Selasa, 08 Juni 2021

Demonstrasi Kontekstual - Menerapkan Inkuiri Apresiatif

“Strategi Pengenalan Kekuatan dan Potensi Murid”  

    Sebagai pendidik, merupakan hal yang lumrah terjadi ketika perhatian kita lebih banyak tertuju pada murid yang secara akademik berprestasi atau malah lebih memfokuskan perhatian pada murid ‘bermasalah’ atau murid yang mengalami kesulitan untuk dididik. Namun, seringkali kita lupa bahwa mayoritas murid yang kita miliki adalah murid-murid yang tampak biasa saja. Murid-murid ini memiliki kemungkinan untuk kita abaikan karena tidak ada hal menonjol yang mereka miliki. Namun, perlu ada perubahan dalam memandang mereka dan mendidik mereka. Ingat kembali tujuan pendidikan nasional yang telah dinyatakan dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 3, bahwa pendidikan diselenggarakan agar setiap individu dapat menjadi manusia yang “beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab”. Pedoman ini adalah Profil Pelajar Pancasila yang diharapkan menjadi pegangan untuk para pendidik di ruang belajar yang lebih kecil. Profil ini tidak hanya dimiliki oleh murid berprestasi secara akademik atau murid yang menonjol dalam bakat lainnya, profil pelajar Pancasila ini diharapkan dimiliki oleh seluruh murid Anda di dalam kelas. Oleh karena itu, pada Tugas Individu kali ini, Bapak/Ibu diminta membuat rancangan tindakan perubahan berdasarkan tahapan B-A-G-J-A untuk mulai mengubah arah didikan dengan lebih adil dan berpihak pada murid, khususnya pada murid yang selama ini jarang diperhatikan. Temukan potensi dan kekuatan yang mereka miliki serta temukan juga hal baru apa yang dapat Anda lakukan untuk menggali potensi mereka. 

 

“Kekuatan dan Potensi Murid”

Fokuskan diri Anda untuk menjalankan B-A-G-J-A tahap demi tahap. Susunlah pertanyaan-pertanyaan yang dapat mengungkap hal paling menyenangkan, positif atau menarik apa yang Anda temukan saat berinteraksi dengan murid yang tampak biasa ini. Bukalah ruang dialog bersama murid-murid ini untuk menghasilkan pertanyaan-pertanyaan yang sesuai di tiap tahapan B-A-G-J-A Anda. Model B-A-G-J-A merupakan praktik membawakan proses perubahan berbasis kekuatan. 

Untuk memperjelas gambaran tugas yang harus Anda kerjakan, pada kesempatan ini kita akan ambil contoh di tahapan Buat pertanyaan utama (inisial B dalam B-A-G-J-A). Tahapan ini adalah tahap menemukan apa yang ingin Anda selidiki menjadi bentuk pertanyaan. Misalnya: Kita akan menyelidiki apa saja yang potensi yang murid-murid biasa ini tunjukkan ketika belajar. Oleh karena itu, pertanyaan utama penyelidikannya antara lain adalah: 

  • Hal baik apa yang dapat Anda temukan dari murid rata-rata ini dalam kegiatan belajar? 
  • Hal menarik apa yang dapat Anda pelajari dari respon, aktivitas, dan hasil belajar yang murid rata-rata ini? 

Jalankan setiap tahapan dan pertanyaan dalam model B-A-G-J-A secara lengkap. Pada pembelajaran sebelumnya, Anda telah membuat pemetaan kekuatan. Nah, Anda dapat memanfaatkan informasi dalam daftar tersebut. Kemudian susunlah dengan sungguh-sungguh sebuah rencana rekomendasi seolah-olah Anda akan segera melaksanakannya

 

1.3.a.7.1. Demonstrasi Kontekstual - Menerapkan Inkuiri Apresiatif

PRAKARSA PERUBAHAN

 

BAGAIMANA CARA MENINGKATKAN KEBERANIAN BERPENDAPAT ANAK

TAHAPAN

Pertanyaan

Daftar tindakan yang perlu dilakukan untuk menjawab pertanyaan

B-uat Pertanyaan

(Define)

1.     Mengapa anak tidak berani dalam menyampaikan pendapat?

2.     Bagaimana solusi yang dapat saya lakukan untuk menumbuhkan sikap berani berpendapat?

  • Memberi anak motivasi tentang manfaat dari berani berpendapat
  • Berdiskusi dengan rekan guru sejawat.
  • Mencari informasi melalui media sosial.
  • Mencoba dengan metode yang sudah diketahui.
  • Membiasakan semua anak mempunyai kesempatan berpendapat.

