkungan yang bersih. Jadi mulai sekarang mari kita selamatkan bumi kita dari pencemaran agar bumi tetap memberikan air yang bersih untuk hidup lebih sehat.

Jumat, 23 September 2022

Konsep Buku Non Fiksi

Oleh: Makripuddiin 

Resume ke-15

Gelombang 27
Tanggal: Sabtu 23 September 2022
Tema: Konsep Buku Non Fiksi
Narasumber: Musiin, M. Pd
Moderator: Arofiah Afifi


Assalamualaikum wr. Wb. Kth. Halo sobat bloger saya doakan semoga Allah SWT selalu melimpahkan rahmatNYA, tetap sehat dan diberikan rizki yang berkecukupan. Amiin ya robbalalamin.

Menulis buku fiksi atau non fiksi pada umumnya sama, yang membedakan buku fiksi dan non fiksi adalah buku fiksi berisikan tulisan yang mungkin sedang terjadi atau bisa jadi merupakan hasil imajinasi dari seorang penulis namun buku non fiksi merupakan tulisan yang fakta aktual dari suatu peristiwa atau pembaharuan teori dari tulisan sebelumnya. 

Kesulitan menulis setiap orang berbeda-beda, tergantung dari kebiasaan menulis. Ada yang terbiasa menulis fiksi dan ada juga yang terbiasa menulis non fiksi. Jika sahabat bloger terbiasa menulis fiksi dan masih kesulitan dalam menulis non fiksi alangkah baiknya untuk menyimak pemaparan materi kali ini yang dibersamai oleh moderator dan narasumber yang cantik-cantik yaitu,  Ibu Arofiah Afifi dan narasumber Ibu Masiin, M. Pd. Kita tidak perlu pertanyakan lagi kualitas mereka berdua. Karena dengan segudang prestasi yang dimiliki sudah cukup sebagai syarat untuk membersamai kita malam ini. 

Setiap orang memiliki kemampuan dan bakat yang berbeda serta pengalaman hidup yang beragam ada kala waktunya manis dan pahit. Nah sayang kan jika tidak ditulis?, karena setiap peristiwa kehidupan mengandung pembelajaran dan hikmah jadi alangkah bermanfaat jika dituangkan dalam sebuah tulisan. 

Untuk menjadi penulis perlu ditanamkan alasan yang baik kenapa mau menulis. Sebelum menulis buku, kita harus menemukan alasan kuat mengapa ingin menjadi penulis. Alasan tersebut antara lain sebagai berikut:
1. Mewariskan ilmu lewat buku.
2. Ingin punya buku karya sendiri yang bisa terpajang di toko buku online maupun offline.
3. Mengembangkan profesi sebagai seorang guru.
4. Mendorong diri sendiri untuk terus belajar.

Kutipan terkenal dari Imam  Ghazali dan Pramoedya Ananta Toer menjadi penguat mengapa saya ingin menjadi penulis. "Jika kau bukan anak raja, juga bukan anak ulama besar maka Menulislah, (Imam Ghazali) " dari kutipan lain "Orang boleh pandai setinggi langit, tetapi selama dia tidak menulis, ia akan hilang  di dalam masyarakat dan dari sejarah . Menulis adalah bekerja untuk keabadian (Pramodea Anantha Toer)". Buku non fiksi seperti yang sudah dinggung di atas adalah sebuah bentuk buku yang berisi karangan atau tulisan yang sifatnya berupa informasi dan penulisnya memiliki tanggung jawab atas isi kebenaran isi buku tersebut yang diambil dari peristiwa, orang, tempat atau fakta informasi di dalam buku tersebut.

Berikut ini adalah contoh-contoh buku non fiksi,
1. Buku Pedoman
2. Buku Teks
3. Buku Pelajaran
4. Buku Motivasi
5. Buku Filsafat
6. Buku Sains Populer
7. Kamus
8. Ensiklopedia
10. Biografi
11. Otobigrafi
12. Memoar

Bagaimanakah ciri-ciri buku non fiksi? 
1. Menggunakan Bahasa Yang Baku Atau Formal       
2. Menggunakan bahasa yang denotatif.
3. Isi buku berkaitan dengan fakta
4. Tulisan bersifat ilmiah popular
5. Hasil penemuan atau yang sudah ada

Dalam penulisan buku non fiksi ada 3 pola yakni:
1. Pola Hierarkis (Buku disusun berdasarkan tahapan dari mudah ke sulit atau dari sederhana ke rumit) 
Contoh: Buku Pelajaran

2. Pola Prosedural (Buku disusun berdasarkan urutan proses.
Contoh: Buku Panduan

3. Pola Klaster (Buku disusun secara poin per poin atau butir per butir. Pola ini diterapkan  pada buku-buku kumpulan tulisan atau kumpulan bab yang dalam hal ini antarbab setara)

