Awal
mendengar tentang guru penggerak bisa dibilang suatu kebetulan, berawal dari membaca
status seorang teman di media sosial, beliau membuat status pengumuman
pembukaan program guru penggerak angkatan 1. Saya tidak terlalu paham tentang
program mas menteri ini, untuk menjawab rasa penasaran kemudian saya browsing
di internet seperti apa sih program guru penggerak? bisik dalam hati saya.
Setelah
browsing di internet saya mendapatkan gambaran tentang program Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Nadiem Anwar Makarim, BA, MBA, yang lebih dikenal dengan sebutan mas
Menteri.
Awalnya
ragu dan sungkan untuk bertanya perihal status beliau akan tetapi rasa penasaran
lebih kuat dari rasa malu, kemudian saya memberanikan diri untuk menanyakan
perihal informasi yang dibagikan. Saya ambil hanphone yang biasa saya taruh di
samping bantal tempat tidur, setelah pulang dari sekolah dengan rutinitas
mengajar biasanya saya setelah sholat zuhur, makan siang, bercengkarama dengan
anak dan isteri saya merebahkan diri untuk istirahat untuk mengembalikan tenaga
karena seharian bekerja.
Sambil
menarik nafas panjang saya menekan nomor kontak beliau, telpon saya berdering
menunjukkan jika nomor kontak beliau aktik, “dalam hati saya bergumam semoga
beliau tidak sibuk dan tidak terganggu dengan panggilan saya”, lagi-lagi saya
menarik nafas panjang. Syukur saja belum selesai saya menghembuskan nafas dari
kejauhan terdengar suara beliau yang sopan dan lembut mengucapkan salam.
“Assalamulaikum
pak ada yang bisa saya bantu sapa beliau dengan sopan?” saya yang mendengar itu
langsung menjawab dengan terbata-bata sambil menjawab “walaikum salam pak kasi”.
Ya beliau dulunya rekan sejawat waktu masih mengajar di SMAN 1 Kuripan, beliau
terkenal sebagai guru yang baik, sabar dan lembut kepada semua orang guru, staf
dan siswa.
Sebagai
junior saya banyak belajar bagaimana cara menjadi guru yang baik. Sekarang beliau ditugaskan
di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Nusa Tenggara Barat, nama beliau Bapak Rizaldi Harmonika Maas. S. Pd. “Ada yang
bisa saya bantu pak?”. Beliau mengulang kembali pertanyaannya, saya dengan
cepat menjawab. “Saya membaca status pak Kasi di tentang guru penggerak, saya ingin
mendaftarkan diri tapi untuk Kabupaten Lombok Barat belum dibuka ucap saya”.
Dengan sabar beliau menjelaskan,
“Maaf pak memang untuk Lombok Barat nanti di Angkatan ke-2 sekarang
pendaftaran untuk Kabupaten Bima, Kota Bima dan Kabupaten Lombok Timur pak”. “oh iya pak? timpal saya”. “nanti jika ada pembukaan untuk Kabupaten Lombok Barat saya
kabari ya” ucap beliau. Karena tidak mau mengganggu tugas beliau akhirnya saya
memutuskan untuk menghentikan komunikasi. “terima kasih pak kasi atas infonya”.
Kemudian pembicaraan saya hentikan dengan ucapan salam.
Bersambung…
Semangat
BalasHapusOk mas bro
Hapus