Oleh : Makripuddiin
Resume ke-22
Oleh : Makripuddiin
Resume ke-22
Oleh : Makripuddiin
Resume ke-21
"Semua orang akan mati terkecuali karyanya. Maka tulislah sesuatu yang akan membahagiakan dirimu di akhirat kelak” (Ali bin Abi Thalib)
Malam memasuki pertemuan ke-21. Artinya, semua peserta belajar menulis sudah boleh menyusun naskah resume untuk dijadikan buku solo hasil pelatihan. Ditambah 10 pertemuan motivasi sebagai penguatan.
Kali ini pembelajaran akan dibersamai oleh Bapak Agus Subardana, SE., MM. Beliau adalah Direktur Marketing Penerbit Andi Offset. Pekerjaan ini sudah digeluti sejak tahun 1999-sekarang. Wow sangat lama ya dan tentunya sangat perpengalaman dibidang pemasaran. Beliau menyelesaikan pendidikan S1 dan S2 pada jurusan manajemen pemasaran. Disamping kesibukan beliau sehari-hari menjadi Direktur Marketing, beliau juga sering diminta menjadi moderator diberbagai event webinar. Dan tak lupa ucapan takzim kepada moderator Ibu Mutmainah yang selalu membuat kelas menjadi hidup, mulai dari penyambutan, membuka ide peserta, sehingga peserta dapat menyelesaikan resumenya dengan mudah.
Sebagaimana yang kita ketahui buku merupakan muara akhir dari sebuah proses penulisan.
Tentu saja setiap penulis berharap hasil tulisannya menjadi sebuah buku, tetapi setelahnya para penulis bingung bagaimana cara memasarkan buku yang sudah dicetak. Hal ini biasa terjadi pada setiap penulis pemula.
Apakah dibiarkan numpuk hanya sekedar koleksi saja, atau ditumpuk di perpustakaan sekolah?
Atau layak kah buku kita untuk diperjualbelikan?
Sahabat penulis,
Tujuan menulis adalah untuk menghasilkan karya buku yang kemudian disajikan kepada para pembaca. Secara otomatis kita harus paham sajian apa yang diminati oleh Masa. Tidak mudah membidik selera dari konsumen yang lahir dari berbagai kalangan. Ada strategi khusus yang harus dilakukan agar buku yang kita tulis benar-benar dinikmati sebagai menu yang sangat dibutuhkan.
Strategi Pemasaran Buku sebuah kalimat yang menggelitik dan layak kita simak dan terapkan.
Yuuk dibaca sampai habis resume ini ya.
Strategi pemasaran penjualan buku sangat dipengaruhi oleh banyak aspek dan unik . Kenapa demikian , hal ini dapat dilihat dari jenis – jenis buku yang di terbitkan. Jenis – jenis buku yang di terbitkan tersebut dikelompokan menjadi katagori buku. Salah satu contoh Penerbit ANDI Offset menerbitkan buku cukup banyak katagori produk yaitu ada 32 katagori produk buku ( Katagori buku Anak, buku Bisnis, Buku Pertanian, Buku Fiksi - Novel, Buku Pengembangan Diri, Buku Teks , dll ).
Dari jenis – jenis katagori buku tersebut disinilah kita akan melakukan pemetaan berdasarkan segmentasi jenis katagori buku yang diterbitkan . Pada umumnya kegiatan pemasaran buku berkaitan dengan berkoordinasi beberapa kegiatan bisnis . Sehingga strategi pemasaran pada umumnya di pengaruhi oleh faktor yang meliputi :
1. Faktor Mikro , yaitu perantara, pemasok, pesaing dan masyarakat.
2. Faktor Makro yaitu demografi-ekonimi, politik-hukum, teknologi-fisik dan sosial-budaya.
Saat ini kami dalam menjalankan bisnis Penerbitan Buku yang sedang kami terus jalankan masuk dalam faktor keduanya yaitu Faktor Mikro dan Makro. Hal ini dikarenakan Penerbit ANDI Offset sudah termasuk Industri Penerbitan buku, dengan usianya sudah mencapai 42 tahun dan telah menerbitkan buku lebih dari 20.000 judul buku yang telah di kelompokkan menjadi 32 katagori.
