Hari ini banyak sekali kegiatan,
seperti biasa, hampir tidak ada waktu luang untuk bersatai, pulang dari
masjid, setelah menyelesaikan shalat isya hampir saja saya melewatkan
pertemuan pertama di kelas menulis.
Untung saja volume hanphone tidak
disilen seperti biasa. Untuk kali ini memang sengaja dibesarkan volumenya
sebagai pengingat, bahwa malam
ini adalah malam perdana mengikuti kelas menulis gelombang 27. Wow kreen bukan?
Ternyata kelas menulis asuhan dari Om Jay sudah melewati banyak episode.
Maklum, jika sudah
malam biasanya saya fokus menemani anak untuk belajar,
seperti menyelesaikan pekerjaan rumahnya, murozaah untuk hafalannya dan sampai
menemani mereka mengarungi mimpi yang indah. Setelah mendengarkan bunyi
hanphone beberapa kali, saya baru menyadari bahwa saya harus membuka hanphone. Toh anak-anak
juga sudah mulai hanyut dalam mimpinya.
Dalam hati ada pertanyaan,
“Benar gak sih, hanphoneku rame gara-gara Kelas Belajar Menulis?”
wah... “Jangan-jangan memang iya?”.
Sambil menghela nafas panjang saya menuju
sudut kamar dimana saya menaruh hanphone yang dari tadi di cas untuk persiapan
belajar. Seperti biasa jika pesan yang masuk di group belajar menulis
gelombang 27 pasti masuk dengan keroyokan.
Setelah hanphone saya buka benar
saja pesan yang masuk sudah banyak sekali, karena menurut saya setiap pesan
yang masuk di group menulis sangat penting untuk dibaca, saya harus bersabar
menscrol pesan mulai dari atas biar tidak gagal faham.
Setelah menemukan pesan sebentar
lagi kelas dimulai semua anggota group dipersiapkan untuk menyimak materi yang
akan diterima melalui lewat WA group, saya langsung berhenti menscrol
pesannya.
Awalnya saya kira kita belajar lewat
zoom meting seperti di awal pertemuan atau pembukaan kelas menulis angkatan ke
27, sehingga saya berusaha mencari link zoom meting walau sudah berulang kali
mengobok-obok pesan dari atas ke bawah dan lagi dari bawah ke atas tetap saja
tidak menemukan link zoom yang saya cari dan kemudian saya baca lebih teliti
dan seksama hanya menemukan jawaban kita belajar lewat WA group saja.
Kemudian saya mencoba untuk fokus
sama arahan mentor dan moderator yang memberikan randown acara yaitu:
Pertemuan di bagi dalam 4 sesi
1. Pembukaan
2. Paparan materi melalu chat WA
grup
3. Tanya jawab
4. Penutup
Kemudian kita disuguhkan sebuah
puisi yang cukup berkesan menurut saya pribadi, puisi tersebut dibuat
sebagai bentuk usaha motivasi agar kita bisa mengikuti jejak seorang guru,
teman, mentor dan coach yuup.. Beliau adalah Dr Wijaya Kusuma,
M. Pd.
Dari puisi yang saya baca dapat
ditemukan pesan om Jay adalah seorang sosok pejuang literasi, yang selalu
bercita-cita untuk meningkatkan minat literasi bagi semua orang, bagi beliau
uang bukan srgalanya karena dengan menulis beliau sudah banyak mendapatkan
penghargaan dan bisa keliling dunia.
Puisi tersebut cukup bisa mengompori
saya. Lagi-lagi saya menghela nafas panjang dan berpesan pada diri sendiri
"semoga kamu bisa konsisten bro" dan tanpa sengaja bibir ini berucap
amiin ya robbalalamin. Kemudian saya lanjut membaca profil beliau, wow... saya sangat tercengang melihat segudang prestasi dan aktivitas
yang beliau sudah lalui.
Ternyata hanya sekedar membaca
biodata seseorang dan orang tersebut adalag sosok yang sangat luar biasa, bisa juga menjadi vitamin tambahan buat kita yang
masih malas menulis,
apalagi belajar diusia yang sudah tidak muda ini, tentunya akan berusaha mencari alasan kebenaran terhadap kemalasan kita.
Ok sobat,
sekarang sudah semangat lagi kan?
Selanjutnya kita diberikan materi oleh Om Jay, beberapa trik untuk bisa menulis di kompasia dan tulisan yang kita buat, bisa
diterima dan orang tertarik untuk membacanya. Hal-hal yang perlu diperhatikan
dalam menulis agar tulisan kita mendapat penilain yang baik oleh pembaca antara
lain sebagai
berikut:
1. Aktual
2. Bermanfaat
3. Insfiratif
4. Menarik
5. Menghibur dan
6. Unik
Nah teman-teman pembaca yang
baik hati, dari tulisan di atas semoga bisa menjadi spirit awal untuk kita
memulai dalam menulis, dan semoga
kita bisa menjadi seorang penulis yang terus konsisten. Hal ini
sesuai dengan arahan dari Om Jay.
Mengingat saya pribadi adalah orang susah untuk mendapatkan ide untuk ditulis
dan jarang meluangkan waktu menulis tentu saja pasti akan menemukan kendala diawal,
tapi justeru dari kendala-kendala yang ditemukan nanti akan menjadikan kita
lebih dewasa dan terbiasa dalam menulis.
Saya sendiri tanpa sadar sudah
menulis beberapa kalimat yang menurut saya ini amazing karena jarang sekali
saya mau menulis dan susah untuk menemukan
ide untuk ditulis. Ternyata saya baru sadar,
semua hal bisa ditulis, tergantung kita mau memulainya.
Semoga setelah mengikuti kelas menulis ini, ada harapan besar
bersama teman-teman yang lain lebih semangat lagi dalam menulis dan berbagi
banyak hal kepada orang lain lewat tulisan. Akhir kata tidak ada proses yang
sia-sia yang sia-sia adalah orang pemalas yang menyia-nyiakan waktu.
Saya kutip salah satu kalimat yang
sangat menginspirasi kita untuk tetap semangat dalam menulis.
"Jika kamu ingin mengenal
dunia, membacalah. Jika kamu ingin dikenal dunia, menulislah." (Armin
Martajasa)
terima kasih resumenya, Selamat malam pembaca kompasiana. Akhirnya kita bisa jumpa juga walaupun hanya melalui dunia maya. Baru saja Omjay memberikan materi menulis di kompasiana. Pesertanya lumayan banyak juga, walaupun hanya melalui aplikasi WA.
BalasHapusKonten ini telah tayang di Kompasiana.com dengan judul "Ferdy Sambo, Karomani dan Seleksi Guru Penggerak Indonesia", Klik untuk baca:
https://www.kompasiana.com/wijayalabs/630392c73555e45d7169ac63/ferdy-sambo-karomani-dan-seleksi-guru-penggerak-indonesia?source_from=notification_activity
Kreator: Wijaya Kusumah
Kompasiana adalah platform blog, setiap konten menjadi tanggungjawab kreator.
Tulis opini Anda seputar isu terkini di Kompasiana.com
Terima kasih om jay
BalasHapusAyoo gaeuskan.... Semangatsss🏆🏆🏆
BalasHapusTerima kasih motivasinya
HapusMantap resumenya..
BalasHapusHebat. Semoga kita bisa jadi penulis
BalasHapusAmiin YRA
HapusResume yang menarik pak, semangat
BalasHapus