Kisah Segelas Susu
Kisah Segelas Susu
Bismillah ... Suatu hari, seorang anak miskin yang berjualan dari rumah
ke rumah untuk membiayai sekolahnya merasa sangat lapar tapi hanya
mempunyai uang satu sen. Ia memutuskan untuk minta makan di rumah
berikutnya, namun segera kehilangan keberaniannya ketika seorang gadis
cantik telah membukakan pintu. Sebagai gantinya ia minta air.Gadis itu
melihat bahwa si anak kecil tampak kelaparan, ia lalu membawakannya
segelas besar susu. Anak itu pun meminumnya perlahan-lahan.
“Berapa harus kubayar segelas susu ini?” kata anak itu.
“Kau tidak harus membayar apa-apa,” jawab si gadis. “Ibu melarangku menerima pembayaran atas kebaikan yang kulakukan.”
“Bila demikian, ku ucapkan terima kasih banyak dari lubuk hatiku.”
Syamil Salam lalu meninggalkan rumah itu.
Ia tidak saja lebih kuat badannya, tapi keyakinannya kepada Allah dan
kepercayaannya kepada sesama manusia menjadi semakin mantap. Sebelumnya
ia telah merasa putus asa dan hendak menyerah pada nasib.
Belasan Tahun kemudian gadis itu menderita sakit parah.
Para dokter setempat kebingungan sewaktu mendiagnosa penyakitnya.
Mereka lalu mengirimnya ke kota besar dan mengundang beberapa dokter
ahli untuk mempelajari penyakit langka si pasien. Dokter Syamil akhirnya
dipanggil ke ruang konsultasi untuk dimintai pendapat.
Ketika
mendengar nama kota asal si pasien, terlihat pancaran aneh di mata
Dokter Syamil. Ia segera bangkit lalu berjalan di lorong rumah sakit
dengan berpakaian dokter untuk menemui si pasien. Dokter Syamil segera
mengenali wanita sakit itu. Ia lalu kembali ke ruang konsultasi dengan
tekad untuk menyelamatkan nyawanya.
Sejak hari itu Dokter
Syamil memberikan perhatian khusus pada kasus si pasien. Setelah dirawat
cukup lama, akhirnya si pasien bisa disembuhkan. Dokter Syamil meminta
kepada bagian keuangan agar tagihan rumah sakit diajukan kepadanya
dahulu untuk disetujui sebelum diserahkan kepada si pasien.
Nota tagihan pun kemudian dikirimkan ke kantor Dokter Syamil. Ia
mengamati sejenak lalu menuliskan sesuatu di pinggirnya. Tagihan itu
kemudian dikirimkan ke kamar pasien.
Si pasien takut membuka amplop nota tagihan karena yakin bahwa untuk dapat melunasinya ia harus menghabiskan sisa umurnya.
Akhirnya, tagihan itu dibuka dan pandangannya segera tertuju pada tulisan di pinggir tagihan itu :
Telah dibayar lunas dengan segelas susu Tertanda
DR. Syamil Salam
Air mata bahagia membanjiri mata si pasien. Ia berkata dalam
hati,“Terima kasih ya Allah, Cinta-Mu telah tersebar luas lewat hati dan
tangan manusia.” Subhanallah.....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar