Jumat, 23 September 2022

Konsep Buku Non Fiksi

Oleh: Makripuddiin 

Resume ke-15

Gelombang 27
Tanggal: Sabtu 23 September 2022
Tema: Konsep Buku Non Fiksi
Narasumber: Musiin, M. Pd
Moderator: Arofiah Afifi


Assalamualaikum wr. Wb. Kth. Halo sobat bloger saya doakan semoga Allah SWT selalu melimpahkan rahmatNYA, tetap sehat dan diberikan rizki yang berkecukupan. Amiin ya robbalalamin.

Menulis buku fiksi atau non fiksi pada umumnya sama, yang membedakan buku fiksi dan non fiksi adalah buku fiksi berisikan tulisan yang mungkin sedang terjadi atau bisa jadi merupakan hasil imajinasi dari seorang penulis namun buku non fiksi merupakan tulisan yang fakta aktual dari suatu peristiwa atau pembaharuan teori dari tulisan sebelumnya. 

Kesulitan menulis setiap orang berbeda-beda, tergantung dari kebiasaan menulis. Ada yang terbiasa menulis fiksi dan ada juga yang terbiasa menulis non fiksi. Jika sahabat bloger terbiasa menulis fiksi dan masih kesulitan dalam menulis non fiksi alangkah baiknya untuk menyimak pemaparan materi kali ini yang dibersamai oleh moderator dan narasumber yang cantik-cantik yaitu,  Ibu Arofiah Afifi dan narasumber Ibu Masiin, M. Pd. Kita tidak perlu pertanyakan lagi kualitas mereka berdua. Karena dengan segudang prestasi yang dimiliki sudah cukup sebagai syarat untuk membersamai kita malam ini. 

Setiap orang memiliki kemampuan dan bakat yang berbeda serta pengalaman hidup yang beragam ada kala waktunya manis dan pahit. Nah sayang kan jika tidak ditulis?, karena setiap peristiwa kehidupan mengandung pembelajaran dan hikmah jadi alangkah bermanfaat jika dituangkan dalam sebuah tulisan. 

Untuk menjadi penulis perlu ditanamkan alasan yang baik kenapa mau menulis. Sebelum menulis buku, kita harus menemukan alasan kuat mengapa ingin menjadi penulis. Alasan tersebut antara lain sebagai berikut:
1. Mewariskan ilmu lewat buku.
2. Ingin punya buku karya sendiri yang bisa terpajang di toko buku online maupun offline.
3. Mengembangkan profesi sebagai seorang guru.
4. Mendorong diri sendiri untuk terus belajar.

Kutipan terkenal dari Imam  Ghazali dan Pramoedya Ananta Toer menjadi penguat mengapa saya ingin menjadi penulis. "Jika kau bukan anak raja, juga bukan anak ulama besar maka Menulislah, (Imam Ghazali) " dari kutipan lain "Orang boleh pandai setinggi langit, tetapi selama dia tidak menulis, ia akan hilang  di dalam masyarakat dan dari sejarah . Menulis adalah bekerja untuk keabadian (Pramodea Anantha Toer)". Buku non fiksi seperti yang sudah dinggung di atas adalah sebuah bentuk buku yang berisi karangan atau tulisan yang sifatnya berupa informasi dan penulisnya memiliki tanggung jawab atas isi kebenaran isi buku tersebut yang diambil dari peristiwa, orang, tempat atau fakta informasi di dalam buku tersebut.

Berikut ini adalah contoh-contoh buku non fiksi,
1. Buku Pedoman
2. Buku Teks
3. Buku Pelajaran
4. Buku Motivasi
5. Buku Filsafat
6. Buku Sains Populer
7. Kamus
8. Ensiklopedia
10. Biografi
11. Otobigrafi
12. Memoar

Bagaimanakah ciri-ciri buku non fiksi? 
1. Menggunakan Bahasa Yang Baku Atau Formal       
2. Menggunakan bahasa yang denotatif.
3. Isi buku berkaitan dengan fakta
4. Tulisan bersifat ilmiah popular
5. Hasil penemuan atau yang sudah ada

Dalam penulisan buku non fiksi ada 3 pola yakni:
1. Pola Hierarkis (Buku disusun berdasarkan tahapan dari mudah ke sulit atau dari sederhana ke rumit) 
Contoh: Buku Pelajaran

2. Pola Prosedural (Buku disusun berdasarkan urutan proses.
Contoh: Buku Panduan

3. Pola Klaster (Buku disusun secara poin per poin atau butir per butir. Pola ini diterapkan  pada buku-buku kumpulan tulisan atau kumpulan bab yang dalam hal ini antarbab setara)

Pola yang saya pakai dalam menulis buku Literasi Digital Nusantara adalah pola ketiga yakni Pola Klaster. Bagaimanakah langkah-langkah penulisan buku non fiksi? Proses penulisan buku nonfiksi terdiri dari 5  langkah, yakni sebagai berikut:
1. Pratulis
2. Menulis Draf
3. Merevisi Draf
4. Menyunting Naskah
5. Menerbitkan

Langkah Pertama
Pratulis
1. Menentukan tema
2. Menemukan ide
3. Merencanakan jenis tulisan
4. Mengumpulkan bahan tulisan
5. Bertukar pikiran
6. Menyusun daftar
7. Meriset
8. Membuat Mind Mapping
9. Menyusun kerangka

Tema bisa ditentukan satu saja dalam sebuah buku. Tema dari buku nonfiksi adalah parenting, pendidikan, motivasi dll. Untuk saat ini yang lagi viral,   misalnya pelaksanaan Kurikulum Merdeka, Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila. Untuk melanjutkan dari tema menjadi sebuah ide yang menarik, penulis bisa mendapatkan dari berbagai hal, contohnya.
1. Pengalaman pribadi
2. Pengalaman orang lain
3. Berita di media massa
4. Status Facebook/Twitter/Whatsapp/Instagram
5. Imajinasi
6. Mengamati lingkungan
7. Perenungan
8. Membaca buku
9. Survey
10. Wawancara

Untuk itu kita harus selalu terus membaca, dan berpikir kritis. Tujuannya adalah kita bisa menangkap fenomena alam, maupun sosial dengan cerdas. Semua murid semua guru harus menjadi pedoman kita, supaya kita terus belajar, belajar da belajar. Tema yang saya angkat di buku saya adalah pendidikan. Menurut narasumber Ide berasal dari mana saja seperti berita di media massa,  mengamati lingkungan serta diperkuat dari materi di Prof EKOJI Channel dengan judul Digital Mindset (The Key to Transform Your Organization) yang tayang pada tanggal 20 Maret 2020.

Referensi berasal dari data dan fakta yang saya peroleh dari literasi di internet. Sebagai catatan buku tersebut ditulis di awal pandemi Covid-19, sehingga kita tidak bisa pergi ke mana-mana. Saya hanya mengandalkan sumber yang berasal dari internet. Referensi penulisan buku bisa dari sumber berikut ini.
1. Pengetahuan yang diperoleh secara formal , nonformal , atau informal ;
2. Keterampilan yang diperoleh secara formal , nonformal , atau informal ;
3. Pengalaman yang diperoleh sejak balita hingga saat ini ;
4. Penemuan yang telah didapatkan.
5. Pemikiran yang telah direnungkan

Dari pengalaman narasumber Tahap berikutnya membuat kerangka. Kerangka ini kemudian diajukan ke Prof. Eko dan disetujui untuk kemudian dilanjutkan ke proses penulisan.

BAB 1 Penggunaan Internet Di Indonesia
A. Pembagian Generasi Pengguna Internet
B. Karakteristik Generasi Dalam Berinternet

BAB 2 Media Sosial
A. Media Sosial
B. UU ITE
C. Kejahatan di Media Sosial

BAB 3 Literasi Digital
A. Pengertian
B. Elemen
C. Pengembangan
D. Kerangka Literasi Digital
E. Level Kompetensi Literasi Digital
F. Manfaat
G. Penerapan Literasi Digital Pada Lintas Geerasi
H. Kewargaan Digital

BAB 4 Ekosistem Literasi Digital Di Nusantara
A. Keluarga
B. Sekolah
C. Masyarakat

BAB 5 Literasi Digital Untuk Membangun Digital Mindset Warganet +62
A. Perkembangan Gerakan Literasi Digital Di Indonesia
B. Literasi Digital Tanpa Digital Mindset Di Indonesia
C. Membangun Digital Mindset Warganet +62

Dalam menulis isi buku berdasarkan kerangka yang dibuat, saya mengikuti nasihat Pak Yulius Roma Patandean di Channel beliau 👉YouTube

Berikut ini merupakan anatomi buku nonfiksi. Anotomi Buku
1. Halaman Judul
2. Halaman Persembahan (OPSIONAL)
3. Halaman Daftar Isi
4. Halaman Kata Pengantar (OPSIONAL, minta kepada tokoh yang berpengaruh)
5. Halaman Prakata
6. Halaman Ucapan Terima Kasih (OPSIONAL)
7. Bagian /Bab
8. Halaman Lampiran (OPSIONAL)
9. Halaman Glosarium
10. Halaman Daftar Pustaka
11. Halaman Indeks
12. Halaman Tentang Penulis

Untuk membuat daftar pustaka, refrensi  yang diambil dari internet bisa melihat chanel YouTube di bawah ini. 
👉Link 1
👉Link 2

Jika kita mengikuti uji kompetensi sebagai penulis di  Lembaga Sertifikasi Profesi Penulis Editor Profesional (LSP PEP), maka anatomi buku tersebut akan ditanyakan. Jadi sangat penting untuk sahabat bloger memahami setiap bagian dalam penulisannya. 

Langkah kedua
Menulis Draf
1. Menuangkan konsep tulisan ke tulisan dengan prinsip bebas
2. Tidak mementingkan kesempurnaan, tetapi lebih pada bagaimana ide dituliskan

Langkah ketiga
Merevisi Draf
1. Merevisi sistematika/struktur tulisan dan penyajian
2. Memeriksa gambaran besar dari naskah.

Langkah keempat 
Menyunting naskah (KBBI dan PUEBI)
1. Ejaan
2. Tata bahasa
3. Diksi
4. Data dan fakta
5. Legalitas dan norma

Bagaimanakah dengan hambatan-hambatan yang muncul? Apakah ada hambatan-hambatannya? Salah satu godaan terbesar adalah Media Sosial. Atau kesibukan lainnya yang terkadang lebih banyak waktu yang kita tuangkan. Untuk perlu kembali ke komitmen awal yaitu bahwa anda ingin jadi penulis. 

Terima kasih 




Rabu, 21 September 2022

Kaidah Pantun

Oleh: Makripuddiin 

Resume ke-14

Gelombang 27
Tanggal: Rabu 21 September 2022
Tema: Kaidah Pantun
Narasumber: Miftahul Hadi, S. Pd. 
Moderator: Lely Suryani, S. Pd,  SD

Assalamualaikum wr. Wb. Kth. Halo sobat bloger saya doakan semoga Allah SWT selalu melimpahkan rahmatNYA, tetap sehat dan diberikan rizki yang berkecukupan. Amiin ya robbalalamin.

Bunga sekuntum tumbuh di taman,
Daun salam tumbuh di kota,
Assalamualaikum saya ucapkan,
Sebagai salam pembuka kata.

Pantun sudah diakui oleh UNESCO sebagai warisan budaya tak benda tepanya pada tanggal 17 Desember 2020 lalu. Sebagai warisan leluhur yang harus dilestarikan maka pantun harus diajarkan kepada generasi. 

Bapak ibu, pada awalnya pantun merupakan tradisi lisan. Seiring berkembangnya waktu, maka pantun "naik kelas". Tidak hanya dituturkan saja dalam kehidupan sehari-hari, pantun kemudian dibukukan, dilombakan dalam berbagai event, serta diselipkan pada tiap kegiatan.




Kali ini kita akan dipandu belajar oleh gadis cantik dulunya ya, he he ...  Sekarang berubah menjadi Ibu cantik dengan nama yang tidak pernah berubah yaitu Ibu Lely Suryani, S. Pd. SD dan narasumber yang sudah sering go internasional menjadi juri dalam festival pantun tingkat Asia. Yaitu Bapak Miftahul Hadi, Spd. Yang lebih akrak dipanggil Mas Mentri, eh maaf maksudnya Mas Miftah.

Pantun itu sendiri dilihat dari pengertiannya berasal dari dua kata yaitu Pan dan Tun. 'Pan' artinya sopan dan 'Tun' artinya santun. Jadi Pantun itu diibaratkan sebuah bentuk kegiatan atau tradisi menggunakan kata-kara sopan yang biasa juga diiringi oleh musik, tarian dan silat.



Kegiatan berpantun biasanya dilakukan pada saat acara-acara terntentu, seperti kalau di NTB tepatnya di Kabupaten Sumbawa pantun biasanya pada saat acara sorong serah sebelum perkawinan atau akad nikah. Yaitu pada saat pihak laki-laki membawa seserahan ke rumah mempelai perempuan. 

Sedangkan kalau di Lombok pantun biasa dilakukan pada saat muda mudi membantu tetangga yang sedang hajatan untuk sekedar meramaikan suasana tapi sekarang hal ini sudah jarang sekali ditemui di Lombok. Berbeda kalau di Sumbawa tradisi berpantun masih sering dijumpai setiap ada acara-acara adat. 












