Jumat, 09 September 2022

Motivasi Menulis dan Menerbitkan Buku

Oleh:  Makripuddiin

Resume ke-9
Gelombang 27
Tanggal:Jumat 9 September 2022
Tema: Motivasi menulis dan menerbitkan buku
Narasumber:Dail Ma'ruf
Moderator: Muliadi


Assalamualaikum wr. Wb. Kth. Halo sobat bloger saya doakan semoga anda tetap dalam keadaan sehat dan dilancarkan rizkinya oleh Allah SWT. Amiin ya robbalalamin.


Pertemuan kali ini sangat luar biasa, gimana tidak disituasi genting dan menegangkan bisa diatasi dengan cepat, saya berpikir dengan kebaikan dan keikhlasan narasumber.
Sehingga situasi mendebarkan bisa dikendalikan ya beliau adalah Bapak hebat, kalau menurut saya supel, ulet, cerdas dan agamais kalau prestasi tidak usah ditanya lagi. Diborong sama brliau kreen kan?  Ya beliau adalah Bapak Dail Ma'rup, M. Pd. 
Dan moderator dipandu oleh Bapak Muliadi, M. Pd. Yang tidak kalah krenya. Beliau juga salah satu alumni kelas menulis, jadi jika sudah ditunjuk menjadi tim Om Jay pasti sudah tidak diragukan lagi kehebatannya. 

Ok sobat bloger materi kali ini "Motivasi menulis dan menerbitkan buku". 
Membuat buku adalah impian bagi semua penulis, Bagaimana cara mewujudkannya itu tentunya membutuhkan kesungguhan dan ketekunan pastinya. 

Banyak sekali orang yang bermimpi untuk bisa membuat buku, tapi hanya sedikit yang bisa mewujudkan impian tersebut. Kenapa hal tersebut bisa terjadi? Bisa jadi hal ini disebabkan karena mereka belum maksimal untuk mewujudkan mimpi mereka.

Nah sobat bloger mau tahu bagaimana caranya bisa menerbitkan buku sendiri? Kunci supaya penulis bisa menerbitkan buku hasil karya sendiri, itu karena penulis  tersebut memang mau. "Manzadda wazada barang siapa yang bersungguh-sungguh pasti bisa".

Kali ini Bapak Dail Ma'ruf akan memberikan beberapa tips atau motivasi untuk mendorong kita bisa mewujudkan mimpi menerbitkan buku.  
Menurut beliau untuk bisa membuat buku, seorang penulis harus memperhatikan beberapa hal sebagai berikut.:
  1. Temukan dulu niat atau tujuan kita menulis. Niatkan diri menulis itu karena Allah. Buku yang sudah dibuat bisa bermanfaat dan menjadi ladang amal jariah. Dan samping itu juga dengan membuat buku berarti kita sudah meninggalkan jejak bahwa kita pernah ada di dunia ini. "Gajah mati meninggalkan gading, harimau mati meninggalkan belang dan manusia mati meninggalkan nama. Tentunya nama yang ditinggalkan yaitu nama yang baik. 
  2. Selalu ingat tujuan awal kita menulis. Jika niat menulis hanya untuk terkenal sebaiknya anda kembali mengingat niat awal yaitu untuk amal jariah. 
  3. Cari tahu manfaat menulis dan membaca. Dengan banyak membaca maka anda sudah memperkaya pembendaharaan kata dan ilmu sebagai modal penulis, karena jika sesorang penulis jarang membaca kemudian ingin menjadi penulis itu namanya nekat.  Karena penulis yang baik adalah pembaca yang baik pula. 
  4. Atur manajemen waktu menulis. Setiap orang memiliki mood yang berbeda-beda dalam menulis, jadi menulislah pada saat mood anda baik. 
  5. cari dan baca karya orang lain. Hal ini dilakukan untuk menambah cakrawala berpikir dan menambah refrensi sehingga kita banya menemukan belbagai teknik menulis yang baik dan benar. 
  6. Cari suasana yang berbeda dalam menulis agar tidak bosan. Hal ini juga penting untuk merefres otak. Karena otak juga perlu untuk dihentikan dari kepenatan rutinitas agar tidak stres. 
  7. Gabung dalam komunitas penulis. Terus manjaga motivasi menulis kita. Bergabung dengan orang-orang yang suka menulis akan membawa pengaruh positif untuk terus berkarya. 
  8. Carilah wadah menulis. Misal ikut menulis buku antologi atau ikut lomba-lomba menulis.
  9. Perbanyak bahan-bahan tulisan. Jija bahan untuk menulis dudah banyak maka dalam pengerjaan buku pasti sobat bloger tidak akan mengalami kesulitan yang berarti.
  10. Cobalah tantang diri sendiri bikin tulisan yang Berani. Menantang diri untuk menulis sesutu yang baru akan memberikan pengalaman yang berbeda dan akan meningkatkan kemampuan menulis sobat bloger.
  11. Jangan harapkan pujian. Pujian hanya milik Allah, karena pujian hanya akan mengarahkan kita pada sifat sombong.
  12. Jangan terburu-buru menulis. Menulislah dengan santai karena menulis tidak sama seperti kita mengejar setoran. Karena jika dikerjakan dengan buru-buru akan menghasilkan tulisan yang kurang baik.
  13. Berpikir positif tentang tulisan. Tanamkan pada diri sobat bloger pahwa tuliasan kita bagus, bermanfaat dan menginspirasi orang lain. 
  14. Jangan maksakan diri. Jangan memaksakan diri untuk menulis yang tidak anda kuasai dan senangi tapi atau memsksakan diri untuk harus menulis. Karena ide itu tidak akan muncul serta merta. Tapi jika sobat bloger mempunyai ide segeralah ditulis. 
  15. Jangan bandingkan diri dengan orang lain. Setiap individu adalah unik jadi yakin pada diri sendiri bahwa anda mempunyai kelebihan yang tidak dimiliki oleh orang lain begitu juga sebaliknya. Tetaplah bersyukur dengan apa yang Allah berikan. Sehingga yakin bahwa tulisan kita memiliki warna dan gaya masing-masing 
  16. Perhatikan kesehatan. Jangan memaksakan diri karena kesehatan itu sangat penting. Sobat bloger tidak akan bisa menulis dalam keadaan sakit jadi tetap jaga kesehatan agar sobat bloger bisa terus berkarya.
Semoga dengan motivasi di atas sobat bloger semakin percaya diri dan semangat dalam menulis, karena sejatinya tidak ada yang sia-sia jika sudah dikerjakan dan sembari diiringi dengan niat yang tulus dan ikhlas untuk amal jariah.  "Jika ingin mengenal dunia maka membacalah dan jika ingin dikenal dunia menulislah".

Terima kasih 
Semoga kita tetap sehat. 

Menulis Itu Mudah

 Oleh:  Makripuddiin

Resume ke-9
Gelombang 27
Tanggal:Jumat 9 September 2022
Tema: Menulis itu mudah
Narasumber:Prof.DR. Ngainun Naim
Moderator: Muliadi




Rabu, 07 September 2022

Menjaga Komitmen Menulis di Blog

 Oleh:  Makripuddiin

Resume ke-8
Gelombang 27
Tanggal: Rabu 7 September 2022
Tema: Komitmen Menulis di Blog
Narasumber: Drs. Dedi Dwitagama, M. Si. 
Moderator: Sim Chung Wei, S. P. 


Assalamualaikum wr. Wb. Kth. Halo sobat bloger saya doakan semoga anda tetap dalam keadaan sehat dan dilancarkan rizkinya oleh Allah SWT. Amiin ya robbalalamin.

Salam bahagia sobat pembaca, rasa ingin menulis terkadang akan naik turun seperti ombak di pantai, karena adanya kekuatan angin. Seperti halnya manusia keinginan untuk menulis harusnya diperkuat dengan komitmen awal sebagai seorang penulis yang terus menghasilkan karya Jadikanlah komitmen menjadi kekuatan agar anda sekokoh dan sekuat batu karang.

Dipertemuan ke-8 ini lagi-lagi kita ditemani oleh dua orang hebat dengan segudang prestasi, pertemuan kali ini sahabat nusantara di kelas belajar menulis kita akan belajar tanpa sekat dan batas, dengan judul "Komitmen menulis di Blog" 

Semoga semangat kita tetap menyala untuk terus berkarya ya sobat menulis. 

Untuk itu, agar niat kita semoga tetap terjaga untuk menambah ilmu dari narasumber yang luar biasa, yaitu Bapak Drs. Dedi Dwitagama, M.Si.. Beliau merupakan sosok luar biasa yang menjadi guru Blog  OmJay 

Beliau menjadi Nara Sumber, Trainer dan Motivator bidang Pendidikan, Pencegahan Penyalahgunaan Narkoba, HIV/AIDS, Kepemimpinan, Berbicara dimuka Umum, Teknologi Informasi dan Komunikasi/TIK-Information Communication Technologi/ICT. Trainer and Motivator on Education, Drug abuse Prevention, HIV/AIDS, Leadership, and Public Speaking, ICT. untuk mengenal lebih dekat, silahkan  mengunjungi profil beliau di link bawah ini

https://trainerkita.wordpress.com/about/

Sebelum kita lanjut ke materi alangkah baiknya kita membahas pengertian blog menurut narasumber, Blog (dari kata web log[1]) adalah bentuk aplikasi web yang berbentuk tulisan-tulisan (yang dimuat sebagai posting) pada sebuah halaman web. 