Strategi Pemasaran buku yang telah kami petakan menjadi dua strategi pemasaran yaitu Strategi Pemasaran Buku serangan Udara dan strategi pemasaran buku serangan Darat, dengan berlandaskan pada faktor mikro dan faktor makro tersebut di atas. Dua strategi tersebut dapat kita jelaskan secara singkat sebagai berikut :
Strategi Pemasaran Buku Serangan Udara. (On Line )
a. Pemasaran buku lewat Online
Penerbit ANDI saat ini penggarapan pasar dengan bisnis On Line mungkin sudah tidak asing lagi dengan istilah digital marketing.
Digital marketing merupakan teknik pemasaran terkini, yaitu sebuah teknik memasarkan produk atau jasa dengan mengandalkan media online atau internet.
Saat terjadi pendemi Covid 19 melanda dunia , mau gak mau kita dalam dunia biisnis harus bisa mengikuti perkembangan era digital seperti sekarang ini, bisnis tidak akan bisa survive jika tidak mengikuti kemajuan zaman dan juga keinginan
customer maka akan dipastikan usaha tidak sebaik dulu. Ketika kita ingat di zaman dulu iklan dengan brosur dan baliho besar ada dimana mana, sekarang cara mengiklan ataupun kampanye jauh lebih mudah.
Kenapa bisa lebih mudah? Karena dengan adanya internet membawa perkembangan yang signifikan bagi kehidupan kita.
Jenis-jenis digital marketing yang kita terapkan di Penerbit ANDI Offset terapkan antara lain :
1. Content marketing adalah salah satu jenis digital marketing yang berfokus pada pembuatan dan pendistribusian konten untuk target pasar tertentu. Tujuannya adalah untuk menarik aksi menguntungkan dari calon pembeli potensial. Ada banyak pilihan content marketing mulai dari blog, podcast, infografik, dan lainnya.
2. Search Engine Optimization (SEO). SEO bisa menjadi strategi menarik pengguna internet untuk mengunjungi website Penerbit Andi Offset (andipublisher.com) dan kemudian membeli produk yang kita tawarkan.
3. Search Engine Marketing (SEM) merupakan upaya untuk mengoptimasi website di mesin pencari, Search Engine Marketing (SEM) merupakan strategi pemasaran digital yang bertujuan meningkatkan visibilitas website di hasil pencarian mesin pencari atau yang dikenal dengan istilah SERP.
4. Social media marketing memanfaatkan berbagai platform media sosial untuk promosi dan pemasaran suatu brand. Kita bisa menerapkan social media marketing di beberapa platform media sosial seperti Facebook, Instagram, Tiktok dan lainnya.
5. Email Marketing. strategi marketing yang satu ini menggunakan media email untuk bisa menjangkau lebih banyak pelanggan.
6. Instant messaging marketing bisa menjadi pertimbangan kami saat hendak melakukan promosi dan pemasaran produk secara online. Ini merupakan tren komunikasi masa kini, di mana kami bisa memanfaatkan penggunaan Whatsapp, Facebook Messenger, WeChat, dan platform messenger lainnya.
7. Influencer Marketing. Kehadiran influencer membawa pengaruh besar pada para fans dan pengikutnya. Orang-orang akan lebih tertarik menggunakan barang yang digunakan atau ditawarkan oleh seorang influencer.
8. Video marketing untuk melengkapi strategi pemasaran digital yang sedang dijalankan. Video menjadi salah satu media yang bisa kami gunakan untuk tujuan promosi dan pemasaran.