Mengapa narasumber jatuh cinta pada pantun? Karena dalam menulis pantun dibutuhkan ketelitian untuk memilih diksi, tidak asal. Jadi harus dipikirkan dulu, mana kata yang pas. Sehingga indah dibaca atau didengar.

Contoh 1

Sebagai contoh di Mandailing, Sumatera Utara, dikenal dengan sebutan ende-ende.

Contoh ende-ende
Molo mandurung ho dipabu,
Tampul si mardulang-dulang,
Molo malungun ho diahu,
Tatap sirumondang bulan.

Yang artinya demikian
Jika tuan mencari paku,
Petiklah daun sidulang-dulang,
Jika tuan rindukan daku,
Pandanglah sang rembulan.

Contoh 2
Ada juga di Sunda yang dikenal dengan paparikan.

Contoh paparikan
Sing getol nginam jajamu,
Ambeh jadi kuat urat,
Sing getol naengan elmu,
Gunana Dunya akhirat.

Yang artinya demikian
Rajinlah minum jamu,
Agar kuatlah urat,
Rajinlah menuntut ilmu,
Bagi dunia akhirat.

Contoh 3
Yang disebut parikan.
Contoh parikan

Mlaku-mlaku wira-wiri,
Tekan gardhu nyandung watu,
Ngaku-aku dadi tani,
Nyandhak garu jare luku.

Yang artinya demikian
Jalan-jalan ke sana-sini,
Sampai gardu tersandung batu,
Jika mengaku sebagai petani,
Pegang Garu dikira luku (bajak).
Ini parikan yang empat baris bapak ibu.

Ada juga parikan dua baris. Yang sedang hits di telinga.
Kelopo cengkir digawe dawet.
Heheh
Yang artinya demikian

Kelapa cengkir dibuat dawet,
Jangan dipikir membuat mumet (pusing). 🙏

Sehingga setiap tanggal 17 Desember kita peringati sebagai hari pantun. Kita patut berbangga bapak ibu. Jadi dalam membuat pantun bapak ibu perhatikan rambu-rambunya.

1. Yang pertama, satu bait harus terdiri dari empat baris. Tidak boleh tiga atau lima.
2. Satu baris terdiri atas empat sampai lima kata.
3. Satu baris terdiri atas delapan sampai duabelas suku kata.
4. Bersajak a-b-a-b. Baris pertama dan kedua disebut sampiran atau pembayang
5. Baris ketiga dan keempat disebut isi atau maksud pantun.

Apakah pantun boleh bersajak a-a-a-a?.

Boleh, tapi itu akan mengurangi keindahan pantun itu sendiri dan tidak sesuai kaidah pembuatan pantun. Jadi jika sajaknya a-a-a-a, jatuhnya menjadi syair.

Contoh syair
Belajar mengaji harus semangat,
Tekun rajin sabar dan giat,
Agar ilmu mudah didapat,
Selamat dunia juga akhirat.

Ingat ingatlah wahai kawan,
Quran dan sunnah jadi pedoman,
Tuk menjalani kehidupan,
Agar hidup tentram dan nyaman.

Perbedaan pantun dengan syair?

Kalau pantun, antara baris satu dan dua tidak ada hubungannya dengan baris tiga dan empat. Jadi sampiran dan isi berdiri sendiri. Sedangkan syair baris satu sampai empat saling berhubungan. Dalam syair, sajaknya a-a-a-a.
Jadi Rima akhir (baris 1-4) memiliki bunyi yang sama. Adakah pantun yang hanya dua baris? Seperti parikan Jawa tadi? Jawabannya Ada, pantun dua baris disebut karmina (pantun kilat).

Contoh karmina
Daun keladi susun di gerbong,
Jangalah jadi orang yang sombong.
Daun talas di dalam saku
Yang jelas bukan aku.
Ini karmina yaa, bukan pantun.

Jadi karmina itu antara baris satu dengan baris dua tidak berhubungan. Lalu ada lagi yang namanya gurindam. Jumlah barisnya juga ada dua. Antar baris satu dengan baris dua saling berhubungan (sebab akibat)

Contoh gurindam
Jika selalu berdoa dan dzikir,
Ringan melangkah jernih berpikir.

Untuk bisa membuat pantun dengan mudah ada empat rahsianya yaitu sebagai berikut:
1. Memahami kaedah atau ciri pantun
2. Menulis sampiran pantun
3. Menulis isi pantun
4. Bagian yang sulit yaitu mengusai pembendaharaan kata, bisa dilihat di lampiran.

Dalam membuat pantun kita harus menghindari hal-hal sebagai berikut:
1. Hindari menggunakan nama orang dalam membuat pantun 
2. Hindari menggunakan nama merk dagang
3. Hindari pengulangan kata di tiap barisnya 

Nah, dengan memiliki perbendaharaan kata dengan Rima sama semakin mempermudah kita dalam menulis pantun.
Trik selanjutnya dalam membuat pantun, usahakan membuat baris ketiga dan keempat (isi) terlebih dahulu. Jika isi pantun sudah jadi, maka sampiran akan mengikuti. Selamat mencoba semoga anda bisa membuat pantun. 

Lampiran








Contoh

Apa tanda selasih mati
Akan teringat sekeranjang busa
Apa tanda kasih sejati,
Akan teringat sepanjang masa.












Contoh 
Yoyo bergerak kena jidat
Beruk Indonesia main salju
Ayo bergerak guru hebat
Untuk Indonesia lebih maju



Senin, 19 September 2022

Proofreading Sebelum Menerbitkan Tulisan

Oleh:  Makripuddiin

Resume ke-13
Gelombang 27
Tanggal: Rabu 19 September 2022
Tema: Proofreading Sebelum Menerbitkan Tulisan
Narasumber: Susanto, S. Pd. 
Moderator: Purbaniasita K. S, I S. Pd. 


Assalamualaikum wr. Wb. Kth. Halo sobat bloger saya doakan semoga Allah SWT selalu melimpahkan rahmatNYA, tetap sehat dan diberikan rizki yang berkecukupan. Amiin ya robbalalamin.

Sebagai seorang penulis penerbitan adalah hal yang diinginkan oleh sebab itu mereka menulis, namun dalam penerbitan penulis terkadang sering terlupakan bagian penting yaitu proofreading. apa sih proofreading itu dan kenapa harus dilakukan? 

Proofreading adalah kegiatan membaca ulang tulisan sebelum diterbitkan hal ini dilakukan agar tulisan yang dihasilkan menjadi menarik dan elok untuk dibaca. Karena jika hal ini tidak dilakukan maka dikhawatirkan akan mengurangi estetika dari tulisan itu sendiri. 