Pola yang saya pakai dalam menulis buku Literasi Digital Nusantara adalah pola ketiga yakni Pola Klaster. Bagaimanakah langkah-langkah penulisan buku non fiksi? Proses penulisan buku nonfiksi terdiri dari 5  langkah, yakni sebagai berikut:
1. Pratulis
2. Menulis Draf
3. Merevisi Draf
4. Menyunting Naskah
5. Menerbitkan

Langkah Pertama
Pratulis
1. Menentukan tema
2. Menemukan ide
3. Merencanakan jenis tulisan
4. Mengumpulkan bahan tulisan
5. Bertukar pikiran
6. Menyusun daftar
7. Meriset
8. Membuat Mind Mapping
9. Menyusun kerangka

Tema bisa ditentukan satu saja dalam sebuah buku. Tema dari buku nonfiksi adalah parenting, pendidikan, motivasi dll. Untuk saat ini yang lagi viral,   misalnya pelaksanaan Kurikulum Merdeka, Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila. Untuk melanjutkan dari tema menjadi sebuah ide yang menarik, penulis bisa mendapatkan dari berbagai hal, contohnya.
1. Pengalaman pribadi
2. Pengalaman orang lain
3. Berita di media massa
4. Status Facebook/Twitter/Whatsapp/Instagram
5. Imajinasi
6. Mengamati lingkungan
7. Perenungan
8. Membaca buku
9. Survey
10. Wawancara

Untuk itu kita harus selalu terus membaca, dan berpikir kritis. Tujuannya adalah kita bisa menangkap fenomena alam, maupun sosial dengan cerdas. Semua murid semua guru harus menjadi pedoman kita, supaya kita terus belajar, belajar da belajar. Tema yang saya angkat di buku saya adalah pendidikan. Menurut narasumber Ide berasal dari mana saja seperti berita di media massa,  mengamati lingkungan serta diperkuat dari materi di Prof EKOJI Channel dengan judul Digital Mindset (The Key to Transform Your Organization) yang tayang pada tanggal 20 Maret 2020.

Referensi berasal dari data dan fakta yang saya peroleh dari literasi di internet. Sebagai catatan buku tersebut ditulis di awal pandemi Covid-19, sehingga kita tidak bisa pergi ke mana-mana. Saya hanya mengandalkan sumber yang berasal dari internet. Referensi penulisan buku bisa dari sumber berikut ini.
1. Pengetahuan yang diperoleh secara formal , nonformal , atau informal ;
2. Keterampilan yang diperoleh secara formal , nonformal , atau informal ;
3. Pengalaman yang diperoleh sejak balita hingga saat ini ;
4. Penemuan yang telah didapatkan.
5. Pemikiran yang telah direnungkan

Dari pengalaman narasumber Tahap berikutnya membuat kerangka. Kerangka ini kemudian diajukan ke Prof. Eko dan disetujui untuk kemudian dilanjutkan ke proses penulisan.

BAB 1 Penggunaan Internet Di Indonesia
A. Pembagian Generasi Pengguna Internet
B. Karakteristik Generasi Dalam Berinternet

BAB 2 Media Sosial
A. Media Sosial
B. UU ITE
C. Kejahatan di Media Sosial

BAB 3 Literasi Digital
A. Pengertian
B. Elemen
C. Pengembangan
D. Kerangka Literasi Digital
E. Level Kompetensi Literasi Digital
F. Manfaat
G. Penerapan Literasi Digital Pada Lintas Geerasi
H. Kewargaan Digital

BAB 4 Ekosistem Literasi Digital Di Nusantara
A. Keluarga
B. Sekolah
C. Masyarakat

BAB 5 Literasi Digital Untuk Membangun Digital Mindset Warganet +62
A. Perkembangan Gerakan Literasi Digital Di Indonesia
B. Literasi Digital Tanpa Digital Mindset Di Indonesia
C. Membangun Digital Mindset Warganet +62

Dalam menulis isi buku berdasarkan kerangka yang dibuat, saya mengikuti nasihat Pak Yulius Roma Patandean di Channel beliau 👉YouTube

Berikut ini merupakan anatomi buku nonfiksi. Anotomi Buku
1. Halaman Judul
2. Halaman Persembahan (OPSIONAL)
3. Halaman Daftar Isi
4. Halaman Kata Pengantar (OPSIONAL, minta kepada tokoh yang berpengaruh)
5. Halaman Prakata
6. Halaman Ucapan Terima Kasih (OPSIONAL)
7. Bagian /Bab
8. Halaman Lampiran (OPSIONAL)
9. Halaman Glosarium
10. Halaman Daftar Pustaka
11. Halaman Indeks
12. Halaman Tentang Penulis

Untuk membuat daftar pustaka, refrensi  yang diambil dari internet bisa melihat chanel YouTube di bawah ini. 
👉Link 1
👉Link 2

Jika kita mengikuti uji kompetensi sebagai penulis di  Lembaga Sertifikasi Profesi Penulis Editor Profesional (LSP PEP), maka anatomi buku tersebut akan ditanyakan. Jadi sangat penting untuk sahabat bloger memahami setiap bagian dalam penulisannya. 

