Senin, 10 Oktober 2022

Menjadi Penulis Buku Mayor

 Oleh : Makripuddiin 

Resume ke-22

Gelombang 27
Tanggal: Senin, 10 Oktober 2022
Tema: Menjadi Penulis Buku Mayor
Narasumber: Joko Irawan Mumpuni
Moderator: Sim Chung Wei, SP.


Assalamualaikum wr. Wb. Kth. Halo sobat bloger saya doakan semoga Allah SWT selalu melimpahkan rahmatNYA, tetap sehat dan diberikan rizki yang berkecukupan. Amiin ya robbalalamin

Malam ini pertemuan yang ke 22 abang moderator yang luar biasa dan mudah diingat ya beliau adalah Sim Chung Wei yang akrab dipanggil mas Koko. Dan narasumber sumber yang tidak kalah mengagumkan yaitu Bapak Joko Irawan Mumpuni untuk lebih kenal dengan beliau dapat dilihat CV Bapak Joko di bawah ini. 

Malam ini adalah pembelajaran yang menarik menurut saya karena materinya sangat bagus karena siapapun jika ia adalah seorang penulis pasti mempunyai harapan dan mimpi untuk bisa menjadi penulis mayor. 

Untuk memulai mengenal apa sih penulis mayor itu mari kita mulai dari tayangan slide yang pertama:

Penerbit adalah  Industri kreatif yang didalamnya ada kolabarasi insan2 kreatif : Penulis, Editor, Layouter, Ilustrator dan desain grafis. Ini adalah bagian dari industri kreatif penerbitan cetak, saat ini dan mendatang akan bertambah insan2 kreatif bidang lain yang akan bergabung seiring dengan perkembangan dunia penerbitan yang kini sudah mengarah pada Publisher 5,0. yang memanfaatkan teknologi IT untuk menerbitkan karya2 kreatif.

Menurut narasumber ada dua jenis buku di dunia, biasanya klasifikasi jenis buku digambar dengan grafis yang mirip sirip ikan yaitu dua kategori besar jenis buku tersebut adalah
1. buku Teks (buku sekolah-kampus) 
2. Buku Non Teks (buku-buku populer). 

Buku sekolah disebut buku pelajaran sedangkan kampus disebuat buku Perti (perguruan tinggi). Buku Nonteks  dibagi dua lagi menjadi buku Fiski dan Non Fiksi. Sehingga grafisnya akan tergambar seperti ini:


Buku Perguruan tinggi dibagi dua lagi menjadi buku Eksak dan Non Eksak.


Sedangkan buku Non Teks sering disebut juga buku Populer. Sekarang mari kita lihat grafis2 hasil survei yang menggambarkan dunia perbukuan di Indonesia.







Itulah gambaran perbukuan di Indonesia yang dapat sahabat bloger pakai sebagai dasar atau inspirasi penulisan buku. Padat dan bergizi kan materi malam ini, sekarang mari kita lihat contoh2 buku yang telah terbit:




Nah itu tadi gambar2 cover buku yang telah terbit dengan caption2 penjelasannya. Sekarang kita cek pada diri kita masing2 kita pada leval mana terkait dengan tulis menulis perhatikan gambar sebagai berikut:

Harapannya setelah mengikuti acara ini, teman-teman sudah berada dilevel paling atas.

Teman-teman industri penerbitan bila digambar utuh lengkap maka ekosistemnya seperti ini:

Namun bila disederhanakan akan menjadi seperti ini:
Tingkat literasi bangsa ini sampai saat ini masih banyak dikeluhkan banyak pihak akibat rendahnya tingkat litersai dibanding negara lain sekawasan. Inilah sebabnya:

Selanjutnya kita akan segera masuk dalam bahsan bagaimana proses penerbitan mulai dari  memasukan/mengirinmkan naskah buku ke penerbit hingga buku itu terbit dan beredar. inilah gambarnya.. rumit ya..

Stelah teman2 tahu proses bagaimana naskah buku dari awal sampai beredar dipasaran, kita saatnya mengetahui  Penerbit yang baik dan Penerbit yang perlu diwaspadai.. berikut point2 nya..


Adakutipan yang sangat menarik untuk para calon penulis:

Nah sekarang mengapa kita harus menulis? Apa sih yang didapatkan ketika penulis tersebut sudah berhasil menerbitkan buku secara profesional dan diterbitkan oleh penerbit yang bereputasi.. ini yang akan didapatkan:

Ini riancian penjelasannya:

Menarik kan? Ada loh penulis kami yg secara rutin tiap 6 bulan  sekali menerima royalty sampai ratusan juta rupiah secara rutin..

Pertanyaan besar yang sering muncul adalah apa kriteria gar naskah buku dapat diterima oleh penerbit untuk dapat diterbitkan. Karena tidak semua naskah dapat diterima. Sebagai contoh penerbit ANDI itu tiap bulan menerima naskah masuk bisa sampai 500 nasakah. Namun yang diterima untuk diterbitkan hanya 50 Judul saja. Inilah kriteria penilaiannya:


Pasti sekarang ada yang bertanya 'lalu apa yang diaksut dengan tema populer bagaimana cara menilainya?'tenatunya jawabnya dengan data. Salah satu data yang kami pakai adalah trend dari google trend. contohnya:
Tema tentang BATU AKIK ternyata sudah tidak menjadi trend lagi.  jadi kalau ada naskah buku masuk bertema BATU AKIK saat ini pasti akan ditolak.
Apakah buku yang membahas/tema tentang BATU AKIK akan diterima.. lihat gambar ini:


Bahkan kita bisa tahu minat paling besar dari daerah mana?

kalau tadi kita telah bahas bagaimana menegetahui tema2 yang menarik, sekarang bagaimana cara penerbit mengukur reputasi penulis?. Semua pasti pakai data. Dalam hal ini penerbit memakai data salah satunya dari Google Scholer/Cendekia lihat gambar nya:

ini tampilan google cendekia:
ini hasil untuk penulis yang berama Fandy Tjiptono bagus kan! perhatikan angka2 sitasinya..

Ini adalah hasil untuk Prof, Jogiyanto. nah.. bagaimana dengan hasilnya bila nama teman2 dimasukan? Pnerbit ANDI memiliki syarat minimal jumlah sitasi 2000 agar nasakah bisa diterima.

 Teman2 pertanyaan lain yang sering muncul adalah: bagaimana cara menentukan jumlah cetak atau oplah. Perhatikan gambar berikut ini ada 4 kwadran:

Penerbiat akan sangat berhati hati jika ada buku-buku yang bertema memiliki Pasar sempit dan Lifecicly pendek, namun penerbit akan senang dengan tema2 buku yang memiliki LifeCycle panjang dan market lebar..

Masalah Selingkung ini juga banyak ditanyakan 'Penerbit bapak pakai kga selingkung apa?'jawabnya kami pakai gaya selingkung apapun yang dipakai penulis:

Salah satu buku yang pakai selingkung Vancouver Style..

Teman2 sebagai seorang penulis, sebenarnya anda termasuk penulis yang idealis atau industrialis? inilah ciri2nya masing2 kelompok:


Mana yang lebih baik? dua-duanya baik bagi penerbit. Sehingga penerbit akan memakai kombinasinya:


Ada banyak penulis yang minder karena nggak punya gelar akademik yang tinggi, ada juga banyak penulis yang punya gelar kademik tinggi tetapi naskah kah ditolak. Ini penyebabnya:
Jadi penerbit akan menerima naskah buku yang memiliki pangsa pasar yang luas.
Teman2 sekarang kita akan segera memasukan era Publisher 5.0 dan saat ini kita telah berada di era publisher 4.0 dengan ciri2 sebagai berikut:

Petrkembangan itu sangat dipengaruhi oleh teknologi yang berkembang:


Siapkah kita? Segera kita masukan penerbitan era METAVERSE

Paparan saya akan saya tutup dengan slide2 sebb: