Aksi nyata
3.3.A.
Pengelolaan Program yang Berdampak pada Murid
“PENUMBUHAN KEPEDULIAN SISWA TERHADAP
LINGKNGAN MELALUI GERAKAN PEMANFAATAN BARANG BEKAS”
Oleh : Makripuddiin
CGP-Angkatan ke 2-Kabupaten Lombok Barat
A. LATAR BELAKANG
Maksud pengajaran dan pendidikan
yang berguna untuk perikehidupan bersama adalah memerdekakan manusia
sebagai anggota persatuan
(rakyat) kutipan dari
Ki hajar dewantara sebagai bapak
pendidikan sangat sarat dengan arti yang harus dimengerti oleh seorang pendidik.
Tidak semata- mata
seorang guru hanya
mentranfer ilmu yang
ada dibuku, apa yang
dimiliki dan seluruh
pengetahun kepada peserta
didik. Tidak hanyamembuat program – program yang sebutulnya
bagus dan sangat bermanfaat untuk peserta didik tetapi tidak memandang
kebutuhan peserta didik yang notabennya peserta didik yang menjalani sehingga
peserta didik seperti manusia kecil yang harus mengikuti apa yang kita buat. Ki
hajar dewantara mengemukakan Anak-anak hidup dan tumbuh sesuai kodratnya
sendiri, pendidik hanya dapat merawat dan menuntun tumbuhnya kodratnya itu,
sehingga guru harus pandai- pandai melihat bakat, minat, kreatifitas anak dan
apa yang dibutuhkananak di dalam pembelajaran sehingga guru bisa mengemas
pembelajaran di kelas dengan berpusat dan berdampak pada anak.
Dengan bercermin
dari kutipan tersebut dengan dipadu pemanfaatan aset yang ada di sekolah dan sekitarnya setelah
berkoodinasi dengan seluruh
pemangku kepentingan
sekolah dan warga
sekitar maka kami membuat
program yang berdampak
pada murid Kelas XI
yaitu “PENUMBUHAN KEPEDULIAN SISWA TERHADAP LINGKNGAN MELALUI GERAKAN
PEMANFAATAN BARANG BEKAS” untuk Manghasilkan Produk. dimana program ini
ditujukan untuk kelas XI SMAN 1 kuripan Lombok Barat
Mengapa melilih program tersebut?
Sudah diuraian diatas program ini
menurut CPG sudah berdampak dan berpusat pada murid karena program ini bertujuan memanfaatkan
barang bekas yang tidak terpakai dilingkungan sekolah untuk dimanfaatkan dan
gunakan oleh peserta didik untuk menghias kelas, memperindah lingkunagan
sekolah dan bahkan rumah. Selain kecerdasan, dibutuhkan juga keterampilan hidup
sebagai modal murid sejakdini untuk masa depannya, Terdapat banyak barang
barang bekas yang ada disekolah dibuang sembarangan, tidak dipilah dan dipilih
mana yang dapat didaur ulang dan tidak dapat didaur ulang. Sehingga membuat
lingkungan sekolah tidak bersih, asri dan indah.
Tolak
ukur keberhasilan dari program tersebut adalah dikatakan berhasil dan berjalan
dengan baik dapat dibuktikan dengan antusias siswa, kolaborasi antar pemangku
kepentingan sekolah dengan wali murid serta warga sekitar sehingga menghasilkan
produk yang layak jual dengan resikoyang seminim mungkin agar pembelajaran
berpusat dan berdampak pada anak benar-benar memotivasi anak sejak dini untuk
masa depannya.
B.
DESKRIPSI AKSI NYATA
Aksi
maka kami membuat
program yang berdampak
pada murid Kelas XI
yaitu “PENUMBUHAN KEPEDULIAN SISWA TERHADAP LINGKNGAN MELALUI GERAKAN
PEMANFAATAN BARANG BEKAS” dilaksanakan dalam kurun waktu 3 bulan sampai
pembelajaran kelas XI semester ganjil berakhir.
Sebelum program ini dilaksanakan ada
beberapa langkah yang
dilakukan. Berikut deskripsi
langka-langkah yang dilakukan. yang
pertamadilakukanadalahmemetakanaset apa
kekuatandan kelemahanyangadadisekolahdansekitarnyayangnantinyamenunjang berjalannyaprogram sehingga keberhasilan
bisa diraih.
Langkah yang
kedua adalah melakukan analisis BAGJA, dimana analisis tersebutdigunakan untuk
gambaran program.
Gambar 2. Tahapan BAGJA Program
Dalam
tahapan atur eksekusi CGP berkoordinasi dengan kepala sekolah, guru danguru
pendamping dan di bantu oleh wali murid dan warga sekitar. Dalam gali mimpi CGP
memimpikan Murid memiliki kecakapan hidup untuk Membuat sesuatu yang bermanfaat
barang bekas yang tidak terpakai, Guru membimbingmuriduntukmenumbuhkan keterampilan untuk dapat menghasilkan
produk, Kepala sekolah mendukung kegiatan penumbuhan kewirausahaan dan keterampilan sehingga menghasilkan
produk. Dalam langkah jabarkan rencana CGP melakukan
Sosialisasi program dengan murid kelas XI, wali murid,
kepala
sekolah dan teman sejawat khususnya guru mata pelajaran yang terkait dengan
program yang dibuat yaitu Prakarya dan seni budaya baik program IPA/IPS,
Membuat rencana program dengan menganalisis aset yang dimiliki sekolah dan
melibatkan kepala sekolah dan murid, Monitoring dilakukan oleh murid dan untuk
murid sendiri dengan bimbingan guru, Evaluasi melibatkan guru, wali murid dan
kepala sekolah.
Langkah ketiga
adalah menganalisis resiko
dengan menggunakan menajemen resiko. Dengan berkoordinasi
dengan pemangku kepentingan dan wali murid ditakutkanresiko yang dihasilkan
besar. Berikut manajemen resiko yang dihasilkan
Langkah keempat
adalah pelaksanaan
program dimana program
dilaksanakan
selama 3 bulan
setelah pembelajaran kelas 2 sudah selesai atau disebut juga dengan class
meeting pada semester ganjil. Berikut rinciannya Minggu pertaman: Pengenalan dan pengumpulan
barang barang bekas yang ada disekolah yang dapat dipergunakan untuk membuat
hasil karya yang bernilai spt botol plastik, kertas, kardus dll. Hal ini
dilakukan oleh peserta didik Didampingi wali kelas. Out put produk membuat pot
bunga, kursi/sofa dll.
C.
HASIL AKSI NYATA
Apa
hasil dari program yang disudah dilaksanakan?
Sesuai dengan
tujuan program Untuk Manghasilkan
Produk dari barang bekas Selain kecerdasan, dibutuhkan juga keterampilan hidup
sebagai modal murid sejak dini untuk masa depannya merupakan salah satu profil
pelajar pancasila yaitu mandiri dimana peserta didik bisa berwira usaha sejak
kecil dimana hasilnya bisa untk keperluan sekolah. kreatif, peserta didik
mempunyai jiwa seni yang tinggi dari program yang berdampak pada murid dapat
dilihat dari produk yang dihasilkan layakjual
dan banyak peminatnya dan
gotong royong, dimana
seluruh pemangkukepentingan
bergotong royong untuk mendampingi dan memasarkan produk dari peserta didik
sehingga produk yang dihasilkan dan memanfaatkan produk tersebut dengan baik.
Apa
perasaan ketika atau setelah menjalankan program ini?
Perasaaan
ketika menjalankan program tentu saja sangat ragu karena takut program
tidak berhasil, karena
usia anak kelas 2 dalam mengumpulkan barang bekas
merasa jijik, tidak enak dengan orang lain karena nantinya dianggap pemulung
serta kurang semangat. Hal ini tentunya membutuhkan kesabaran dan kerjaekstra
perhatian ditakutkan ada yang terkena penyakit karena memungut barang yang kotor
atau produk yang dihasilkan tentunya tidak sesuai dengan ekspekstasi dan tidak
layak jual. Tetapi karena kolaborasi dengan guru Pembina dan dibantu oleh maha
siswa kampus mengajar di sekolah ada kelegaan tersendiri dan di rumahterdapat
kolaborasiyangbaikdenganorangtuasehingga
ketika pelaksanaannya pun berjalan dengan lancar.
Perasaan
setelah menjalankan program, peserta didik dan CGP sangat senang sekali karena peminat
produk dari pembelajaran berpusat
dan berdampak pada
siswa banyak sekali terutama konektor
apalagi produk habis terjual.
Pembelajaran
apa yang yang didapat dari program ?
Pembelajaran
yang didapat dari program ini sangat banyak sekali bagi peserta didik, jiwa
kreatifitas untuk memanfaatkan barangyang tidak berguna untuk diolah
sehinggamenghasilkannilailayakjualyangtinggi,pembelanjaranlintasbidangyangdikemas
dalam program ini bisa menumbuhkan jiwa kewirausahaan murid kelas 2 sejak
dini.Bagi CGP pembelajaranyangdidapat
dariprograminiadalahCGP mampu mengidentifikasi bentuk-bentuk program yang
berdampak pada murid, mengidentifikasi tahapan membuat program, memahamiprosesperencanaanprogramsampaipelaporanprogramdenganmenggunakan
strategiMonitoring,Evaluasi,LearningdanReporting(MELR), mengidentifikasi
manajemen resiko dari sebuah program sehingga program yangdihasilkan benar-benar
berdampak pada murid.
Bagi sekolah
yang didapat adalah reputasi sekolah mengalami peningkatan, serta kebutuhan
partisipasi dari seluruh aspek masyarakat dan pemangku kepentingan semakin
meningkat.
D. REFLEKSI AKSI NYATA
Program “PENUMBUHAN KEPEDULIAN SISWA TERHADAP
LINGKNGAN MELALUI GERAKAN PEMANFAATAN BARANG BEKAS” berjalan cukup baik
walau terdapat hambatan dan rintangan yang dihadapi CGP. Mulai dari kekompakan
siswa dalam bekerja, dan terkendala waktu dan kesempatan siswa untuk membuat
karya dll.
Tetapi program
ini menghasilkan respon
yang baik dari
kepala sekolah, komunitas Sekolah, wali murid dan warga
sekitar sekolah. Berikut adalah analisis keberhasilan dan kegagalan yang
diperoleh setelah pelaksanaan program ini :
Keberhasilan
:
Program ini
dikatakan berhasil menurut
CGP karena mengalami
peningkatan dari
sebelum diadakan
program hingga program ini dilaksanakan. Berikut keberhasilan yang didapat:
1. Kegiatan ini telah mampu membuat CGP
berkolaborasi dengan rekan guru yang lain mulai darimemetakanpotensi/kekuatan,pendampingan,
pemasaran produk yang dihasilkan oleh murid kelas 2
2. Murid telah mampu berpikir kritis dan kreatif
dalam memanfaatkan barang bekas seperti botol plastik, kardus dll serta kepercayaanyang
dimiliki oleh warga sekitar sekolah.
3. Produk yang dihasilkan menjadisalah
satuidepeluangusahayang patut dicoba untuk dikembangkan oleh murid melalui
promosi di media sosial terutama WA atau facebook dan web sekolah.
4. Program inimampumeningkatkankerjasamaorangtuadansekolahwalaupundimasa
pandemic Covid -19
Kegagalan
:
Dalam
pelaksanaan program terdapat beberapa kendala serta tantangan yang terjadi, berikut
kendala program :
1. Ada
beberapa produk yang dihasilkan peserta didik belum dikatakan layak
jual,sehingga ada beberapa yang harus di perbaiki.
2. Permintaan
yang cukup banyak tetapi barang yang dihasilkan hanya sedikit
3. Waktu pelakasanaan disekolah yang hanya beberapa
jam saja sehingga membutuhkan tenaga ektra dan waktu yang lama untuk mengingatkan
peserta didik menyelesaikan produk yang harus dihasilkan
4. Dalam masa pandemic ini dalam pemasaran hanya bisa
lewat on line saja dimana untuk pengantarannya pun terkendala dengan
transportasi.
E. RENCANA TINDAK LANJUT
Setelah
melakukan kegiatan refleksi tentang keberhasilan dan kegagalan yang didapatkan
dari penerapanprogram berpusatdanberdampak padaanak “PENUMBUHAN KEPEDULIAN SISWA TERHADAP LINGKNGAN MELALUI GERAKAN
PEMANFAATAN BARANG BEKAS”
perlu disusun rencana
tindak lanjut, antara lain:
1. Program “PENUMBUHAN KEPEDULIAN SISWA TERHADAP
LINGKNGAN MELALUI GERAKAN PEMANFAATAN BARANG BEKAS” tidakberhenti
setelahprogramberhasilbisadimasukkankurikulumatausebagaiekstrakulikuler
sehinggakemampuanpesertadidikselaluterasahdanpermintaan terhadap produk
juga terpenuhi
2. Program “PENUMBUHAN KEPEDULIAN SISWA TERHADAP
LINGKNGAN MELALUI GERAKAN PEMANFAATAN BARANG BEKAS” tidak hanya
dilaksanakan oleh kelas 2 tetapi seluruh kelas 1 (10) hingga 3 (dua belas)
sehingga murid memiliki skill atau keterampilan.
3. Produk
perlu diberi label yang menarik agar pembeli mengetahui produk tersebut hasil
dari peserta didik.
Dokumentasi Kegiatan
Gambar Siswa Yang Melakukan Kegiatan Pemilahan Sampah botol Pelastik
Gambar Membuat pola
Gambar. Desain Produk
Salam
Bahagia, salam guru hebat Dan Salam Guru Penggerak