Oleh : Makripuddiin
Resume ke-20
Malam ini Bapak Raimundus Brian Prasetyawan, S.Pd., akan mengupas tuntas penerbit Indie yang menjadi rekanan beliau dengan teman menerbitkan. Pembelajaran kali ini akan membantu penulis pemula untuk menerbitkan buku di penerbit indie.
Sosok guru blogger millennial lahir di Jakarta, 30 Juni 1992, tinggal di Bekasi, dan berprofesi sebagai guru SDN Sumur Batu 01 Pagi, Jakarta sejak tahun 2015-sekarang. Berbagai capaian telah diraih beliau terkait blog dan tulisan.
Beliau adalah salah satu alumnus belajar menulis PGRI gelombang 4 yang mengabdikan diri sebagai pengurus kegiatan Pelatihan Belajar Menulis ini, termasuk menerbitkan sertifikat peserta yang lulus nantinya.
Untuk lebih mengenal beliau bisa lihat profil beliau di link berikut 👉 Klik link ini
Perasaan khawatir terhadap tulisan yang tidak berkelanjutan sering menghantui penulis pemula. "Ya untuk apa menulis?" toh hanya tinggal di laptop atau blog mungkin. Hal ini acap kali terjadi dikarenakan kita belum pernah berpengalaman untuk menerbitkan buku atau tidak punya kenalan seorang penerbit.
Ada frasa Semakin Mudah, ya semakin mudah karena sekarang ini ada penerbit indie yang melayani penerbitan buku tanpa seleksi. Menurut Bapak Brian Prasetyawan sekaligus mentor menulis. Dahulu ketika penerbit indie belum eksis seperti sekarang, kita hanya tahu bahwa penerbit buku yang ada itu hanya penerbit mayor seperti Gramedia, Grasindo, Erlangga, Elex media, Andi, dll.
Menurut beliau Penerbit mayor menerapkan seleksi naskah, sehingga belum tentu naskah kita diterima sehingga sering kali penulis pemula menjadi putus asa atas syarat-syarat yang diberikan. Hal ini dilakukan agar penerbit mayor mendapat naskah yang benar-benar berkualitas dan diperkirakan akan laku dipasaran.
Tahap seleksi naskah menjadi tantangan untuk bisa menembus penerbit mayor. Penulis harus berjuang mencoba mengirim naskah ke beberapa penerbit hingga bisa diterima oleh suatu penerbit mayor. Penolakan naskah menjadi makanan sehari-hari penulis. Ketika naskah diterima pun proses penerbitannya sangat lama.
Kini ada penerbit indie yang bisa menjawab rintangan-rintangan tersebut naskah pasti diterbitkan proses penerbitan mudah dan cepat. Menerbitkan di penerbit mayor bisa lebih dari setahun prosesnya, sedangkan kalau di penerbit Indie dalam hitungan bulan saja. Bukan berarti penerbit indie itu lebih baik, tapi penerbit indie maupun mayor perlu waktu yang tepat untuk penulis tegas narasumber.
Menurut narasumber, penulis pemula yang baru pertama kali akan menerbitkan buku, bisa mencoba mengawali di penerbit indie. Jika bukunya cepat terbit akan menjaga semangat menulis, akan ada waktunya kita perlu merasa upgrade jika sudah sering menerbitkan di penerbit indie dan kemampuan menulis kita meningkatkan. Maka sangatlah perlu ada tantangan dalam menulis, dan mencoba penerbit mayor untuk upgrade kemampuan menulis kita.
Mari simak lebih lanjut ciri-ciri penerbit indie antara lain sebagai berikut:
1. Tidak ada seleksi, semua jenis naskah diterima
2. Proses terbit lebih cepat (1-3 bulan)
3.. Biasanya penerbitan bervariasi tergantung tergantung ketentuan dan fasilitas penerbitan
4. Biaya cetak ulang dan ongkir ditanggung penulis
5. Penulis mrnentukan sendiri harga bukunya
6. Tidak memasarkan bukunya di toko buku
7. Penulis yang memasarkan bukunya sendiri jika bukunya ingin laris
Bagi penulis pemula tentu penerbit indie menjadi solusi untuk bisa mewujudkan impian memiliki buku karya sendiri.
Memang kalau di penerbit indie, kita perlu keluar biaya-biaya untuk mendapat fasilitas penerbitan, atau jika ingin cetak ulang.
Tapi itu memang konsekuensi dari penerbitan tanpa seleksi, sehingga biaya penerbitan menjadi tanggung jawab penulis untuk mendapat fasilitas penerbitan yang memuaskan.
Oleh sebab itu sangat pantaslah kita sebagai penulis pemula mengucapkan banyak-banyak terima kasih atas keberadaan Penerbit Indie yang sudah banyak membantu penulis pemula untuk menerbitkan bukunya.