Jadi sebelum tulisan diterbitkan terlebih dahulu penulis membaca ulang tulisannya, tujuanya untuk mengecek apakah ada kesalahan teks dalam kalimat, dan apakah paragraf yang satu dengan yang lainnya.sudah masuk akal dan logis serta sudah sesuaikah dengan judul, dan  kegiatan proofreading dilakukan setelah tulisan selesai.

sedangkan editing dilakukan setelah ide-ide yang ada di kepala semuanya ditulis, jangan lakukan editing pada saat menulis karena akan menghambat ide yang sedang mengalir. Biarkan saja ide itu mengalir, salah tidak masalah karena jika anda melakukannya akan menghambat ide tersebut keluar. Editing dapat dilakukan setelah semua ide ditulis barulah melkukan editing.

terkadang seorang penulis akan dihantui oleh perasaan apakah tulisan saya sudah bagus, apakah layak untuk dibaca, ejaan gimana, apakah kalaimat sudah sesuai dan seterusnya sehingga membuat penulis sering kali terjebak dalam ketakutannya sendiri.

sama seperti kita dalam kelas menulis ini ketika menulis di blog pribadi biasanya kita dituntut untuk menyelesaikan resume setiap pertemuan, terkadang kita ingin mengerjakan tugas sesuai dengan target atau mungkin hanya sekedar mendapat pujian F1 sehingga tulisan segera diterbitkan tanpa membaca ulang kembali. Hayo siapa yang pernah begitu ngaku? ini termasuk saya. hi, hi, ...hi. Lalu apa yang terjadi?

Harapan ingin membuat tulisan terbaik, malah menjadi tulisan yang hancur, ingin membuat tulisan yang menarik malah membosankan atau mungkin ingin membuat tulisan anda banyak pembacanya malah akan membuat orang untuk enggan lagi membaca tulisan anda. Anda tidak menginginkan hal tersebut bukan? Oleh sebab itu proofreading sangat penting untuk dilakukan sebelum penerbitan.

apa perbedaan antara proofreading dan editing?

Editing biasanya lebih fokus pada tata bahasa, sedangkan proofreading selain melakukan editing juga memperhatikan isi dan substansi dari tulisan itu sendiri. sehingga proofreading tidak hanya memperhatikan kesalahan ejaan dan tanda baca, namun juga logisnya sebuah tulisan.

Pada kesempatan kali ini kita dibersamai oleh seorang narasumber yang ganteng dan gagah sering dijuluki polisi bahasa, ternyata ada ya polisi bahasa?, saya kira polisi lalu lintas saja yang ada. Beliau adalah Bapak Susanto, S.Pd. lebih suka disapa Pak D susanto. beliau akan membimbing kita agar tulisan-tulisan kita bisa terpublikasi dan tidak ada kesalahan dalam menulis, kata lainnya yaitu 'Typo' yaitu kesalahan pada tanda baca atau ejaan. 

Untuk mengenal lebih dekat beliau anda bisa melihat profil beliau pada link di bawah ini.


Apa yang menjadi tugas seorang proofreading?

Tugas seorang proofreader bukan hanya membetulkan ejaan atau tanda baca. Seorang proofreader juga harus bisa memastikan bahwa tulisan yang sedang ia uji-baca bisa diterima logika dan dipahami. Jadi tugas seorang profofreading yaitu antara lain sebagai berikut:
Ia harus dapat mengenali:

1) apakah sebuah kalimat efektif atau tidak
Seorang proofreader harus dapat memastiakan apakah sebuah kalimat sudah efektif,
2) susunannya sudah tepat atau belum
Seorang proofreader harus bisa melihat kaidah penulisannya sudah tepat atau belum,  melihat susuan kalimat.
3) substansi sebuah tulisan dapat dipahami oleh pembaca atau tidak
Sampai memastikan agar substansi tulisan mudah dipahami oleh pembaca, jangan biarkan pembaca bingung terhadap tulisan kita.

dengan demikian proofreader diharapkan mampu membuat tulisan menjadi layak untuk dibaca dan mudah dipahami. untuk menguji-baca sebuah teks diperlukan juga kemampuan bahasa asing, sebagai seorang penulis hendaknya kita juga bertidak sebagai seorang proofreader sebelum naskah dan tulisan dikirim kepada penerbit. seorang proofreader seharunya netral dan menilai sebuah karya dengan objektif

Langkah-langkah sebagai proofreader?

1. Langkah Pertama
Merevisi draf awal teks. Membuat perubahan signifikan pada konten dan memindahkan, menambahkan, atau menghapus seluruh bagian.

2. Langkah Kedua
Merevisi penggunaan bahasa: kata, frasa, dan kalimat serta susunan paragraf untuk meningkatkan aliran teks.

3. Langkah Ketiga
Memoles kalimat untuk memastikan tata bahasa yang benar, sintaks yang jelas, dan konsistensi gaya. Memperbaiki kalimat kalimat yang ambigu.

4. Langkah keempat

1.  Cek ejaan. Ejaan ini merujuk ke KBBI, tetapi ada beberapa kata yang mencerminkan gaya penerbit
2.  Pemenggalan kata-kata yang merujuk ke KBBI
3.  Konsistensi nama dan ketentuannya
4.  Perhatikan judul bab dan penomorannya

Jika anda sebagai seorang penulis atau bloger

Hindari kesalahan kecil yang tidak perlu misalnya 'typo' atau kesalahan penulisan kata dan  penyingkatan kata. Kesalahan kecil lainnya misalnya, memberi spasi (jarak) kata dan tanda koma, tanda titik, tanda seru, atau tanda tanya. Tanda-tanda baca tersebut tidak boleh diketik terpisah dari kata yang mengikutinya.

Dengan melakukan proofreading maka diharapkan tulisan yang sudah diterbitkan akan menjadi tulisan yang elok dan nyaman untuk dibaca, karena sejatinya pembaca akan merasa nyaman untuk membaca ketika dia bisa memahami apa yang dibaca, jangan takut untuk keras pada tulisan anda. Ketika pada saat anda melakukan proofreading, anda menemukan ketidaksesuaian dan jauh dari harapan anda silahkan anda hapus semuanya. karena pembaca lebih galak dari pada penulis yaitu resikonya tulisan anda tidak akan dibaca, jadi sia-sia bukan?

Jika penulis sendiri malas membaca ulang tulisannya lalu mengapa orang mau membacanya? Oleh sebab itu lakukanlah proofreading terlebih dahulu. Seperti diibaratkan anda adalah koki sebelum menyajikan masakan kepada orang lain maka orang yang pertama kali mencicipinya yaitu koki itu sendiri agar anda tahu apakah masakan anda layak untuk dimakan orang lain, begitu juga ketika kita menulis.