9. TV. ANDI AKADEMI . Penerbit Andi Offset mempunyai Chanel TV Youtube Nama Chanel Youtube TV. ANDI , Pemasaran melalui channel Youtube juga dinilai sangat efektif karena orang-orang menghabiskan waktu yang lumayan lama di hp android . Saat ini bahkan kita bisa menonton acara secara online melalui layanan streaming.
10. Kami Juga telh berkerjasama dengan marketplace seperti bukalapak, shopee, dll serta moitra / reseller
Untuk penjualan buku lewat Online ini kita harus terus proaktive untuk terus promosi , supaya kita dapat :
1. Menyebarkan informasi produk secara masif kepada target pasar potensial
2. Mendapatkan konsumen baru dan mempertahankan konsumen yang sudah sehingga kesetiaan konsumen terjaga.
3. Menjaga kesetabilan penjualan saat kondisi pasar lagi lesu
4. Menaikkan penjualan dan profit
5. Membandingkan dan keunggulan produk dibandingkan dengan pesaing
6. Membentuk citra produk dibenak mata konsumen sesuai dengan yang diinginkan
7. Mengubah tingkah laku , persepsi dan pendapat konsumen
b. Pemasaran Buku Lewat Komunitas
Kita tentunya punya komunitas masing – masing sesuai dengan kapasitas kita untuk membentuk komunitas (membuat Grup w.a dll)dan relasi , maka gunakanlah jaringan komunitas kita untuk sarana promosi dan penjualan buku . Penjualan lewat komunitas akan lebih efektive dan efisien sehingga tingkat keberhasilan nya lebih tinggi penjualan buku yang kita tawarkan. Kuncinya kita harus proaktive komunikasi dan interaksi dengan komunitas serta dapat menjaga integritas pribadi kita.
Strategi pemasaran buku serangan Darat (OF LINE ).
Untuk menguasai seluruh wilayah nusantara ini dalam penetrasi pasar buku , kita harus melakukan pemetaan wilayah dengan membuka cabang tiap kota besar yang potensi pasarnya sangat baik. Kami Penerbit Andi telah mempunya 43 cabang di kota dari Aceh s.d Papua, dengan menempatkan tenaga pemasaran di tiap kantor cabang tersebut.
Strategi pemasaran buku serangan darat ini kita kelompokkan berdasarkan target pasar yang kita tuju , antara lain :
1. Toko Buku
Penerbit Buku yang mampu memproduksi sendiri dan mempunyai mesin percetakan sendiri , sebagian besar sebagai pemasok Toko buku di Indonesia. Untuk bisa masuk dan sebagai pemasok rutin di toko buku maka kita perlu pemetaan jenis toko buku. Toko buku ini kita petakan menjadi tiga jenis yaitu Toko Buku Modern, Toko Buku Semi Modern, dan Toko Buku Tradisional.
Saat pandemi covid saluran distribusi lewat Toko buku sangat berat sekali dan banyak toko buku yang gulung tikar. Namun saat ini toko buku mulai mengeliat kembali walaupun belum 100 Percent pulih seperti sebelum Covid
Kenapa kita perlu petakan jenis toko buku tersebut , hal ini dikarenakan tiap jenis toko buku tersebut mempunyai sistem administrasi dan tempat yang berbeda.
Contoh toko buku modern yaitu Gramedia Books Store, Gunung Agung Books Store dan TogaMas Books Store. Toko Modern ini mempunyai sistem transaksi mengikuti perkembangan teknologi yang dapat dikendalikan dengan sistem centralisasi dan sebagainya.
Adapun toko buku semi modern biasanya masih dikendalikan dan mengunakan sistem administasi penjualan per toko . Sedangakan Toko Tradisional biasanya sistem transaksinya masih manual .
Untuk itu saluran toko buku tersebut di atas masih dijadikan jalur distribusi oleh para Penerbit buku dengan sistem titip jual / konsinyasi, kecuali toko buku tradisional diberlakukan kredit dan jual putus.
Strategi Promosi di toko buku Modern ada berbagai macam cara yang perlu kita lakukan , antara lain :
- Menguasai display buku , supaya tampilan buku dapat terlihat dan menonjol .
- Mengadakan promosi di internal toko dengan memasang produk di Neon Box, X Banner
- Mengadakan Bedah Buku , Talkshow dan potongan Harga pada buku tertentu atau periode tertentu.
- Mengadakan event tematik sesuai moment bulan berjalan (program Ramadhan, Program TAB, Program TAM , dll )
- Dan masih banyak lagi program promosi di toko buku modern yang dapat kita lakukan , kuncinya kita proaktive komunikasi dengan pihak internal Toko Buku modern tersebut.
Penerbit Andi Offset mempunyai Sales Toko Buku disetiap cabang - Cabang besar di Indonesia yang bertugas untuk mendisplay buku, menawarkan produk ke konsumen yang datang ke toko dan melakukan R.O
Demikian sekilas strategi pemasaran buku lewat jalur distribusi toko buku
Contoh display buku di Gramedia
Video
Wah luar biasa bukan, yang penting kita harus tetap semangat dalam memasarkan buku kita. Sekarang kita akan masuk strategi pemasaran yang langsung ke dor to dor dengan memakai Sales Directselling
2. Strategi Pemasaran melalui Direct Selling
Kami Penerbit Andi mempunyai Cabang di Indonesia sebanyak 96 Cabang dari Aceh s.d Papua. dan Mempunyai Sales / Marketing disetiap cabang tersebut.
Pemasaran Buku melalui Directselling ini kita petakan berdasarkan jenis katagori buku yang kita terbitkan . Jenis Katagori buku penjualan lewat Directselling ini kita bagi menjadi beberapa target pasar yaitu :
- Buku Pendidikan (Buku mata pelajaran Utama dan buku pendamping untuk jenjang TK, SD, SMP, SMA, SMK).
- Buku Teks Perguruan Tinggi untuk semua mata kualiah
- Buku Referensi untuk jenjang TK, SD, SMP, SMA-SMK , Perguruan Tinggi dan umum
Dengan pemetaan jenis katagori tersebut diatas maka kami sebagai Industri Penerbitan buku melakukan terobosan pemasaran dengan menempatkan tenaga penjual (Sales) .
Tugas Tenaga Penjual / sales tersebut kita beri tanggungjawab target sesuai maping areanya masing – masing yang bertugas :
Tenaga penjual / Sales tersebut akan berjuang untuk bisa menguasai areanya dan pelakukan penetrasi pasar untuk bisa transaksi sesuai target yang telah ditetapkan oleh Perusahaan.
3. Strategi pemasaran buku dengan Melakukan Event – Event
Aktive dalam melakukan event – event seperti event Pameran buku, dalam seminar, webinar , workshop, Tryout, dan sebagainya.
Demikian pemaparan dari narasumber Strategi pemasaran buku secara singkat , dan masih banyak lagi strategi pemasaran buku yang terus berkembang. Keberhasilan dalam memasarkan buku butuh semangat dan kerja keras, karena musuh terbesar adalah sikap pesimis jika buku kita tidak laku di pasaran. Tetap optimis, semangat dan berpikir positif bahwa buku kita akan menemukan pembacanya.
Oleh : Makripuddiin
Resume ke-20
Malam ini Bapak Raimundus Brian Prasetyawan, S.Pd., akan mengupas tuntas penerbit Indie yang menjadi rekanan beliau dengan teman menerbitkan. Pembelajaran kali ini akan membantu penulis pemula untuk menerbitkan buku di penerbit indie.
Sosok guru blogger millennial lahir di Jakarta, 30 Juni 1992, tinggal di Bekasi, dan berprofesi sebagai guru SDN Sumur Batu 01 Pagi, Jakarta sejak tahun 2015-sekarang. Berbagai capaian telah diraih beliau terkait blog dan tulisan.
Beliau adalah salah satu alumnus belajar menulis PGRI gelombang 4 yang mengabdikan diri sebagai pengurus kegiatan Pelatihan Belajar Menulis ini, termasuk menerbitkan sertifikat peserta yang lulus nantinya.
Untuk lebih mengenal beliau bisa lihat profil beliau di link berikut 👉 Klik link ini
Perasaan khawatir terhadap tulisan yang tidak berkelanjutan sering menghantui penulis pemula. "Ya untuk apa menulis?" toh hanya tinggal di laptop atau blog mungkin. Hal ini acap kali terjadi dikarenakan kita belum pernah berpengalaman untuk menerbitkan buku atau tidak punya kenalan seorang penerbit.
Ada frasa Semakin Mudah, ya semakin mudah karena sekarang ini ada penerbit indie yang melayani penerbitan buku tanpa seleksi. Menurut Bapak Brian Prasetyawan sekaligus mentor menulis. Dahulu ketika penerbit indie belum eksis seperti sekarang, kita hanya tahu bahwa penerbit buku yang ada itu hanya penerbit mayor seperti Gramedia, Grasindo, Erlangga, Elex media, Andi, dll.
Menurut beliau Penerbit mayor menerapkan seleksi naskah, sehingga belum tentu naskah kita diterima sehingga sering kali penulis pemula menjadi putus asa atas syarat-syarat yang diberikan. Hal ini dilakukan agar penerbit mayor mendapat naskah yang benar-benar berkualitas dan diperkirakan akan laku dipasaran.
Tahap seleksi naskah menjadi tantangan untuk bisa menembus penerbit mayor. Penulis harus berjuang mencoba mengirim naskah ke beberapa penerbit hingga bisa diterima oleh suatu penerbit mayor. Penolakan naskah menjadi makanan sehari-hari penulis. Ketika naskah diterima pun proses penerbitannya sangat lama.
Kini ada penerbit indie yang bisa menjawab rintangan-rintangan tersebut naskah pasti diterbitkan proses penerbitan mudah dan cepat. Menerbitkan di penerbit mayor bisa lebih dari setahun prosesnya, sedangkan kalau di penerbit Indie dalam hitungan bulan saja. Bukan berarti penerbit indie itu lebih baik, tapi penerbit indie maupun mayor perlu waktu yang tepat untuk penulis tegas narasumber.
Menurut narasumber, penulis pemula yang baru pertama kali akan menerbitkan buku, bisa mencoba mengawali di penerbit indie. Jika bukunya cepat terbit akan menjaga semangat menulis, akan ada waktunya kita perlu merasa upgrade jika sudah sering menerbitkan di penerbit indie dan kemampuan menulis kita meningkatkan. Maka sangatlah perlu ada tantangan dalam menulis, dan mencoba penerbit mayor untuk upgrade kemampuan menulis kita.
Mari simak lebih lanjut ciri-ciri penerbit indie antara lain sebagai berikut:
1. Tidak ada seleksi, semua jenis naskah diterima
2. Proses terbit lebih cepat (1-3 bulan)
3.. Biasanya penerbitan bervariasi tergantung tergantung ketentuan dan fasilitas penerbitan
4. Biaya cetak ulang dan ongkir ditanggung penulis
5. Penulis mrnentukan sendiri harga bukunya
6. Tidak memasarkan bukunya di toko buku
7. Penulis yang memasarkan bukunya sendiri jika bukunya ingin laris
Bagi penulis pemula tentu penerbit indie menjadi solusi untuk bisa mewujudkan impian memiliki buku karya sendiri.
Memang kalau di penerbit indie, kita perlu keluar biaya-biaya untuk mendapat fasilitas penerbitan, atau jika ingin cetak ulang.
Tapi itu memang konsekuensi dari penerbitan tanpa seleksi, sehingga biaya penerbitan menjadi tanggung jawab penulis untuk mendapat fasilitas penerbitan yang memuaskan.
Oleh sebab itu sangat pantaslah kita sebagai penulis pemula mengucapkan banyak-banyak terima kasih atas keberadaan Penerbit Indie yang sudah banyak membantu penulis pemula untuk menerbitkan bukunya.
Banyak kasus penulis yang sudah mengirim naskah ke suatu penerbit, namun kemudian tidak jelas kabarnya. Bahkan hampir setahun menunggu, tidak ada kejelasan apakah betul-betul akan diterbitkan atau tidak. Ada juga yang menemukan penerbit namun biayanya luar biasa mahal, sampai berjuta-juta. Melihat kasus-kasus tersebut narasuber menawarkan diri untuk membantu memilihkan penerbit yang sudah terpercaya dengan harga terjangkau dan mengawal sampai naskah terbit menjadi buku. Yaitu penerbit indie (Penerbit Sleman)
Menurut beliau penerbit Sleman enak banget untuk diajak kolaborasi. Kinerjanya sudah tidak diragukan lagi disamping itu hasil cetakannya bagus. Jadi untuk penulis pemula bisa buktikkan sendiri. Penulis tidak akan mengalami hambatan, karena ada saya yang mengawal dan menjamin buku sampai terbit tegas beliau.
Untuk lebih mengenal apa dan bagaimana syarat bisa diterbitkan buku kita di Penerbit indie, maka sangat perlu untuk memperhatkan panduan dan ketentuan di penerbit Sleman silakan bisa dibaca di postingan blog narasumber klik link berikut https://www.praszetyawan.com/2022/10/menerbitkan-buku-dengan-harga.html
Pada postingan pada link di atas tersebut tertera jelas semua ketentuannya. Narasumber menjelaskan daya tarik penerbit ini antara lain.
1. Biaya terjangkau, tidak perlu sampai jutaan rupiah
2. jumlah maksimal halaman sangat banyak yaitu 150 hal A4 atau jika dikonversi ke ukuran A5 berarti 300 halaman! Jadi bapak/ibu tidak kena biaya halaman walaupun bukunya setebal 300 halaman A5.
3. Penerbit ini menjualkan buku terbitannya di tokopedia dan shopee
Menerbitkan buku perlu waktu untuk proses terbit. Bukan seperti fotokopi yang sehari jadi ya. Jadi jangan minta ada deadline kapan buku harus terbit. Misalkan karena untuk kenaikan pangkat, buku diminta agar terbit secepatnya.
Silakan bapak/ibu perhitungkan waktu proses penerbitan sampai 4 bulan jika ISBN, Karena ISBN sekarang prosesnya ketat.
Setelah pembelajaran kelas menulis selesai Bapak/Ibu harus melakukan hal ini sebelum mengirimkan naskah ke penerbit indie yaitu sebagai berikut:
1. Bagi bapak/ibu yang sudah 20 resume, silakan selanjutnya bisa mulai mencicil menyusun naskah
2. abungkan 20 resume ke 1 file word
3. Setting wordnya sesuai ketentuan penerbit
4. Merapikan resume di word perlu waktu kan
5. lalu mulai mencicil membuat kelengkapan naskah
5. Prakata, sinopsis, daftar isi (tanpa nomor halaman), profil penulis
6. Baca ulang lagi seluruh isi buku. Siapa tahu ada yang salah ketik atau kalimat yang membingungkan, sehingga perlu bapak/Ibu perbaiki.
Nah bagaimana apakah sekarang sahabat bloger sudah tidak ragu lagi dalam menulis karena karena khawatir tulisan anda tidak terbit. Sepertinya sudah tidak ada keraguan lagi ya sahabat bloger. Tetap semangat dalam menulis semoga kelak tulisan anda bisa diterbitkan di penerbit mayor.
Terima kasih.