Senin, 12 September 2022

Kiat Menulis Cerita Fiksi

 Oleh:  Makripuddiin

Resume ke-10
Gelombang 27
Tanggal:Senin 12 September 2022
Tema:Kiat Menulis Cerita Fiksi
Narasumber: Sudomo, S. Pt. 
Moderator: Sigit Purwo Nugroho


Assalamualaikum wr. Wb. Kth. Halo sobat bloger saya doakan semoga anda tetap dalam keadaan sehat dan dilancarkan rizkinya oleh Allah SWT. Amiin ya robbalalamin.

Disela-sela waktu  istirahat sehabis bercengkerama dengan para pemburu ilmu di kelasnya masing-masing. Setelah menutup pembelajaran Kemudian kaki ini kulangkahkan menuju ruang guru. 

Aku merasakan kerongkonganku terasa perih karena belum sempat dibasahi setetes air sehabis konser di depan kelas.  Konser adalah istilah kami dengan teman-teman guru ketika mengajar. 

Setelah sampai di ruang guru kemudian dengan cepat ku ambil segelas air yang tersedia di pojok ruangan dekat pintu masuk. Rasanya sangat segar sekali setelah air melawati Kerongkongan. 

Sembari menghela nafas panjang dan masih dalam posisi duduk di kursi meja kerjaku yang sederhana. Aku tak bergeming dari pandanganku ke arah jendela. Padahal suara teman-teman guru begitu riuh berbagi cerita sehabis konser tetkait anak-anak istimewa yang mencari perhatian guru. 

Meja kerjaku berderet diantara meja guru-guru yang lainnya. Sengaja kupilih tempat duduk persis di dekat jendela. Supaya saya bisa melihat ke arah luar dan bisa menghirup udara segar untuk sekedar melihat bunga-bunga cantik yang ditanam berjejer rapi persis dekat jendela.

Di atas meja kerjaku tidak banyak barang yang ada, hanya ada sebuah laptop keluaran lama yang selalu membantu menyelesaikan tugas-tugasku dan beberapa buku pengangan untuk mengajar serta beberapa buku tugas siswa yang belum sempat dikoreksi. 

Kemudian lamunanku terhenti setelah telpon genggamku berbunyi beberapa kali. "Hem, ini pasti dari group menulis" bisikku dalam hati. Eh ternyata benar dugaanku, setelah membaca semua pesan yang masuk dan bolak balik membaca beberapa tulisan rekan-rekan yang dibagikan di kelas menulis. 

Tepat pukul 11:14 Waktu Indonesia Tengah sebuah flayer masuk, "tumben lebih cepat dishare flayer narasumber dan moderator yang bertugas malam ini" gumamku. Eh setelah diperhatikan narasumbernya sangat familiar sekali. Benar saja beliau adalah salah satu rekan sejawat sekaligus inspirasi kenapa saya belajar dan terus mengali ilmu seputar menulis. Hal ini berawal dari pertemuan dan persahabatan kami selama mengikuti Program Pendidikan Guru Penggerak angkatan ke 2 tepatnya di Kabupaten Lombok Barat. 

Awal menulis buku antologi di ajak oleh beliau bersama rekan-rekan CGP yang lainnya dan tulisan pertama saya adalah fiksi kenapa saya memilih menulis tulisan fiksi karena kebetulan saya suka sekali membaca buku yang berbau fiksi. 

Namun tentu saja dengan hanya suka membaca belum tentu menjamin saya bisa menulis. Yah, hal ini terbukti dengan saya menemukan kesulitan pada tulisan pertamaku seperti sering mengulang kata dan kalimat di dalam satu paragraf.

Berkat bimbingan Narasumber akhirnya tulisan pertama bisa diselesaikan dengan baik dan tepat waktu sesuai dengan kesempatan bersama. Demikianlah pengalaman bersama narasumber.

Ok sobat bloger sekarang masuk ke materi ya. Tetap semangat sobat.  Tapi sebelum belajar jika ingin lebih mengenal narasuber bisa melihat profil beliau di bawah ini. 