Tulisan-tulisan ini sering kali dimuat dalam urutan isi terbaru dahulu sebelum diikuti isi yang lebih lama, meskipun tidak selamanya demikian. Situs web seperti ini biasanya dapat diakses oleh semua pengguna Internet sesuai dengan topik dan tujuan dari si pengguna blog tersebut.

Jadi sebelum kita menulis di blog, terlebih dahulu kita membuat akun blog itu sendiri. Dimana blog itu sendiri sebagai wadah untuk menyimpan hasil tulisan kita. Nah sobat bloger jika kita sudah membuat blog maka kita harus membuat tulisan dong, apa gunanya sebuah blog jika tidak ada tulisan. 

Blog yang tidak ada tulisan bisa diibaratkan seperti rumah tanpa penghuni dan perabot. Oleh sebab itu ysng menjadi persoalan penting  setelah membuat blog yaitu mengisi blog tersebut dengan tulisan agar bisa bermanfaat.

Nah sobat pembaca, berapa banyak orang yang sudah membuat blog tapi belum menulis atau tulisannya masih sedikit, lalu bagaimana cara menjaga komitmen kita untuk terus menulis? 

Untuk menjaga agar kita tetap menulis yaitu dengan tetap komitmen. 

Menurut narasumber komitmen adalah tindakan untuk melakukan sesuatu. Dengan kata lain, komitmen merupakan bentuk dedikasi atau kewajiban yang mengikat kepada orang lain, hal tertentu, atau tindakan tertentu.

Jadi untuk tetap berkomitmen tidaklah mudah dibutuhkan tekad yang bulat dan keikhlasan untuk menjaga dan menjalani semua yang sudah menjadi janji kita sendiri untuk menjadi seorang penulis. 

Oleh sebab itu untuk bisa menjaga komitmen menulis di blog kita harus melakukan beberapa hal sebagai berikut:

  1. Mulailah menulis dan jangan menunda-nunda jika kita mempunyai ide. 
  2. Tetap berpikir positif bahwa tulisan kita ada manfaatnya untuk orang lain. 
  3. Jangan mengharapkan imbalan dari menulis tapi menulislah sebagai bentuk memberi ilmu kepada orang lain
  4. Jangan takut jika tulisan kita jelek. 
  5. Manfaatkan waktu sebaik mungkin untuk menulis dan hindari banyak mengobrol hal-hal yang tidak penting 
  6. Jangan terlalu memikirkan keuntungan finansial dari menulis. Karena jika hal ini dilakukan maka akan membuat anda menjadi perfeksionis dan tidak akan menulis karena beranggapan ide tulisan anda kurang bagus sehingga mengurungkan niat anda untuk menulis.
  7. Sering-seringlah membaca berita baik berita dalam negeri maupun luar negeri.

Demikianlah usaha-usaha atau giat-giat yang bisa dilakukan untuk membangun dan menjaga komitmen kita dalam menulis di blog. Memang tidak mudah tapi jika kita bersung-sungguh maka kita akan menemukan kenikmatan dalam menulis.  

Setelah menulis tentu kita ingin tulisan kita dibaca oleh orang bukan? Lalu bagaimana biar blog kita ramai dikunjungi? Menurut Bapak Drs. Dedi Dwitagama, M. Si. Agar blok kita ramai dikunjungi, maka kita perlu melakukan hal-hal sebagai berikut:

  1.  Bagikan hasil tulisan anda ke media sosial seperti facebook, twitter, instagram atau group WA. 
  2. Sering-seringlah berkunjung dan memberikan komentar ke blog orang lain sebagai bentuk menambah refrensi dan untuk mendapatkan umpan balik atau masukan kembali. 
  3. Bagikan tulisan anda kepada siswa untuk dibaca kemudian minta kepada mereka untuk berkomentar/memberi masukan. 

Demikianlah sahabat bloger semoga dengan membaca tulisan ini anda semakin semangat dalam menulis dan selalu menemukan ide-ide baru untuk menulis. 

Malam ini saya bisa menemukan ide untuk menulis dan membuat resume,  dikarenakan adanya komitmen untuk menulis, jika tidak mungkin saya akan mengabaikan tugas membuat resume yang harus diselesaikan setelah pembelajaran berakhir,

Kunci dari semuanya karena saya membaca semua pertanyaan-pertanyaan yang dilontarkan oleh teman-teman BM dan jawaban yang diberikan oleh narasumber. Kemudian setelah itu saya rangkai menjadi sebuah tulisan seperti yang sudah anda baca di atas.

Jadi menulis itu mudah bukan? Yang penting kita punya niat dan komitmen yang kuat dalam menulis, maka semua hal yang kita lihat, baca, dengar dan amati bisa kita tuangkan dalam sebuah tulisan yang bermanfaat untuk orang lain. 

Akhir kata jika sudah berkomitmen halangan sebesar apapun pasti bisa kita lalui. 

Terima kasih. 
Mohon tinggalkan jejak. 

Senin, 05 September 2022

Mengatasi Writer's Block

 Oleh:  Makripuddiin

Resume ke-7
Gelombang 27
Tanggal: Senin 5 September 2022
Tema: Mengatasi Writer's Block
Narasumber: Ditta Widia Utami, S. Pd.,Gr. 
Moderator: Raliyanti



Halo sobat bloger penulis doakan semoga anda diberi kesehatan dan dimurahkan rizki yang berkecukupan oleh Allah SWT.  Amiin ya robbalalamin.
Pertemuan kali ini dipandu oleh moderator Ibu Raliyanti dan narasumber Ibu Ditta Widya Utami, S. Pd., Gr  

Alhamdulillah pembelajaran di kelas menulis angkatan 27 pada pertemuan ke 7 berjalan dengan lancar, penulis berpikir hal ini disebabkan oleh senyuman hangat kedua bidadari yang bertugas malam ini.

Senyuman merkah yang menghiasi flayer seolah memberi stimulus positif sebelum kelas dimulai. Apalagi dengan tema yang cukup mengelitik bagi siapa saja yang pernah mengalaminya. Ya pasti anda akan senyum sendiri sambil menghela nafas panjang bukan?  Tema yang sangat luar biasa yaitu "mengatasi Writer's block".

Anda sudah kenal dengan beliau? Jika iya pasti anda sudah tahu dong segudang prestasi yang sudah diraih, tapi Jika belum kenal sama narasumber maka kenalan, yuk diintip profil beliau. 
Klik Link  

Dalam sebuah jurnal berjudul "Stres dan Solusinya dalam Perspektif Psikologi dan Islam" yang ditulis oleh Admin dan Himma (2019) disebutkan bahwa stres adalah respon tubuh yang diakibatkan karena adanya tuntutan dari luar diri individu yang melebihi kemampuan dalam memenuhi tuntutan untuk mengatasi dan menyelesaikan masalah tersebut.

Acap kali sorang penulis akan mengalami permasalahan seperti tema kita kali ini tapi itu di awal-awal memulai menulis ya. Bukan setelah mereka menjadi penulis profesional. Nah yang menjadi pertanyaannya, kok bisa? Jawabannya bisa saja karena itu manusiawi, tapi kalau dialami berulang-ulang itu namanya apa ya? Penulis tidak akan menjawabnya tapi silahkan anda jawab sendiri.

Ok sobat bloger apa sih yang membuat penulis penulis mengalami 'Writer's block'? Menurut narasumber Ibu Ditta Widya Utami adapun penyebab seseorang dihadapkan pada masalah ini karena hal-hal sebagai berikut:
  1. Merasa lambat dalam menemukan ide ide baru untuk ditulis
  2. Tidak terbiasa menulis dengan tema tertentu
  3. Stres karena berada dalam tekanan
  4. Takut tulisan jelek dan tidak ada pembaca
  5. Malas dan tidak meluangkan waktu untuk menulis
Nah sobat bloger demikianlah hal-hal yang bisa membuat orang mengalami 'Writer's block', kalau boleh kita singkat WB. Oleh karena itu jika hal tersebut sedang melanda secara otomatis keinginan WB sering kali muncul dan acap kali melanda seorang  penulis. 

Lalu bagaimana cara mengatasi WB? Sepertinya poin ini yang kita tunggu. Karena setiap penulis tentu tidak akan merasa nyaman untuk terus-terus pada kondisi ini dan sering kali akan timbul bete dan membosankan. Oleh sebab itu kita harus bisa mengatasi sendiri WB ini dengan trik yang akan dibagikan oleh narasumber. 

Jika anda penasaran yuk kita simak kembali penjelasan beliau. Menurut Ibu Ditta Widya Utami, S. Pd., Gr. Ada beberapa cara untuk mengatasi WB yaitu sebagai berikut:
  1. Segera sadar bahwa WB sedang menyerang anda dan segera melakukan tindakan untuk mengusir WB
  2. Banyak membaca refrensi baru untuk menambah wawasan dan inspirasi menulis 
  3. Jeda sejenak dari aktivitas menulis lakukan sesuatu yang menyenangkan seperti jalan-jalan atau hal lainya yang membuat anda bahagia
  4. Jangan sampai lelah fisik dan mental atau jaga kesehatan 
  5. Kita harus yakin bahwa setiap tulisan akan menemukan pembacanya 
  6. Segeralah menulis ketika mendapatkan ide baru.
Demikianlah cara-cara untuk mengatasi WB. Dan perlu diingat kunci terhindar dari WB kembali ke komitmen awal bahwa anda ingin menjadi penulis yang baik dan profesional oleh sebab itu tetaplah mencintai diri seperti anda mengagumi penulis hebat yang ada di kelas ini. Dan yakin bahwa anda pasti bisa menjadi penulis hebat nantinya. Salam bahagia. 

Terima kasih dan jangan lupa tinggalkan jejak. 



Jumat, 02 September 2022

Rahasia Menulis dan Menerbitkan Buku Hingga Berprestasi

 Oleh:  Makripuddiin

Resume ke-6
Gelombang 27
Tanggal: Jumat 2 September 2022
Tema: Rahasia Menulis dan Menerbitkan Buku Hingga Berprestasi
Narasumber: Rita Wati, S. Kom. 
Moderator: Arofiah Afifi


Setiap pertemuan saya semakin jatuh cinta pada kelas ini. Rasa cinta ini seakan tak terbendung karena setiap pertemuan saya menemukan ilmu baru yang bakalan menjadi modal untuk saya bisa menulis lebih baik lagi.

Apasih yang membuat penulis jatuh cinta? Nah ini pertanyaan yang bagus dan harus dijawab. Alasan penulis jatuh cinta tidak lain dan bukan karena semua narasumbernya adalah orang-orang dengan segudang prestasi dan profesional dibidangnya, kreen bukan.  

Disamping itu moderator juga sangat lihai dan pandai dalam menghangatkan suasana sehingga kita betah dalam belajar.

Ok sobat blogger kita masuk ke resume pembelajaran pertemuan ke 6 ya. 

Menulis adalah suatu pekerjaan yang bisa dibilang gampang-gampang susah karena tidak semua orang akan mempunyai waktu luang atau tidak meluangkan waktu untuk menulis, sehingga acapkali pekerjaan menulis hanya dilakukan oleh profesor, wartawan atau orang-orang yang bakat dalam menulis.

Menurut sebagian besar orang, menulis itu suatu kegiatan yang rumit dan membosankan. pikiran ini muncul karena kita tidak tahu bagaiana menciptakan kegiatan menulis sebagai suatu hobi yang menyenangkan. oleh sebab itu sering kali para pemula merasa horor dan takut untuk memulainya

Perasaan takut inilah yang dihilangkan sebelum menulis, lalu apa saja perasaan-perasaan yang sering menghantui pemulis pemula?

Penurut narasumber Ibu Rita Wati perasaan takut yang sering muncul pada seorang pemula antara lain sebagai berikut.

  1. Susah ide
  2. Miskin kosa kata
  3. Sulit merangkai kata
  4. Menunda-nunda
  5. Bingung mau menulis apa
  6. Tidak Percaya Diri
  7. Bingung mau dimulai dari mana
  8. Merasa tulisannya jelek tidak layak dibaca
Nah jika perasaan takut itu muncul pasti itu akan menjadi momok yang menakutkan, sehingga menjadi faktor penghambat terbesar bagi siapa saja yang mau menulis. lalu yang menjadi pertanyaannya bagaimana cara menghilangkan rasa takut tersebut?

Ok sobat blogger untuk menghilangkan rasa takut tersebut mulailah dari hal sederhana yaitu memulailah untuk rajin membaca, bacaanya bebas yang penting itu tulisan yang bisa anda fahami. lalu mulailah untuk menulis apa saja sesuai dengan pengalaman anda sendiri, karena saya yakin setiap orang pasti suka membaca bacaan tertentu kemudian belajarlah untuk menulis bacaan yang anda sukai.

Menurut Ibu Rita Wati. S.Kom. Rahasia Menulis dan Menerbitkan Buku dan Berprestasi itu antara lain:
  1. Bapak/ibu tentukan dulu apa tujuan/ motivasi bapak/ibu menulis, apa hanya sekadar mau belajar, hobi,  atau karena keterpaksaan salah satu persyaratan naik pangkat,  bisa jadi karena ingin mendapatkan uang. Semua motivasi yang saya sebutkan baik tidak ada salahnya
  2. Setelah menentukan motivasi hal selanjutnya Bpk/ibu mulai menulis, menulis apa saja yang ada di dalam pikiran Bpk/ibu tentang lingkungan sekitar, tentang siswa, tentang binatang kesayangan, hal-hal yang Bpk/ibu senangi atau kuasai.
  3. Tuangkan semua ide yang ada ‘tunda dulu’ untuk mengedit tuntaskan semua ide dalam tulisan hingga selesai.
  4. Latih menulis setiap hari dimulai dari 100 kata kemudian meningkat 150 kata naik lagi  menulis pentigraf (menulis tiga paragraf) hingga pada akhirnya bisa menulis 1000 kata perhari.
  5. Lakukan setiap hari
  6. Setelah semua terbiasa mulai tingkatkan dengan membuat peta konsep atau TOC jika tulisan yang kita buat ingin dijadikan sebuah buku.
  7. Mulailah join menulis Buku Antologi (Hal ini bertujuan untuk menumbuhkan kepercayaan diri  menjadi seorang penulis).
Narasumber juga berpesan. Jika sudah terbiasa menulis maka mulailah mengikuti perlombaan menulis apa itu lomba puisi, cerpen, essay, karya ilmiah, lomba blog dan lain-lain.  Awal-awal kalah tidak masalah semua berawal dari kekalahan yang pasti jangan pernah menyerah karena banyak pembelajaran yang akan kita dapati kalau kita selalu memperhatikan tulisan para pemenang.

Nah jadi sebagai seorang penulis yang baik dan bisa menerbitkan buku serta berprestasi kita tidak boleh menyerah dan berhenti teruslah belajar dan belajar sampai anda benar-benar menjadi penulis sehingga anda sendiri lupa bahwa tidak ada kata untuk berhenti belajar. 

Selanjutnya Ibu Rita Wati menegaskan agar tulisan kita menjadi lebih berkualitas, enak dibaca seorang penulis harus memperhatikan kaidah-kaidah dasar penulisan. Apa saja kaidah dasar dalam meulis agar tidak terjadi kesalahan dalam menulis?

  1. Penggunaan huruf besar dan kecil yang tidak tepat. (bisa jadi karena buru-buru dalam menulis)
  2. Paragraf panjang-panjang. (usahakan paragraph tidak melebih dari 10 kalimat dalam 1 paragraf. Terlebih kalau di blog usahakan 
  3. Penggunaan tanda baca seperti (titik, koma, titik dua, setrip-tanda petik dsb).
  4. Kata baku. (bisa install KBBI V) 
  5. Penggunaan kata yang tidak efektif.
  6. Penggunaan istilah asing yang sering keliru 
  7. Penggunaan kata depan di yang sering keliru dipisah atau disambung
Sebenarnya itu adalah kesalahan dasar saja tapi sebaiknya jika Bpk/ibu sedang menulis tuangkan saja semua ide sampai selesai setelah itu baru dibaca ulang dan lakukan pengeditan.

Sebagai contoh
1. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama awal kalimat.
Contoh :  Saya sedang membaca.
                Hari ini pelatihan belajar menulis gelombang 27
     
2. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama orang, termasuk julukan.
Contoh :    Rita Wati
                  Raden Ajeng Kartini
3. Huruf kapital dipakai pada awal kalimat dalam petikan langsung.
Contoh : “Ayo! kita pulang Bu,” rengek Joni pada ibunya.
 "Mereka berhasil meraih medali emas," katanya. Pangeran Diponegoro

Semoga dengan membaca tulisan ini kita sebagai penulis pemula bisa semangat terus dalam belajar dan berkarya sampai akhir hayat. 

Rabu, 31 Agustus 2022

Menulis Buku Dari Karya Ilmiah

 Oleh:  Makripuddiin

Resume ke-5
Gelombang 27
Tanggal: Senin 31 Agustus 2022
Tema: Menulis Buku Dari Karya Ilmiah 
Narasumber: Noralia Purwa Yunita, M. Pd. 
Moderator: Mutmainah


Setiap orang pasti pernah menulis apakah hanya sekedar menulis catatan pelajaran, karya tulis ilmiah, seperti makalah, skripsi, tesis, PTK atau sekedar catatan belanja harian.

Nah bagi kita yang berada dalam lingkungan akademis tentu tidak asing dan tidak jarang untuk menulis karya tulis ilmiah. Namun belum banyak diantara kita yang tahu bahwa sebenarnya hasil menulis karya ilmiah yang sering kita buat itu bisa dijadikan buku lo. Emang bisa, terus apasih keuntungan? 

 Oleh sebab itu mulai sekarang anda harus bisa menaikkan level tulisan anda dari yang sekedar karya tulis ilmiah menjadi sebuah buku yang kebermanfaatannya lebih banyak dan tentunya lebih menguntungkan karena bisa menghasilkan cuan. 


Nah coba kita perhatikan apa saja keuntungan yang bisa diperoleh setelah merubah karya tulis ilmiah menjadi buku. Keuntungan yang bisa diperoleh yaitu sebagai berikut:


1.   Lebih bermakna dan bermanfaat

Bayangkan saja jika karya itu masih berupa karya tulis ilmiah, kemudian disimpan secara pribadi atau disimpan di perpustakaan pasti pembacanya sangat sedikit dan terbatas. Tapi jika sudah diubah menjadi buku maka pembacanya lebih banyak bukan saja dari kalangan sendiri, daerah sendiri bahkan tersebar kepenjuru negeri dan bisa dinikmati dunia. 


2.   Keutungan materi

Sejarah sudah banyak menulis tokoh penulis yang  sudah banyak merubah nasibnya dari kelas bawah sehingga menjadi seorang milliader karena hasil karya bukunya menjadi best seller. Dan bahkan tidak jarang dari sebuah buku kemudian dijadikan cerita film terlaris sehingga sudah barang tentu penulis buku tersebut akan keciprat dampak baik.


3.   Hasil penelitian akan tersebar luas

KTI yang sudah dikonversi menjadi buku akan mudah diakses oleh banyak pihak. Akibatnya, penelitian yang didapatkan pun akan diketahui oleh masyarakat luas karena bisa dijadikan rujukan oleh pihak-pihak yang berkepentingan seperti pelajar, mahasiswa, guru, dan lain-lain.


4. Penilaian Angka Kredit

Dengan menulis buku tentu sekali dapat memberikan angka kredit bagi ASN. Karena memang tuntutan ASN seyogyanya berprogres untuk itu setiap ASN harus meningkatkan profesionalitasnya sebagai tenaga profesional dibidangnya masing-masing. Dan ini semua terekam dalam Angka Kredit. 

Karya Tulis Ilmiah memiliki poin lebih sedikit jika dibandingkan dengan buku. Setelah mengetahui makna dan manfaat dari mengubah Karya Tulis Ilmiah menjadi sebuah buku, maka hal terpenting yang harus diketahui adalah bagaimana cara mengubah KTI menjadi buku. Dalam mengubah KTI menjadi buku kita tidak boleh sembarangan. 


Ada beberapa hal yang harus kita perhatikan dan lakukan.

1. Ubah judul KTI yang terkesan kaku dan ilmiah menjadi judul populer yang menarik dan eye catching.

Judul karya ilmiah versi buku hanya berfokus pada objek penelitian saja. Hilangkan materi, subjek, tempat penelitian. Sebagai contoh Efektivitas SEM Berbasis Mind Map pada mata pelajaran Kimia untuk meningkatkan pemecahan masalah siswa materi pokok reaksi Redoks. Judul ini merupakan judul skripsi yang terkesan kaku,  kurang menarik, terlalu ilmiah, panjang, dan kurang eye catching. Agar judul ini tidak terkesan kaku dan terlalu ilmiah, judul ini bisa diubah menjadi Metode SEMMI dalam Pembelajaran Sains Abad 21. Judul ini menjadi lebih singkat, padat dan jelas namun tidak terkesan kaku.


2. Ubah Daftar Isi

Biasanya untuk beberapa karya ilmiah, daftar isi berupa:

  • BAB 1 Pendahuluan berisi latar belakang masalah, tujuan, manfaat, batasan masalah
  • BAB 2 landasan teori
  • Bab 3 metode penelitian yang berisi rumus-rumus statistika
  • Bab 4 hasil dan pembahasan
  • Bab 5 penutup yang berisi kesimpulan dan saran.

