Dengan adanya majalah sekolah tentunya akan menambah nilai plus untuk sekolah, dan menambah kepercayaan masyarakat terhadap sekolah, bayangkan saat siswa dan orangtua walimurid menjumpai fotonya atau foto anaknya di majalah karena prestasinya, atau saat berkegiatan di kelas. Tentu sangat menyenangkan bukan?
Setelah langkah diatas kita lakukan selanjutnya adalah:
1. mengajukan ISSBN.
Agar majalah kita memiliki hak paten, maka Mengajukan ISSBN sangatlah penting. Kita bisa menghubungi penerbit untuk membantu kita mendapatkan ISSBN. Walau sekarang diganti dengan QRCBN Tak apa itupun sudah menguatkan keberadaan majalah sekolah kita.
2. Menentukan tata bahasa
Selanjutnya menentukan Bahasa yang dipakai dalam majalah. Sebelum menentukan bahasa yang akan kita pakai, kita harus mengetahui sasaran pasar kita yakni siswa-siswi kita dan wali murid.
Saran :
✍️Gunakan bahasa yang mudah dimengerti anak-anak.
✍️Tidak menggunakan bahasa terlalu formal/kaku.
✍️Gunakan bahasa keseharian dan pergaulan.
✍Selipkan bahasa-bahasa gaul yang lagi ngetrend (asalkan harus sopan)
Misalnya hay gaess, hai sobat (sapaan untuk para pembaca)
👉Gunakan bahasa komunikatif sehingga seolah-olah kita sedang berbincang dengan pembaca.
3. Menentukan tema
Carilah tema dari hal yang lagi booming atau ngetrend di lingkungan sekolah dan masyarakat. Isue-isue keseharian yang sedang booming di lingkungan sekolah dan masyarakat bisa kita gunakan sebagai tema. Misalnya :
Tetap Berprestasi di Masa Pandemi
👉 Semakin Berilmu Semakin Berakhlak
👉 Lets go green
👉 Raih Mimpi Setinggi Bintang
👉 Hold Your Star dan lain-lain
4. Menentukan Cover dan Layout Menarik.
✍️Fungsi dari cover majalah adalah untuk melindungi isi majalah. ✍️Mencerminkan tema dan isi majalah. Karena itu tampilan cover harus menarik pembaca.
Hal yang perlu diperhatikan dalam Layout dan tata letak majalah.
✍️Dibuat sesuai tema dan tingkatan usia pembaca (SD,
SMP, SMA).
✍️Praktis, simple, menarik dan memuat seluruh artikel dengan penataan padat tapi tidak sumpek.
✍️Carilah guru yang berkompeten di IT sebagai tenaga layout dengan menggunakan aplikasi Corel.
Untuk mencetak majalah tentunya tidak gratis dan pasti membutuhkan modal yang tidak sedikit. Untuk mengurangi pembiayaan agar tidak membengkak, majalah tidak semuanya harus kita cetak warna, hal ini untuk menekan budget agar tidak terlalu tinggi.
Majalah bisa 8 halaman saja yang di cetak warna, yang lainnya cukup hitam putih saja. Nah sekarang hal yang penting yaitu pembiayaan
Darimana yaa, yang pasti bukan dari pak menteri ya bpk/ibu. Atau tiba-tiba dapat sumbangan.
Pembiayaan juga bagian terpenting yang harus sama-sama dipikirkan oleh tim redaksi.
Pembiayaan digunakan untuk apa? pembiayaan di sini digunakan untuk :
1. Biaya cetak majalah
2. Membayar HR crew
3. Pembelian hadiah kuiz dll
Menurut narasumber pembiayaan cetak majalah bisa di bagi menjadi 3 yaitu:
1. Murni dari siswa: Siswa membeli majalah (dimasukkan di daftar ulang atau SPP)
2. BOSDA
Pembiayaan majalah bisa diambilkan dari dana BOSDA dengan kode rekening biaya cetak/penggandaan dan membayar honorarium.
3. Sponsor.
Bisa dengan menggandeng walimurid yang ingin beriklan tentang usahanya dengan memasang iklan tersebut di majalah.
Ada yg bertanya, sekolah kami tdk menarik spp, apakah BISA? Pasti bisa, semua ada jalan asal kita mau berusaha tegas narasumber.
Percetakan. Tidak bisa dipungkiri percetakan merupakan faktor penting adanya majalah secara fisik. Akan tetapi bila tidak memungkinkan majalah dicetak karena beberapa hal misalnya pendanaan, situasi tidak bisa tatap muka karena pandemi maka majalah bisa juga disampaikan dalam bentuk online. Misalnya dishare dalam bentuk PDF melalui WhatsAp, Web sekolah, IG, Facebook dll.
Bisa juga melalui aplikasi flipbook atau photoshop.
Seperti pengalaman narasumber tahun 2020 - 2021 kemarin kami terpaksa tidak bisa naik cetak, krn kita tidak bisa bertatap muka.
Tapi tetap bisa berkarya dan dinikmati siswa dirumah.
Kami share PDF. Jadilah majalah online.
Dan kami share juga di medsos seperti webbsite, facebook dan instagram.
Hal lain yg harus selalu kita lakukan agar selalu sajikan hal yg grees
Upgrade Ilmu Secara Kontinue. Agar majalah selalu Uptodate maka harus ada jadwal untuk mengupgrade ilmu bagi para crew.
Misalnya pelatihan menulis, pelatihan aplikasi Corel,Photoshop untuk layout dll dengan memberdayakan teman sejawat atau mendatangkan narasumber ahli.
Satu lagi dari segi SDM yang perlu diperhatikan dan dijaga yaitu kekompakan team.
Pupuk Kekompakan Team. Ibaratnya tubuh maka crew majalah adalah bagian team yang memiliki tugas sama prntingnya. Oleh karena itu team harus solid, terus pupuk kekompakan team. Saling mendukung dan mengisi kekurangan satu sama lain adalah kunci langgengnya sebuah team pesan narasumber.
Demikianlah hal-hal yang perlu diperhatikan dalam mengelola majalah di sekolah agar bisa diterapkan di sekolah Bapak/Ibu guru masing-masing. Semoga bermanfaat dan dapat diterapkan dan penulis berharap semoga bisa diwujudkan. Amiin Ya Robbalalamin.
Lampiran.
Terima kasih