Banyak kasus penulis yang sudah mengirim naskah ke suatu penerbit, namun kemudian tidak jelas kabarnya. Bahkan hampir setahun menunggu, tidak ada kejelasan apakah betul-betul akan diterbitkan atau tidak. Ada juga yang menemukan penerbit namun biayanya luar biasa mahal, sampai berjuta-juta. Melihat kasus-kasus tersebut narasuber menawarkan diri untuk membantu memilihkan penerbit yang sudah terpercaya dengan harga terjangkau dan mengawal sampai naskah terbit menjadi buku. Yaitu penerbit indie (Penerbit Sleman)
Menurut beliau penerbit Sleman enak banget untuk diajak kolaborasi. Kinerjanya sudah tidak diragukan lagi disamping itu hasil cetakannya bagus. Jadi untuk penulis pemula bisa buktikkan sendiri. Penulis tidak akan mengalami hambatan, karena ada saya yang mengawal dan menjamin buku sampai terbit tegas beliau.
Untuk lebih mengenal apa dan bagaimana syarat bisa diterbitkan buku kita di Penerbit indie, maka sangat perlu untuk memperhatkan panduan dan ketentuan di penerbit Sleman silakan bisa dibaca di postingan blog narasumber klik link berikut https://www.praszetyawan.com/2022/10/menerbitkan-buku-dengan-harga.html
Pada postingan pada link di atas tersebut tertera jelas semua ketentuannya. Narasumber menjelaskan daya tarik penerbit ini antara lain.
1. Biaya terjangkau, tidak perlu sampai jutaan rupiah
2. jumlah maksimal halaman sangat banyak yaitu 150 hal A4 atau jika dikonversi ke ukuran A5 berarti 300 halaman! Jadi bapak/ibu tidak kena biaya halaman walaupun bukunya setebal 300 halaman A5.
3. Penerbit ini menjualkan buku terbitannya di tokopedia dan shopee
Menerbitkan buku perlu waktu untuk proses terbit. Bukan seperti fotokopi yang sehari jadi ya. Jadi jangan minta ada deadline kapan buku harus terbit. Misalkan karena untuk kenaikan pangkat, buku diminta agar terbit secepatnya.
Silakan bapak/ibu perhitungkan waktu proses penerbitan sampai 4 bulan jika ISBN, Karena ISBN sekarang prosesnya ketat.
Setelah pembelajaran kelas menulis selesai Bapak/Ibu harus melakukan hal ini sebelum mengirimkan naskah ke penerbit indie yaitu sebagai berikut:
1. Bagi bapak/ibu yang sudah 20 resume, silakan selanjutnya bisa mulai mencicil menyusun naskah
2. abungkan 20 resume ke 1 file word
3. Setting wordnya sesuai ketentuan penerbit
4. Merapikan resume di word perlu waktu kan
5. lalu mulai mencicil membuat kelengkapan naskah
5. Prakata, sinopsis, daftar isi (tanpa nomor halaman), profil penulis
6. Baca ulang lagi seluruh isi buku. Siapa tahu ada yang salah ketik atau kalimat yang membingungkan, sehingga perlu bapak/Ibu perbaiki.
Nah bagaimana apakah sekarang sahabat bloger sudah tidak ragu lagi dalam menulis karena karena khawatir tulisan anda tidak terbit. Sepertinya sudah tidak ada keraguan lagi ya sahabat bloger. Tetap semangat dalam menulis semoga kelak tulisan anda bisa diterbitkan di penerbit mayor.
Terima kasih.
Resume semakin tertata Pak, mungkin sedikit ada huruf yang sering kali hilang, sama seperti saya, yuk saling mengoreksi😁🙏
BalasHapusTerima kasih bu ketua koreksinya. Bekerjaan berat ini pas editing srmoga tetap semangat
HapusMantap, semangat tuntaskan buku solo.
BalasHapusOk siap
HapusAyo, Pak, semangat menyusun naskah menjadi buku solo agar lulus pelatihan.
BalasHapusSiap Kak Ros
HapusBisa selengkap ini resumenya Pak, keren tertata rapi👍✊
BalasHapusIbu juga luar biasa kreen tulisannya. MARI BRGERAK
HapusResumenya makin keren dan mantap, siap cetak
BalasHapusInsyaAllah mas bro
HapusKeren... Luar biasa resumenya bagus
BalasHapusAmiin. Terima kasih
HapusTerima kasih sudah membuat resumenya pak. Sajian tulisannya enak dibaca
BalasHapusTerima kasih atas ilmu dan informasinya karena sangat bermanfaat
HapusMantap,...
BalasHapusTerima kasih cekgu
Hapus