Namun ketika diubah menjadi buku, daftar isi menjadi : (ikuti pedoman 2W+1H)

  • Bab 1 (Why) menjelaskan masalah umum pembelajaran sains, pentingnya metode pembelajaran yang menarik untuk siswa, alasan metode SEMMI dalam pembelajaran.
  • Bab 2 (APA) menjelaskan apa itu metode pembelajaran, metode SEMMI, karakteristik metode, pembelajaran sains abad 21
  • Bab 3, 4 dan 5, dan seterusnya (How) menjelaskan bagaimana tahap pembuatan, bagaimana hasil pembuatan, bagaimana penerapannya. Boleh juga mengembangkan materi dari bab 2 di KTI.

Sebagai contoh bab 2 KTI yang merupakan landasan teori berisi:

  • 2.1. hasil belajar
  • 2.2. media pembelajaran
  • 2.3. Modul
  • 2.4. metode pembelajaran
  • 2.5 pembelajaran SEMMI

Jika dikonversi menjadi Sub bab 2.2. media pembelajaran menjadi bab 3 buku

Bab 3 MEDIA PEMBELAJARAN seperti:

  • 3.1. Pengertian media
  • 3.2. jenis media
  • 3.3. manfaat media

Sub bab 2.3. modul diubah menjadi bab 4 ketika di dalam buku yaitu:

Bab 4 mengenal modul

  • 4.1.pengertian modul
  • 4.2. karakteristik modul
  • 4.3.sistematika modul
  • 4.4. kelebihan modul

dan seterusnya hingga sub bab dalam bab 2 selesai. Dengan demikian hanya dari bab 2 karya tulis ilmiah saja, kita sudah dapat menuliskan atau mengubahnya menjadi beberapa bab dalam buku. Jadi, perbanyak penjelasan teori dari bab 2 karya ilmiah dan juga hilangkan rumus statistika yang biasanya ada di bab 3 karya ilmiah.


3. Pada bab I Karya ilmiah yang biasanya menuliskan tentang:

o  Rumusan masalah

o  tujuan penelitian

o  manfaat penelitian

o  definisi operasional

o  hasil penelitian terkait

Ini semua harus dihapus ketika mengkonversinya menjadi buku


4. Boleh menampilkan grafik tetapi jangan terlalu banyak. grafik yang penting saja. Grafik lain yang tidak ditampilkan, ubah dalam bentuk kalimat.


5. Secara kebahasaan dan penyajian, karya ilmiah versi buku haruslah berbeda dengan versi laporan.

Susunan dan gaya tulisan bebas terserah penulis, karena setiap penulis memiliki ide dan kreativitas masing-masing sesuai dengan pengalaman dan bahan bacaannya. Semakin literatnya penulis maka akan semakin oke buku yang dia tulis. Hal ini karena membaca, berpikir, dan menulis adalah satu rangkaian literasi yang tidak dapat dipisahkan. Selain itu, kita harus mengupayakan agar pembaca memahami isi buku kita secara lengkap dan mengena apabila menjadi karya ilmiah kita diubah menjadi buku


6. Kaitkan dengan kondisi terkini agar buku kita lebih mengikuti jaman.

Sebagai contoh, judul diatas merupakan skripsi tahun 2011, namun ketika mengubahnya menjadi buku, saya kaitkan dengan pembelajaran abad 21 yang lebih menekankan kepada 4C yaitu keterampilan berpikir kritis, kolaborasi, komunikasi dan kreativitas. Dengan demikian, buku yang dibuat dapat dijadikan salah satu alternatif solusi pembelajaran sekarang ini.


7. Daftar pustaka boleh menggunakan blog namun situs blog resmi seperti Kemendikbud.go.id, Jurnal ilmiah, e-book,,atau karya ilmiah lainnya. Namun, hindari menggunakan daftar pustaka berupa blog pribadi dengan domain blogspot, wordpress, dan lain sebagainya.


8. Berikanlah ulasan mengenai kelebihan dan kelemahan penelitian yang anda lakukan agar pembaca yakin bahwa anda benar-benar telah melakukan penelitian tersebut.


9. Karya ilmiah versi buku minimal 70 halaman format A5 dengan  huruf, jenis huruf, dan margin disesuaikan dengan aturan penerbit.


Oleh sebab itu jika karya tulis ilmiah anda lebih dihargai oleh orang lain maka dan lebih banyak yang bisa memanfaatkannya maka jadikanlah semua karya tulis ilmiah anda tersebut menjadi buku karena sayang hasil kerja keras yang sudah dibuat dengan bersusah payah hanya disimpan di dalam almari yang tak bertuan. 


Lampiran