Sekian dan terima kasih

Lampiran 





Jumat, 16 September 2022

Menulis Semudah Ceplok Telor

Oleh:  Makripuddiin

Resume ke-12
Gelombang 27
Tanggal: Sabtu 16 September 2022
Tema:Menulis semudah ceplok telor
Narasumber: Dra. Lilis Ika Herpianti Sutikno. SH. 
Moderator: Widya Setiyaningsih


Assalamualaikum wr. Wb. Kth. Halo sobat bloger saya doakan semoga Allah SWT selalu melimpahkan rahmatNYA, tetap sehat dan diberikan rizki yang berkecukupan. Amiin ya robbalalamin.

Menulis itu asyik, siapa bilang menulis itu sulit? Kata sulit hanya untuk orang yang tidak mau dan malas. Justeru menulis itu gampang dan menyenangkan hal ini dibuktikan oleh narasumber kita yaitu Ibu Dra. Lilis Ika Herpianti Sutikno, SH. 

Menurut beliau menulis itu mudah semudah membuat telor ceplok. Hal ini dibuktikan dengan selalu ufdate tulisan-tulisannya setiah hari di media sosial miliknya. Ibu yang tinggal di Kupang NTT, mengajar di SMPN 2 Nekamase.

Imam Syafi’i rahimahullah juga pernah bertutur, “Ilmu adalah buruan dan tulisan adalah ikatannya. Ikatlah buruanmu dengan tali yang kuat. Termasuk kebodohan kalau engkau memburu kijang. Setelah itu kamu tinggalkan terlepas begitu saja. (Diwan Asy-Syafi’i)"

Disini, ilmu di ibaratkan seperti hewan buruan (kijang) apabila tidak di ikat akan terlepas, begitu pula ilmu apabila tidak ditulis maka akan hilang atau tidak ingat dikarenakan daya ingat manusia terbatas. 

Sangat disayangkan bukan, jika ilmu yang sudah diperoleh hilang dengan sia-sia dan tidak bisa dimanfaatkan oleh orang lain karena hilang dari ingatan. Seperti diibaratkan uap air yang mendidih hilang entah kemana. 

Jadi berpedoman dari pesan Imam Syafi'i Rahimahullah tersebut Ibu Lilis sudah berusaha mengikat ilmu yang sudah diperoleh dengan cara menulis. Agar bisa bermanfaat untuk orang banyak.  Kebiasaan beliau menulis hingga menjadikannya sebagai hobi seperti semudah  membuat telor ceplok untuk menu tercepat. 

Jadi tidak salah jika narasumber mengibaratkan menulis semudah telor ceplok. Wah enak dong. Pasti semua orang ingin seperti beliau. Apakah pembaca termasuk bagian dari yang menginginkan menulis seperti semudah telor ceplok?

Nah untuk bisa menulis dengan cepat dan tidak memusingkan semudah membuat telor ceplok, perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut:

1. Banyak membaca
Dengan membaca akan menambah wawasan seorang penulis, karena menulis tanpa membaca adalah nekat. Dengan membaca kita akan banyak menemukan ide untuk menulis. 

2. Tetap semangat untuk menulis 
Semangat merupakan kata yang mudah untuk diucapkan, namun apakah semangat ini untuk memotivasi diri atau orang lain. Tentu setiap orang harus memiliki jiwa semangat sebagai energi untuk kita terus berkarya, seperti semangat penulis dan menjalani hidup ini agar bisa bermanfaat untuk orang lain. 

3. Konsisten jangan mudah menyerah 
Menulis membutuhkan ketekunan dan komitmen. Karena tanpa ini tidak ubahnya seperti bermimpi disiang bolong. Jadi sebagai seorang penulis kita harus konsisten untuk menulis jangan mudah menyerah dan berputus asa karena rintangan dan cobaan selalu ada sebagai penguat untuk kita menjadi lebih dewasa.

4. Terus mengembangkan diri
Jika ingin menjadi penulis profesional maka kita perlu terus untuk mengembangkan diri. Jangan pernah puas dengan apa yang sudah diperoleh. Teruslah belajar karena sejati belajar adalah penghacur kegelapan.

Agar 'habbit' baik ini tidak hanya untuk kita maka perlu untuk dibagikan dan mengajak orang lain untuk terus menulis. Dengan demikian dengan tidak sengaja kita juga memaksakan diri kita untuk konsisten dalam menulis.

6. Buat menjadi buku
Setelah menulis jangan biarkan tulisan kita tidak bermanfaat. Maka jadikanlah menjadi sebuah buku agar orang lain bisa mengambil manfaat dan belajar dari tulisan kita. 

7. Refleksi 
Jangan pernah berpuas diri teruslah untuk mengkaji kelebihan dan kekurangan yang kita miliki dan mencari tahu apa yang masih kurang untuk bisa diperbaiki dimasa mendatang. 

Ok sobat bloger mudah bukan menjadi penulis? Agar bisa menghasilkan karya yang bagus sebelum menulis jangan lupa membaca doa, agar tulisan kita mendapatkan ridha dari Allah SWT. Selanjutnya menulislah dari hati jangan biarkan pikiran negatif menjadi penghambat. Teruslah menulis dan jadikanlah menulis sebagai ladang amal jariah. Dan biarkan tulisanmu menemukan pembacanya sendiri. 

Sekian dan terima kasih.

Rabu, 14 September 2022

Mengelola Majalah Sekolah

Oleh:  Makripuddiin

Resume ke-11
Gelombang 27
Tanggal:Rabu 14 September 2022
Tema:Mengelola Majalah Sekolah 
Narasumber: Widya Setiyaningsih, terima S. Ag. 
Moderator: Yandri Novita Sari



Assalamualaikum wr. Wb. Kth. Halo sobat bloger saya doakan semoga anda tetap dalam keadaan sehat dan dilancarkan rizkinya oleh Allah SWT. Amiin ya robbalalamin.


Ok sobat bloger kali ini belajar tentang bagaimana cara mengelola majalah sekolah. Bukankan ini materi yang baru? Tentunya kelas BM (belajar menulis) selalu memberikan kejutan disetiap pertemuannya. 

Pembelajaran kali ini kita ditemani oleh dua bidadari yang berasal dari dua kayangan yang berbeda dimana moderator berasal dari tanah Minang dan narasumber berasal dari Arema. Berbicara sosl prestasi tidak usah diragugakan lagi. Dengan segudang prestasi yang sudah diraih beliau nobatkan menjadi narasumber. Pengalamannya menjadi Kepala redaksi pada majalah sekolah yang dikelolanya sudah lebih 10 tahun itu sangat luar biasa bukan? . 

Ok sobat bloger sebelum kita lanjut ke pembahasan bagaimana cara mengelola majalah sekolah terlebih dahulu kita harus tahu apa pengertian dari majalah, menurut "KBBI majalah adalah terbitan berkala yang isinya meliputi berbagai liputan jurnalistik, pandangan tentang topik aktual yang patut diketahui pembaca".

Majalah kemudian dibagi menjadi dua jenis yaitu menurut waktunya dan menurut isinya. 

1. Menurut Waktunya
Berdasarkan Waktu penerbitannya, majalah
dibedakan atas: majalah bulanan, tengah bulanan, mingguan, dan sebagainya’.

2. Menurut Isinya dibedakan
Menurut pengkhususan isinya dibedakan atas majalah berita, anak-anak, wanita, remaja, olahraga, sastra, ilmu pengetahuan tertentu, dan sebagainya;

Majalah sekolah adalah majalah yang dibuat oleh orang-orang atau aset sekolah itu sendiri yang diperuntukkan kepada warga sekolah untuk mengekspresikan diri melalui karya.

Lalu bagaimana cara untuk mengelola majalah sekolah? Untuk mengelola majalah sekolah tentunya tidak mudah namun tidak ada yang tidak mungkin jika kita menginginkannya. Menurut narasumber ada beberapa langkah yang perlu diperhatikan dalam mengelola majalah sekolah antara lain sebagai berikut:

1. Menyatukan ide dan gagasan. Mencari teman-teman yang memiliki jiwa literasi dan organisasi. Membentuk susunan redaksi majalah
2. Mengajukan Proposal.
Membuat proposal meliputi latar belakang, tujuan, susunan redaksi, anggaran dana dsbnya. 
3. Membuat rancangan majalah. Menentukan nama majalah, isi berita, pendanaan dll. 
4. Mencari rekanan pendukung. Percetakan, sponsor dll
Demikian langkah-langkah awal yang perlu diperhatikan ketika memulai mengelola majalah sekolah 

Selanjutnya untuk mendukung program ini berjalan dengan lancar, yuk kita mulai peka terhadap rekan-rekan yang memiliki jiwa literasi, walaupun hanya secuil itu bisa menjadi modal awal untuk bersama mewujudkan impian memiliki majalah sekolah. Langkah selanjutnya yaitu membentuk crew majalah. 
Contoh Crew pada gambar




Setelah terbentuk crew, saatnya kita membuat susunan redaksi majalah
Susunan Redaksi Majalah Sekolah diantaranya adalah sebagai berikut:

 1. Penasehat
Dari Yayasan Sekolah/Komite Sekolah
Tugasnya: Memberikan segala pertimbangan terhadap segenap crew tentang majalah sekolah
2. Penanggung Jawab 
Yaitu Kepala Sekolah
Tugasnya : Bertanggung jawab atas keseluruhan jalannya penerbitan pers, baik ke dalam maupun ke luar. Ia dapat melimpahkan pertanggungjawabannya kepada Pemimpin Redaksi sepanjang menyangkut isi penerbitan (redaksional) 
3. Pimpinan redaksi 
Dari Guru yang ditunjuk. Pemimpin Redaksi (Editor in Chief) bertanggung jawab terhadap mekanisme dan aktivitas kerja keredaksian sehari-hari. Ia harus mengawasi isi seluruh rubrik media massa yang dipimpinnya.
4. Editor 
Tugasnya: Bertanggung jawab  swa sunting tulisan, proofreading dan mengedit semua tulisan
5. Reporter
Reporter merupakan “prajurit” di bagian redaksi. Mencari berita lalu membuat atau menyusunnya, merupakan tugas pokoknya.
6. Fotografer  
Tugasnya mengambil gambar peristiwa atau objek tertentu yang bernilai berita atau untuk melengkapi tulisan berita yang dibuat wartawan tulis.
7. Layout 
Tugasnya mendesain majalah, dan tata letaknya agar menjadi tampilan komunikatif dan menarik untuk disajikan
8. Bendahara 
Tugasnya: Mengatur jalannya sirkulasi keuangan majalah sekolah

Apa sih manfaat majalah sekolah?
Setiap pekerjaan yang baik pasti memiliki manfaat yang baik, begitu pula dengan pembuatan majalah sekolah, adapun manfaat dari pengelolaan majalah sekolah yaitu:

1. Sebagai sarana komunikasi sekolah dengan walimurid, dan siswa
2.Media komunikatif sekolah yang berisi berita-berita sekolah, informasi, pengetahuan dan hiburan.
3. Wadah kreativitas guru dan siswa dalam berkarya seperti menulis, menggambar  dan lain sebagainya sesuai dengan bakat dan minat siswa. 
4. Sarana publikasi sekolah di masyarakat 
5. Menjadi Kebanggaan sekolah dan menambah nilai plus sekolah terutama saat akreditasi.

Naah banyak kan manfaatnya? 
Dan satu yg saya rasakan adalah kebanggaan  akan sekolah kita semakin membuncah tegas narasumber. Nah sobat bloger tentunya masih banyak lagi manfaat yang bisa diperoleh dari pengelolaan majalah sekolah. Seperti tempat kita menyiapkan ladang amal jariah kita tentunya, jadi kapan lagi kita bisa berbuat untuk sekolah kita, majalah kalau kita memulainya sekarang.

Menurut Ibu Widya Setiyaningsih Saatnya kita membuat sekolah kita menjadi sekolah yg membanggakan dengan mempromosikan sekolah kita dari majalah sekolah. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menerbitkan majalah
Antara lain:

1. Membuat nama majalah. 
a. Buatlah nama yang unik, menarik dan mudah diingat.
b. Memilih kata yang komersil. Bisa juga membuat nama majalah berupa singkatan nama sekolah, atau kata-kata yang menginspirasi.
Contoh : SMART, MUTUALISTA, KONTAK, CAHAYA.

KHARISMA singkatan dari Khadijah Is My Inspiration.         
                                                                                   
2. Menentukan artikel yang akan ditampilkan. 
a.  Visi Misi Sekolah : Visi, misi sekolah masing-masing dituliskan di hal 2.

b. Salam Redaksi : Kata sapaan pimred pada pembaca, menyampaikan isi majalah secara singkat, tema majalah, kondisi teraktual saat itu.

3. Berita Sekolah : Kegiatan-kegiatan sekolah, misalnya peringatan PHBI-PHBN, kegiatan sekolah dll.

4. Profil Guru : Dimuat secara bergiliran mulai dari kasek, wakasek, guru, staf pendidik. 

5. Profil Siswa Berprestasi: Menampilkan siswa paling berpretasi.

6. Karya Siswa : Menampilkan tulisan siswa, puisi, cerpen, foto hasil karya siswa berupa kerajinan, gambar dll. 

7. Kegiatan Siswa: Kegiatan outingclass, ataupun inclass. Misalnya outbound, praktek di kelas, unjuk kerja, game dll. 

8. Kuiz berhadiah: Disesuaikan dengan jenjang kelas. Untuk SD TTS, tebak gambar, dll. Dan berhadiah.

9. Prestasi Sekolah : menampilkan prestasi terbaru dari guru, siswa, dan sekolah.

10. Info dan pengumuman: Info ujian, libur dsbnya

Dengan adanya majalah sekolah tentunya akan menambah nilai plus untuk sekolah, dan menambah kepercayaan masyarakat terhadap sekolah,  bayangkan saat siswa dan  orangtua walimurid menjumpai fotonya atau foto anaknya di majalah karena prestasinya, atau saat berkegiatan di kelas. Tentu sangat menyenangkan bukan?

Setelah langkah diatas kita lakukan selanjutnya adalah:
1. mengajukan ISSBN. 
Agar majalah kita memiliki hak paten, maka Mengajukan ISSBN sangatlah penting. Kita bisa menghubungi penerbit untuk membantu kita mendapatkan ISSBN. Walau sekarang diganti dengan QRCBN Tak apa itupun sudah menguatkan keberadaan majalah sekolah kita.

2. Menentukan tata bahasa
Selanjutnya menentukan Bahasa yang dipakai dalam majalah. Sebelum menentukan bahasa yang akan kita pakai, kita harus mengetahui sasaran pasar kita yakni siswa-siswi kita dan wali murid.
Saran : 
✍️Gunakan bahasa yang mudah dimengerti anak-anak.
 ✍️Tidak menggunakan bahasa terlalu formal/kaku.
 ✍️Gunakan bahasa keseharian dan pergaulan. 
✍Selipkan bahasa-bahasa gaul yang lagi ngetrend (asalkan harus sopan)
   Misalnya hay gaess, hai sobat (sapaan  untuk para pembaca) 
👉Gunakan bahasa komunikatif sehingga seolah-olah kita sedang berbincang dengan pembaca.

3. Menentukan tema
Carilah tema dari hal yang lagi booming atau ngetrend di lingkungan sekolah dan masyarakat. Isue-isue keseharian yang sedang booming di lingkungan sekolah dan masyarakat bisa kita gunakan sebagai tema. Misalnya : 
Tetap Berprestasi di Masa Pandemi

👉 Semakin Berilmu Semakin Berakhlak
👉  Lets go green
👉 Raih Mimpi Setinggi Bintang
👉 Hold Your Star dan lain-lain

4. Menentukan Cover dan Layout Menarik. 
✍️Fungsi dari cover majalah adalah untuk melindungi isi majalah. ✍️Mencerminkan tema dan isi majalah. Karena itu tampilan cover harus menarik pembaca.

Hal yang perlu diperhatikan dalam Layout dan tata letak majalah. 
✍️Dibuat sesuai tema dan tingkatan usia pembaca (SD,
 SMP, SMA).
✍️Praktis, simple, menarik dan memuat seluruh artikel dengan penataan padat tapi tidak sumpek.
✍️Carilah guru yang berkompeten di IT sebagai tenaga layout dengan menggunakan aplikasi Corel. 

Untuk mencetak majalah tentunya tidak gratis dan pasti membutuhkan modal yang tidak sedikit. Untuk mengurangi pembiayaan agar tidak membengkak, majalah tidak semuanya harus kita cetak warna, hal ini untuk menekan budget agar tidak terlalu tinggi. 

Majalah bisa 8 halaman saja yang di cetak warna, yang lainnya cukup hitam putih saja. Nah sekarang hal yang penting yaitu pembiayaan 
Darimana yaa, yang pasti bukan dari pak menteri ya bpk/ibu. Atau tiba-tiba dapat sumbangan.

Pembiayaan juga bagian terpenting yang harus sama-sama dipikirkan oleh tim redaksi. 
Pembiayaan digunakan untuk apa? pembiayaan di sini digunakan untuk :
1. Biaya cetak majalah
2. Membayar HR crew
3. Pembelian hadiah kuiz dll

 Menurut narasumber pembiayaan cetak majalah bisa di bagi menjadi 3 yaitu:

1. Murni dari siswa: Siswa membeli majalah (dimasukkan di daftar ulang atau SPP)
2. BOSDA 
Pembiayaan majalah bisa diambilkan dari dana BOSDA dengan kode rekening biaya cetak/penggandaan dan membayar honorarium.
3. Sponsor.
Bisa dengan menggandeng  walimurid yang ingin beriklan tentang usahanya dengan memasang iklan tersebut di majalah.

Ada yg bertanya, sekolah kami tdk menarik spp, apakah BISA? Pasti bisa, semua ada jalan asal kita mau berusaha tegas narasumber.

Percetakan. Tidak bisa dipungkiri percetakan merupakan faktor penting adanya majalah secara fisik. Akan tetapi bila tidak memungkinkan majalah dicetak karena beberapa hal misalnya pendanaan, situasi tidak bisa tatap muka karena pandemi maka majalah bisa juga disampaikan dalam bentuk online. Misalnya dishare dalam bentuk PDF melalui WhatsAp, Web sekolah, IG, Facebook dll.
Bisa juga melalui aplikasi flipbook atau photoshop.

Seperti pengalaman narasumber tahun 2020 - 2021 kemarin kami terpaksa tidak bisa naik cetak, krn kita tidak bisa bertatap muka. 
Tapi tetap bisa berkarya dan dinikmati siswa dirumah. 
Kami share PDF. Jadilah majalah online. 
Dan kami share juga di medsos seperti webbsite, facebook dan instagram.

Hal lain yg harus selalu kita lakukan agar selalu  sajikan hal yg grees

Upgrade Ilmu Secara Kontinue. Agar majalah selalu Uptodate maka harus ada jadwal untuk mengupgrade ilmu bagi para crew.
Misalnya pelatihan menulis, pelatihan aplikasi Corel,Photoshop untuk layout dll dengan memberdayakan teman sejawat atau mendatangkan narasumber ahli.

Satu lagi dari segi SDM yang perlu diperhatikan dan dijaga yaitu kekompakan team. 
Pupuk Kekompakan Team. Ibaratnya tubuh maka crew majalah adalah bagian team yang memiliki tugas sama prntingnya. Oleh karena itu team harus solid, terus pupuk kekompakan team. Saling mendukung dan mengisi kekurangan satu sama lain adalah kunci langgengnya sebuah team pesan narasumber.

Demikianlah hal-hal yang perlu diperhatikan dalam mengelola majalah di sekolah agar bisa diterapkan di sekolah Bapak/Ibu guru masing-masing. Semoga bermanfaat dan dapat diterapkan dan penulis berharap semoga bisa diwujudkan. Amiin Ya Robbalalamin.
Lampiran.







Terima kasih 



Selasa, 13 September 2022

Soal Mid Semester ganjil


Soal mid semester ganjil 2022, sosiologi oleh makripuddiin, S.Pd.

download soal pilihan ganda di link bawah ini

 Klik. 👉Download

A. Soal Terjadinya Interaksi Sosial

Soal:

  1. tujuan dari interaksi sosial!
  2. sebagai ciri-ciri Interaksi Sosijal!
  3. dasar Interaksi sosial!
  4. Sebut dan jelaskan syarat terjadinya interaksi sosial!
  5. sifat Interaksi Sosial!
  6. masyarakat terbentuk dari kumpulan orang-orang yang tinggal di suatu tempat tertentu dan membentuk struktur sosial secara alamiah dari hasil proses interaksi sosial, menurut kamu jika setiap anggota masyarakat yang berada di dalamnya tidak melakukan interaksi sosial apa yang akan terjadi? jelaskan minimal 100 kata.

Penjelasan dan pembahasannya:

  1. Tujuan dari Interaksi Sosial adalah:
  • Menjalin persahabatan
  • Memperluas relasi bisnis
  • melakukan kerja sama yang saling menguntungkan
  • Memecahkan masalah yang terjadi
  1. Ciri-ciri Interaksi Sosial:
  • dilakukan oleh 2 pihak dan ada timbal balik
  • Adanya komunikasi dan kontak sosial
  • Bersifat timbal balik dan ekspor
  • Ada penyesuaian norma dan bentuk interaksi yang dilakukan
  • Dijalin dengan kebutuhan dasar yang nyata, efektifitas, dan tidak memaksa.
  1. Dasar Interaksi Sosial:
  • Faktor imitasi
  • Faktor sugesti
  • Faktor identifikasi
  • Faktor simpati
  • Faktor Empati
  • Faktor Modifikasi
  1. Syarat terjadinya interaksi sosial adalah :
  • Kontak sosial

Kontak sosial dapat terjadi jika ada respon dari kedua belah pihak. Kontak sosial dibedakan dalam beberapa bentuk, yaitu:

  1. Berdasarkan caranya

Kontak sosial berdasarkan caranya dibagi menjadi komunikasi langsung dan tak langsung ( direct & in direct ).

  1. Berdasarkan prosesnya

Kontak sosial berdasarkan prosesnya dibagi menjadi primer dan sekunder. Kontak sosial primer terjadi tanpa adanya pihak ke 3, namun kontak sosial sekunder adalah kontak sosial yang melalui pihak ke-3.

  • Komunikasi

Komunikasi merupakan proses pengiriman pesan dari komunikator (pengirim pesan) kepada komunikan (penerima pesan) untuk mendapatkan umpan balik (timbal balik).

  1. Sifat Interaksi Sosial adalah:
  • Aksidental dan tidak direncanakan, yang berarti Interaksi terjadi secara spontan.
  • Berulang, yang mengartikan bahwa Interaksi Sosial terjadi secara berulang-ulang dan kontinyu
  • Teratur, Interaksi terjadi secara konsisten dan rutin
  • Disengaja, yaitu adanya perencanaan atas suatu perkumpulan.
  • Respirokal, yaitu terjadi secara timbal balik, saling menanggapi.
  • Pelaku terdiri dari 2 orang atau lebih.

B. Soal  Jenis – Jenis Interaksi

Soal:

  1. Sebut dan jelaskan jenis Interaksi Sosial!
  2. Sebut dan jelaskan bentuk-bentuk kerja sama!
  3. Apa yang dimaksud dengan amalgamasi?
  4. bentuk interaksi sosial yang bersifat disosiatif!
  5. bentuk interaksi sosial akomodasi!

Penjelasan dan pembahasannya:

  1. Jenis Interaksi Sosial ada 2, yaitu:
  • Interaksi asosiatif : Interaksi Sosial yang menjadikan persatuan dan kesatuan, sehingga meningkatkan rasa solidaritas dan tenggang rasa pada satu individu terhadap individu lain.
  • Interaksi disosiatif : Interaksi sosial yang mengarah terjadinya perpecahan.
  1. Bentuk – bentuk kerja sama:
  • Bargaining : perjanjian antara dua pihak mengenai pertukaran barang atau jasa.
  • Kooptasi : kerja sama dengan pimpinan pimpinan yang akan mengendalikan organisasi atau kelompok.
  • Koalisi : kerja sama politik antar partai untuk mencapai satu tujuan yang sama, dengan bergabung menjadi satu.
  • Usaha patungan: Kerja sama antar 2 perusahaan atau lebih untuk mendapatkan keuntungan dalam bidang ekonomi.
  1. Amalgamasi adalah peleburan 2 kelompok atau kebudayaan menjadi sebuah budaya baru.
  2. Bentuk interaksi sosial yang bersifat disosiatif adalah:
  • persaingan atau kompetitif
  • Kontravensi
  • Pertentangan atau pertikaian atau konflik.
  1. Bentuk interaksi sosial akomodasi adalah:
  • Koersi
  • Kompromi
  • arbitrase
  • Mediasi
  • Konsiliasi
  • Toleransi
  • Jalan buntu
  • Ajudikasi

C. Keteraturan Soal dalam Masyarakat

Soal:

  1. Apakah yang dimaksud dengan keteraturan sosial?
  2. dan tidak unsur-unsur pembentuk keteraturan sosial!
  3. faktor pendorong keteraturan sosial!
  4. cerita hasrat-hasrat yang dimiliki manusia!
  5. contoh 3 contoh keteraturan sosial!

Jawaban dan Pembahasannya:

  1. Yang dimaksud dengan keteraturan sosial adalah kondisi hubungan sosial yang teratur dan teratur di lingkungan masyarakat.
  2. Unsur-unsur pembentuk Keteraturan sosial adalah:
  • Tertib sosial
  • Memesan
  • Keajakan
  • pola
  1. Faktor pendorong keteraturan sosial adalah:
  • Adanya norma dalam struktur sosial
  • Adanya proses sosialisasi
  • Individu dan kelompok harus melanjutkan peran norma secara regenerasi.
  • Adanya lembaga sosial
  • Pengendalian sosial bekerja dengan baik
  1. Hasrat-hasrat yang dimiliki manusia, yaitu:
  • sosial
  • Bergaul
  • Memberi tahu
  • Meniru
  • Berjuang
  • Mendapatkan kebebasan
  • Naluriah
  • Bersatu
  1. 3 contoh keteraturan sosial, yaitu:
  • melaksanakan jadwal ronda malam
  • Membayar iuran sampah dan keamanan
  • Berbicara dengan teratur, tidak melanggar norma kesopanan yang berlaku.