Langkah kedua
Menulis Draf
1. Menuangkan konsep tulisan ke tulisan dengan prinsip bebas
2. Tidak mementingkan kesempurnaan, tetapi lebih pada bagaimana ide dituliskan

Langkah ketiga
Merevisi Draf
1. Merevisi sistematika/struktur tulisan dan penyajian
2. Memeriksa gambaran besar dari naskah.

Langkah keempat 
Menyunting naskah (KBBI dan PUEBI)
1. Ejaan
2. Tata bahasa
3. Diksi
4. Data dan fakta
5. Legalitas dan norma

Bagaimanakah dengan hambatan-hambatan yang muncul? Apakah ada hambatan-hambatannya? Salah satu godaan terbesar adalah Media Sosial. Atau kesibukan lainnya yang terkadang lebih banyak waktu yang kita tuangkan. Untuk perlu kembali ke komitmen awal yaitu bahwa anda ingin jadi penulis. 

Terima kasih 




Rabu, 21 September 2022

Kaidah Pantun

Oleh: Makripuddiin 

Resume ke-14

Gelombang 27
Tanggal: Rabu 21 September 2022
Tema: Kaidah Pantun
Narasumber: Miftahul Hadi, S. Pd. 
Moderator: Lely Suryani, S. Pd,  SD

Assalamualaikum wr. Wb. Kth. Halo sobat bloger saya doakan semoga Allah SWT selalu melimpahkan rahmatNYA, tetap sehat dan diberikan rizki yang berkecukupan. Amiin ya robbalalamin.

Bunga sekuntum tumbuh di taman,
Daun salam tumbuh di kota,
Assalamualaikum saya ucapkan,
Sebagai salam pembuka kata.

Pantun sudah diakui oleh UNESCO sebagai warisan budaya tak benda tepanya pada tanggal 17 Desember 2020 lalu. Sebagai warisan leluhur yang harus dilestarikan maka pantun harus diajarkan kepada generasi. 

Bapak ibu, pada awalnya pantun merupakan tradisi lisan. Seiring berkembangnya waktu, maka pantun "naik kelas". Tidak hanya dituturkan saja dalam kehidupan sehari-hari, pantun kemudian dibukukan, dilombakan dalam berbagai event, serta diselipkan pada tiap kegiatan.




Kali ini kita akan dipandu belajar oleh gadis cantik dulunya ya, he he ...  Sekarang berubah menjadi Ibu cantik dengan nama yang tidak pernah berubah yaitu Ibu Lely Suryani, S. Pd. SD dan narasumber yang sudah sering go internasional menjadi juri dalam festival pantun tingkat Asia. Yaitu Bapak Miftahul Hadi, Spd. Yang lebih akrak dipanggil Mas Mentri, eh maaf maksudnya Mas Miftah.

Pantun itu sendiri dilihat dari pengertiannya berasal dari dua kata yaitu Pan dan Tun. 'Pan' artinya sopan dan 'Tun' artinya santun. Jadi Pantun itu diibaratkan sebuah bentuk kegiatan atau tradisi menggunakan kata-kara sopan yang biasa juga diiringi oleh musik, tarian dan silat.



Kegiatan berpantun biasanya dilakukan pada saat acara-acara terntentu, seperti kalau di NTB tepatnya di Kabupaten Sumbawa pantun biasanya pada saat acara sorong serah sebelum perkawinan atau akad nikah. Yaitu pada saat pihak laki-laki membawa seserahan ke rumah mempelai perempuan. 

Sedangkan kalau di Lombok pantun biasa dilakukan pada saat muda mudi membantu tetangga yang sedang hajatan untuk sekedar meramaikan suasana tapi sekarang hal ini sudah jarang sekali ditemui di Lombok. Berbeda kalau di Sumbawa tradisi berpantun masih sering dijumpai setiap ada acara-acara adat. 












Mengapa narasumber jatuh cinta pada pantun? Karena dalam menulis pantun dibutuhkan ketelitian untuk memilih diksi, tidak asal. Jadi harus dipikirkan dulu, mana kata yang pas. Sehingga indah dibaca atau didengar.

Contoh 1

Sebagai contoh di Mandailing, Sumatera Utara, dikenal dengan sebutan ende-ende.

Contoh ende-ende
Molo mandurung ho dipabu,
Tampul si mardulang-dulang,
Molo malungun ho diahu,
Tatap sirumondang bulan.

Yang artinya demikian
Jika tuan mencari paku,
Petiklah daun sidulang-dulang,
Jika tuan rindukan daku,
Pandanglah sang rembulan.

Contoh 2
Ada juga di Sunda yang dikenal dengan paparikan.

Contoh paparikan
Sing getol nginam jajamu,
Ambeh jadi kuat urat,
Sing getol naengan elmu,
Gunana Dunya akhirat.

Yang artinya demikian
Rajinlah minum jamu,
Agar kuatlah urat,
Rajinlah menuntut ilmu,
Bagi dunia akhirat.

Contoh 3
Yang disebut parikan.
Contoh parikan

Mlaku-mlaku wira-wiri,
Tekan gardhu nyandung watu,
Ngaku-aku dadi tani,
Nyandhak garu jare luku.

Yang artinya demikian
Jalan-jalan ke sana-sini,
Sampai gardu tersandung batu,
Jika mengaku sebagai petani,
Pegang Garu dikira luku (bajak).
Ini parikan yang empat baris bapak ibu.

Ada juga parikan dua baris. Yang sedang hits di telinga.
Kelopo cengkir digawe dawet.
Heheh
Yang artinya demikian

Kelapa cengkir dibuat dawet,
Jangan dipikir membuat mumet (pusing). 🙏

Sehingga setiap tanggal 17 Desember kita peringati sebagai hari pantun. Kita patut berbangga bapak ibu. Jadi dalam membuat pantun bapak ibu perhatikan rambu-rambunya.

1. Yang pertama, satu bait harus terdiri dari empat baris. Tidak boleh tiga atau lima.
2. Satu baris terdiri atas empat sampai lima kata.
3. Satu baris terdiri atas delapan sampai duabelas suku kata.
4. Bersajak a-b-a-b. Baris pertama dan kedua disebut sampiran atau pembayang
5. Baris ketiga dan keempat disebut isi atau maksud pantun.

Apakah pantun boleh bersajak a-a-a-a?.

Boleh, tapi itu akan mengurangi keindahan pantun itu sendiri dan tidak sesuai kaidah pembuatan pantun. Jadi jika sajaknya a-a-a-a, jatuhnya menjadi syair.

Contoh syair
Belajar mengaji harus semangat,
Tekun rajin sabar dan giat,
Agar ilmu mudah didapat,
Selamat dunia juga akhirat.

Ingat ingatlah wahai kawan,
Quran dan sunnah jadi pedoman,
Tuk menjalani kehidupan,
Agar hidup tentram dan nyaman.

Perbedaan pantun dengan syair?

Kalau pantun, antara baris satu dan dua tidak ada hubungannya dengan baris tiga dan empat. Jadi sampiran dan isi berdiri sendiri. Sedangkan syair baris satu sampai empat saling berhubungan. Dalam syair, sajaknya a-a-a-a.
Jadi Rima akhir (baris 1-4) memiliki bunyi yang sama. Adakah pantun yang hanya dua baris? Seperti parikan Jawa tadi? Jawabannya Ada, pantun dua baris disebut karmina (pantun kilat).

Contoh karmina
Daun keladi susun di gerbong,
Jangalah jadi orang yang sombong.
Daun talas di dalam saku
Yang jelas bukan aku.
Ini karmina yaa, bukan pantun.

Jadi karmina itu antara baris satu dengan baris dua tidak berhubungan. Lalu ada lagi yang namanya gurindam. Jumlah barisnya juga ada dua. Antar baris satu dengan baris dua saling berhubungan (sebab akibat)

Contoh gurindam
Jika selalu berdoa dan dzikir,
Ringan melangkah jernih berpikir.

Untuk bisa membuat pantun dengan mudah ada empat rahsianya yaitu sebagai berikut:
1. Memahami kaedah atau ciri pantun
2. Menulis sampiran pantun
3. Menulis isi pantun
4. Bagian yang sulit yaitu mengusai pembendaharaan kata, bisa dilihat di lampiran.

Dalam membuat pantun kita harus menghindari hal-hal sebagai berikut:
1. Hindari menggunakan nama orang dalam membuat pantun 
2. Hindari menggunakan nama merk dagang
3. Hindari pengulangan kata di tiap barisnya 

Nah, dengan memiliki perbendaharaan kata dengan Rima sama semakin mempermudah kita dalam menulis pantun.
Trik selanjutnya dalam membuat pantun, usahakan membuat baris ketiga dan keempat (isi) terlebih dahulu. Jika isi pantun sudah jadi, maka sampiran akan mengikuti. Selamat mencoba semoga anda bisa membuat pantun. 

Lampiran








Contoh

Apa tanda selasih mati
Akan teringat sekeranjang busa
Apa tanda kasih sejati,
Akan teringat sepanjang masa.












Contoh 
Yoyo bergerak kena jidat
Beruk Indonesia main salju
Ayo bergerak guru hebat
Untuk Indonesia lebih maju