A-mbil Pelajaran

(Discover)

1.    Mencari tahu siapakah orang yang sudah berhasil menumbuhkan sikap berani anak berpendapat?

2.    Bagaiamana cara dia menumbuhkannya keberanian berpendapat?

3.    Dalam bentuk Kegiatan apa saja yang dilakukan dalam dalam menumbuhkan sikap berani tersebut ?

4.    Situasi yang seperti apakah yang dapat mendukung tumbuhnya sikap berani ini dalam suatu kegiatan ?

5.    Keterampilan-keterampilan apa saja yang harus dikuasai dalam mendukung sikap berani pada anak ?

  • Berkonsultasi dengan kepala sekolah dan guru-guru yang pernah berhasil menerapkan suatu metode dalam menumbuhkan sikap berani pada anak.
  • Mencari tahu dan mencatat bagiamana dia mengelola kelas dalam suatu kegiatan untuk menumbuhkan sikap berani anak.
  • Mengidentifikasi keterampilan-keterampilan yang dibutuhkan seorang guru dalam menumbuhkan sikap berani anak.
  • Mengumpulkan fakta dari beberapa orang yang berhasil menumbuhkan keberanian berpendapat.
  • Memggali pengalaman keberhasilan dari anak-anak yang berani berpendapat.
  • Menceritakan kepada anak-anak perubahan yang baik yang terjadi pada anak-anak yang sudah berani berpendapat.

G-ali Mimpi

(Dream)

1.    Bisakah anak-anak saya semuanya berani berpendapat dalam situasi apapun?

2.    Apa yang saya rasakan ketika melihat sikap berani sudah tumbuh pada anak murid saya ?

3.    Apa saja hal-hal baru yang bisa saya lakukan setelah sikap berani ini tumbuh ?

4.    Apa  hal-hal yang dapat mendukung  agar sikap berani terus tumbuh dan menjadi karakter peserta didik ?

 

  • Membuat skema atau model belajar yang mampu menumbuhkan kemampuan berpendapat.
  • Menjadikan kelas adalah milik bersama bukan milik guru atau beberapa anak.
  • Menyakinkan kepada anak bahwa berani itu seru.
  • Membuat rancangan sikap dan suasana  diri.
  • Mencoba mengatur dan mengkondisikan lingkungan kelas.
  • Mempraktekkan kebiasan-kebiasan tersebut secara kontinyu.
  • Menghidupkan suasana kelas yang menyenangkan.
  • Komunikasi multi arah.

J-abarkan Rencana (Desing)

1.    Berapa lama target untuk mencapai sikap berani tersebut ?

2.    Apa tindakan-tindakan  yang bisa mendukung usaha mencapai tumbuhnya sikap berani tersebut ?

3.    Bagaimana mengukur kemajuan dan progres langkah langkah tersebut ?

4.    Bagaimana cara saling menyemangati dan mengisi usaha bersama mencapai tumbuhnya sikap berani peserta didik ?

5.    Apa langkah paling  sederhana atau langkah pertama yang bisa dilakukan ?

  • Bertanya motivasi kepada siswa yang berani berpendapat.
  • Bertanya kepada siswa tentang ketakutan siswa biasa berpendapat.
  • Membuat suasana belajar yang menyenangkan.
  • Mendesain model pembelajaran yang memberikan semua orang untuk berpendapat.
  • Selalu memberikan motivasi kepada siswa dalam kegiatan belajar untuk selalu berani berpendapat.
  • Membuat capaian yang realistis untuk setiap kali pertemuan.
  • Membuat catatan khusus target yang akan dicapai.
  • Mencoba kolaborasi dengan guru teman sejawat.
  • Merencanakan pembelajaran yang mendorong tumbuh sikap berani tersebut.
  • Melakukan aktivitas diskusi dan Tanya jawab.
  • Selalu memberikan penghargaan kepada anak setiap mereka berani berpendapat mulai dari hal kecil seperti ajungan jempol dan sebagainya

A-tur eksekusi (Deliver)

1.    Siapa saja yang akan saya libatkan dalam mewujudkan rencana ini ?

2.    Kapan rencana menumbuhkan sikap berani murid ini akan mulai dilakukan ?

3.    Siapa yang bisa mengamati dan memantau proses  rencana ini ?

4.    Bagaimana pencatatan kemajuan sikap berani anak ?

5.    Siapa yang akan menampung curhatan kesulitan-kesulitan saya melakukan penumbuhan sikap berani  peserta didik tersebut ?

6.    Kepada siapa saya akan laporkan kegiatan saya ini.

7.    Bagaimana tindakan lanjutkan untuk semakin menumbuhkan sikap berani berpendapat ini agar menjadi suatu kebiasaan.

8.    Bagaimana cara menjaga hal baik sudah ada secara kontinyu.

  • Mengajak rekan guru sejawat.
  • Dilakukan pada setiap pertemuan di kelas.
  • Sering melakukan komunikasi dengan siswa yang biasa di luar kelas untuk menumbuhkan sikap simpati dan empati.
  • Meminta kepada siswa lain untuk saling sufort agar sama-sama berkembang.
  • Menyiapkan wadah atau tempat menyampaikan pendapat secara bebas di sekolah seperti forum diskusi.
  • Bekerjasama dengan semua guru untuk melakukan hal yang sama.
  • Membiasakan budaya saling menghargai dan menghormati.
  • Kepala sekolah mengarahkan guru untuk memberi perhatian sama kepada siswa biasa.
  • Mengadakan lomba poster dengan tema berani berpendapat untuk semua siswa.
  • Meminta teman sejawat menjadi observer.
  • Kepala Sekolah dan guru-guru di sekolah sama-sama mencari solusi terbaik dalam suatu forum diskusi.
  • Tetap berusaha dan menjaga kebiasaan baik secara kontinyu.

 

 

 

 
 
 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar