Tak
disangka-sangka bantuan dalam bentuk pinjaman untuk membangun rumah, datang
tanpa diminta. Disini Allah menunjukkan kasih sayangnya. Banyak keluarga dan
sahabat yang berempati dan memberi pinjaman tanpa batas waktu pengembalian.
Sehingga jadilah gubuk sederhana untuk berlindung dari terik matahari dan
hujan.
Untuk
mengantisifasi permasalahan yang muncul dalam menulis di esai seperti jawaban hilang
secara tiba-tiba ketika ada panggilan masuk atau gangguan lainnya. Esai ditulis
pada draf pesan kemudian dicopi di tugas esai. Tes selanjutnya adalah tes
sekolastik. Tes berjalan dengan sempurna, tanpa mendapatkan kendala yang
berarti.
Setelah
beberapa mingku kemudian kita mendapatkan info ketahap simulasi mengajar. Banyak
yang gugur di tes sekoalistik. Sebelum tes simulasi mengajar kita harus membuat
RPP satu lembar yang harus diunggah di guru berbagi.
Dalam
simulasi ini saya benar-benar mempersiapkan diri dengan matang mulai dari internet
yang kuat, materi dan kesehatan. Satu jam sebelum dimulai saya merasa nerfes
dan sering bolak balik ke kamar kecil. Kemudian saya telpon iseri ceritakan
kejadian yang saya alami. Dia lagi-lagi memberi semangat dan do’a yang tulus. Saya mendapatkan lagi
kepercayaan diri.
Simulasi
mengajarpun dimulai, di tengah-tengah persentasi tiba-tiba layar laptop yang
saya gunakan mati. Saya panik, keringat mulai bercucuran dengan derasnya
dan tangan mulai gemetaran, setelah saya
periksa Ternyata wifinya terputus. Segera saya menghidupkan internet hanphon kemudian
menggunakan hospot pribadi. Lega rasanya bisa terhubung dengan tim penilai kembali
seraya memohon maaf atas kendala yang terjadi, sesi inipun selesai.
kemudian
setelah beberapa minggu kemudian kita lanjut ke tes yang paling menentukan
yaitu tes wawancara, di tes ini lagi-lagi saya mendapatkan kendala yang cukup
serius, saya tidak bisa mendengar tim penilai karena jaringan internet yang
buruk. Saya hanya bisa mendengar beberapa kata. Tapi saya tidak mau menyerah
sayapun tetap semangat menyelesaikannya tes ini.
Trik
yang saya gunakan saya hanya mengira-ngira soal diberikan kepada saya kemudian
saya tanyakan kemabali kepada tim penilai apakah mereka menyakan saya masalah
ini dan saya minta tim penilai untuk menganggukkan kepala jika soal yang saya
tebak benar tentunya saya sudah jelaskan jika saya tidak bisa mendengar suara
beliau dengan jelas.
Beruntung
soal yang diberikan tidak jauh berbeda dengan soal esai yang pernah kita jawab
di awal pendaftaran. Beruntungnya tim penilai bisa mendengarkan suara saya dengan
cukup jelas.
Selanjutnya
menunggu hasil pengumuman kelulusan dan hasilnya Alhamdulillah saya lulus
sebagai Calon Guru Penggerak angkatan kedua dari Lombok Barat. Dalam perjalanan
saya mengikuti program ini saya mendapatkan pelajaran yang banyak sekali yang
bisa saya gunakan sebagai modal saya menjadi guru yang baik.
Berkat
dukungan dan do’a isteri tercinta saya masih tetap semangat untuk menyelesaikan
program ini agar bisa menjadi bagian dari agen perubahan pendidikan di
Indonesia ke arah yang lebih baik. "Yang membuat kita kuat adalah doa. Yang membuat
kita dewasa adalah masalah. Yang membuat kita maju adalah usaha keras".
Sekian dan terima kasih