Nah sobat bloger sekarang kita lanjutkan ya, dalam membuat karya fiksi tentu tidak jauh berbeda  dengan menulis tulisan non fiksi,

Narasumber menegaskan dalam menulis fiksi perlu diperhatikan beberapa hal sebagai bentuk  proses Kreatif dalam menulis yaitu terdiri dari: 
1 Niat
2. BACA
3. IDE & GENRE
4. OUTLINE
5. MENULIS
6. SWA EDITING dan
7. PUBLIKASI

Keenam hal tersebut merupakan strategi yang biasa dilakukan oleh narasumber dalam menulis cerita fiksi namun jika anda memiliki strategi yang berbeda atau trik yang lain juga bisa dikolaborasikan yang penting hal tersebut dapat membantu anda dalam menulis cerita fiksi ya sobat bloger.

menurut narasumber dalam menulis cerita fiksi diumpamakan dengan Alur MERDEKA. Hal ini mungkin karena istilah alur merdeka sedang naik daun dan viral ya.  

'Alur Merdeka' yaitu meliputi 'Mulai dari Diri, Eksplorasi Konsep, Ruang Kolaborasi, Demonstrasi Kontekstual, Elaborasi Pemahaman, Koneksi Antarmateri, dan Aksi Nyata'.

1. Mulai dari Diri. 
Pada alur ini, silakan Bapak/Ibu menuliskan pengalaman belajar Bapak/Ibu menulis cerita fiksi. Jika memang belum pernah, silakan tulis saja. Bapak/Ibu bisa menuliskan kendala yang dialami. Bisa juga keseruan belajar menulis fiksi. Bisa juga hal-hal lainnya terkait pengalaman menulis cerita fiksi. 

Untuk memulai menulis terlebih dahulu kita harus mulai dari diri kita, yaitu mulai mengenal diri sendiri seperti mengenal jenis cerita fiksi yang disukai dan kira-kira cerita apa yang ingin ditulis, kendala yang sering dihadapi, kemudian hal apa yang pernah anda lakukan untuk mencari tahu penyebabnya dan solusinya. 

2. Eksplorasi Konsep. 
Dari paparan tersebut ada beberapa hal yang perlu digarisbawahi yaitu:
  • Alasan harus menulis cerita fiksi selain saat ini ada AKM dengan materi teks literasi fiksi, juga dengan belajar menulis cerita fiksi kita bisa menyembunyikan dan menyembuhkan luka.
  • Bentuk cerita fiksi di antaranya, yaitu fiksimini, flash fiction, pentigraf, cerpen, dan novel.
  • Unsur pembangun cerita fiksi meliputi tema, premis, penokohan, latar/setting, sudut pandang, dan alur/plot.
  • Kiat menulis fiksi yang utama adalah niat dan komitmen yang kuat untuk belajar, baca karya fiksi karya orang lain untuk menemukan berbagai gaya penulisan, ide cerita, dan teknik penulisan. Selanjutnya adalah ide dan genre cerita carilah yang disukai dan dikuasai. 
  • Berikutnya adalah membuat outline atau kerangka karangan agar cerita tidak melebar.
Untuk bisa memahami materi ini sahabat bloger bisa membaca materi dari sumber yang lain. Narasumber juga menekankan pada bagian yang sering luput dari perhatian kita, yaitu 'premis'. 

Berikut uraian tentang premis yang sering tidak diperhatikan oleh seorang penulis:
  • Ringkasan cerita dalam satu kalimat;
  • Unsur-unsur premis: karakter, tujuan tokoh, rintangan/halangan, dan resolusi;
  • Cara membuat premis: tulis masing-masing unsur pembentuknya kemudian rangkai menjadi satu kalimat utuh;
  • Contoh Premis: Seorang anak SD mengajak dua orang temannya melakukan perjalanan ke rumah kakeknya dan berusaha memperoleh pemahaman tentang materi IPA
Jadi pada tahap ini seorang penulis harus  banyak mempelajarikonsep terkait menulis cerita fiksi. Hal ini sangat penting sebagai seorang penulis untuk bisa mengetahui alur dalam menulis fiksi agar menarik dan membuat pembaca tertarik untuk membaca tulisan kita. 

3. Ruang Kolaborasi. 

Pada alur ini, kita akan berkolaborasi membuat cerita fiksi. 
Dibawah ini tulisan yang belum lengkap silahkan anda isi beberapa kata yang hilang dengan premis bebas menurut persi anda.
---
"Aku tidak mau!"

Terdengar suara memecah gelapnya malam. Sesaat setelahnya menghilang. Hanya angin memenuhi pekat malam. Sepertinya aku mengenali suara itu. Itu adalah suara...
---

Ruang kolaborasi merupakan kegiatan berdiskusi untuk menambah wawasan tentang tulisan crrita fiksi. Hal ini dilakukan untuk menambah materi dan materi tentang cerita-cerita fiksi.

Setelah melihat contoh diatas sobat bloger saya minta untuk mencoba melanjutkan atau mengisi bait yang hilang sesuai dengan kreasi dan imajinasi sobat bloger, bebas diisi dengan kalimat yang pendek atau panjang. 

Contoh. Yang sudah di isi. 

Itu adalah suara lelaki yang selama ini telah membersamaiku.Entah kenapa dia begitu pemarah akhir akhir ini. Semua amarah selalu dilayangkannya padaku. Baik hal kecil sekalipun. Perubahan ini bagiku sangat membingungkan. Rasanya aku sudah tak tahan. Sekali lagi aku bertanya  dengan nada memelas "aku ingin kita seperti dulu,mas".Tapi jawab yang  ku tunggu tak kunjung datang. Dia pergi dengan meninggalkan sejuta pertanyaan dibenakku. Ada apa ini?. 

Penjelasannya. 
Ini lanjutan yang luar biasa. Penekanan lebih pada kata 'pemarah'. Kita tidak perlu menuliskan tokoh adalah pemarah. Namun, kita bisa lebih merinci tindakan apa saja yang dilakukannya, sehingga pembaca menangkap lelaki itu sebagai seorang pemarah tanpa harus menuliskan 'pemarah'. Ini akan menjadikan cerita lebih bernyawa.

Coba anda belajar buat sendiri ya. Semangat mencoba kemudian anda diskusikan dengan teman sobat bloger ya. 

4. Elaborasi Pemahaman.

Pada tahap ini seorang penulis kemudian melakukan elaborasi terhadap pemahamannya premis dengan mencoba mengembangkan tulisannya.

5. Demonstrasi Kontekstual.

pada alur ini, kita akan mencoba membuat premis. Seperti contoh sebelumnya, Seorang anak SD mengajak dia orang temannya melakukan perjalanan ke rumah kakeknya dan berusaha memperoleh pemahaman tentang materi IPA. Dari contoh itu kita bisa langsung membayangkan apa yang akan kita tulis, bukan?

6. Koneksi Antar Materi 
Pada alur ini, sobat bloger bisa menuliskan kesimpulan keterkaitan antarmateri malam ini ke dalam resume. 

Tahap ini penulis mencoba memadu padankankan tulisan atau membandingkan tulisan yang sudah dibuat sebagai bentuk penyerapan pemahaman dengan hasil karya orang lain. Dengan kata lain Sering-seringlah membaca karya orang lain sehingga anda bisa membedakan mana karya fiksi dan non fiksi lalu apa persamaan yang perlu diperhatikan dalam menulis, misal persamaan yaitu dalam tulisan cerita fiksi dan non fiksi yaitu harus ada SPOK. tetapi perbedaanya dalam cerita fiksi kita masih bisa menggunakan bahasa yang tidak baku sedangkan pada tulisan non fiksi kita harus menggunakan bahasa yang baku. 

6. Aksi Nyata. 

Pada tahap ini anda membuat sebuah karya tulisan yang bisa dinikmati oleh orang lain yang bisa anda share dslam bentuk buku atau anda bagilan lewat media sosial anda seperti WA, terima facebook, IG dan blog yang anda miliki agar orang bisa menerima manfaat dari karya yang sudah anda buat. 

Demikianlah pemaparan tentang bagaimana kiat menulis cerita fiksi. Semoga dengan membaca tulisan ini sahabat bloger memiliki gambaran tentang bagaimana cara menulis cerita fiksi. 

Terima kasih.


13 komentar: