Puisi adalah karya sastra yang dibuat dengan menggunakan bahasa yang padat, merupakan ungkapkan perasaan dari penyair dengan bahasa kias. Selain itu puisi puisi juga merupakan gambaran dari suatu peristiwa yang dirasakan oleh penyair yang disusun dalam larik-larik dan bait-bait padat bermakna konotatif, bersifat sugestif, asosiatif, ekspresif dan magis dengan menggunakan berbagai macam majas dan lebih mementingkan rima atau bunyi.
Banyak orang yang mengenal dan mungkin sering membaca puisi, namun tidak jarang diantara mereka tidak bisa menulis puisi. Nah malam ini kita akan belajar bagaimana cara menulis puisi yang akan dipandu oleh moderator Bapak Dail Ma'ruf dan Narasumber yang sudah berpengalaman membuat puisi yaitu Ibu DR. E Hasanah. M. Pd. Untuk lebih mengenal beliau dapat di lihat pada profil brliau.
Puisi menurut H. B. Jassin puisi adalah suatu karya sastra yang diucapkan dengan perasaan dan memiliki gagasan atau pikiran serta tanggapan terhadap suatu hal atau kejadian tertentu.
Coba perhatikan contoh puisi karya Pujanga Dr. Nastain:
Dalam remang senja aku teringat
Ketika rasa itu menjelma
Aku terbuai dengan merdu suaramu
Termenung menyaksikan senyum terindah
Sampai menuju suatu arah
Yang membawaku larut dalam resah
Resah memikirkanmu aku terperangah
Pandangan itu membuatku melayang
Hingga pada titik dimana aku sedang tidak mengerti
Mengapa aku seperti ini
Bahwa cinta masih menguasaiku
Rasa ini mengalir tiada henti
Tatapan itu selalu menjadi candu untukku
Tatapan yang menyiratkan sebuah rasa yang tak aku tau
Tapi aku dapat merasakan rasa yang sedang ia rasakan
Semoga ini bukan hanya feeling
Tapi ini nyata dan segera terjadi.
Dulu aku kira kau hanya akan aku jadikan pelampiasan
Tapi sekarang, perasaan itu tumbuh tanpa aku sadari
Dan semoga kau bahagia mendengarnya
Karena saat ini kau bukan lagi pelampiasan
Melainkan rumah menetap ternyaman bagiku.
Tuhan
Bolehkah aku beristirahat sekejap saja?
Aku lelah dengan semua ini
Ingin pergi tapi tak mampu
Apakah aku tak ditakdirkan untuk bahagia?
Kenapa setiap kali aku bahagia selalu saja di hancurkan?
Bahkan mereka tak pernah mengharapkan kehadiranku
Apakah aku ini tak berguna?
Aku ingin pergi
Aku ingin bahagia dan merasakan ketulusan dari seseorang
Kenapa aku selalu di patahkan?
Kenapa aku harus di hancurkan?
Kenapa aku tak di anggap ada?
Jika mereka tak ingin aku ada
Kenapa mereka merawatku
Aku tak pernah berharap dilahirkan
Aku tak pernah berharap tuk di cintai
Aku tak pernah berharap tuk di hargai
Karena aku hanya akan menjadi beban hidup mereka
Dalam janjiku kala itu
Akan ku kunci hatiku untuk siapapun
Tapi kau hadir menaburkan rindu
Membuatku tanpa sadar menjadi candu
Canduku akan rindumu
Rindu yang katamu tak lagi bersuara merdu
Kala kekasih hati tak membalas salammu
Rinduku padamu juga tak sampai, tapi hatiku tak 'kan gentar
Bisakah cinta mempersatukan disaat rindu berlainan?
Bisakah hidup jadi sempurna disaat tanpamu, dayita?
Dayita kalbu katanya
Berirama layaknya lagu asmara
Aku hanya mampu menyuarakan pada Tuhan
Perihal rasa yang tumbuh tanpa pegangan juga perihal rindu yang tak terbalas karena berbeda perasaan
Rasaku ditanggung sendiri tak mau di ungkapkan
Mungkin sampai waktu yang menyingkap takdir kehidupan
Harap dan rasa mencuat
Beku, ngeri, menyayat hati
Kupikir dunia itu indah
Nyatanya semua semu belaka
Amaraloka
Cinta, kasih, hati, romansa
Akankah bisa tanpa bhama?
Kupinang kalbu merenggut malam syahdu
Memejamkan mata membina romansa
Saban hari bersama rasa
Kuagungkan cinta dalam amaraloka
Aduhai kasih dan sayang yang kian membara
Kupinta satu tuk jangan mendua
Kupinta dua tuk jangan mementingkan bhama
Kupinta banyak untuk saling menjaga dalam amaraloka
Semoga tetap bersama sampai ajal tiba.
Ada sapa yang tak bernama
Mengoceh ulah membual makna sayang
Menggaruk isi kepalaku
Lalu, langsung menggoda _I love You_
Dari kelam yang pernah surut
Pada badai yang menerjalkan kapal
Hingga harap setinggi tempat bintang
Ternyata belum setahun sudah dihilang
Oleh wanita penggoda perebut tuan
Mungkin saja, kau macan yang liar
Hingga takdir meredupkan rasaku tanpa pijar
Mungkin saja, ada yang datang lalu menghibur
Sebab insan yang tak berarah
Berkeliaran memburu kedamaian
Dari sebuah pergi, di sini lahir rindu yang suci. Mungkin, hanya ini yang bisa kujaga abadi, tak lekang macam cintamu yang layu ketika diuji. Rindu ini tak kubiarkan mati, meski legam dibakar sepi.
Rindu ini tak kubiarkan mati,
sebelum masa memutus nadi.
Rindu ini tak kubiarkan kau ambil kembali, sekalipun kau tawarkan kata kembali.
Rindu ini entah kapan mati, sekalipun kupinta ia abadi. [Nasta'in]
Puisi di atas adalah puisi tak terikat yang merupakan ungkapan perasaan dan indah, bunyi yang ditimbulkan oleh huruf atau kata untuk memperindah puisi dan menggambarkan perasaan penulisnya.
bait puisi pujanga Nastain juga kadang 4-5 bahkan 6. Sedangkan irama adalah pengulangan bunyi yang biasanya tersusun rapih. Pengulangan bunyi tersusun rapih = irama. Sedangkan mantra adalah ukuran banyaknya tekanan irama.
Struktur fisik puisi terdiri dari 4 bagian yaitu:
1. Bentuk, berbentuk baris-bait
2. Diksi, pemilihan kata indah memiliki kekuatan makna
3. Majas, bahasa kias untuk mengungkapkan isi hati penyair
4. Rima, persamaan bunyi di baris/ahir naris untuk memunculkan keindahan bunyi.
Sedangkan jenis puisi ada dua:
1. Puisi lama
Puisi lama adalah puisi yang penulisannya masih terikat oleh peraturan tertentu. Aturan di dalam puisi lama berkaitan dengan jumlah kata atau suku kata dalam tiap baris, jumlah baris yang terdapat dalam tiap bait, serta rima, dan irama.
Adapun ciri-ciri puisi lama adalah sebagai berikut: Berisi puisi rakyat dan tidak ada nama pengarangnya. Disampaikan dari mulut ke mulut atau yang disebut sastra lisan. Berisi cerita kerajaan, fantastis, dan istanasentris.
2. Puisi Baru
Nah, puisi baru atau puisi modern adalah puisi yang bebas dan tidak terikat dengan aturan-aturan. Puisi baru mempunyai banyak jenis. Namun, secara garis besar puisi baru dibagi menjadi dua yaitu jenis puisi baru berdasarkan isinya dan jenis puisi baru berdasarkan bentuk.
Ciri-ciri puisi baru
- Nama penulis puisi tercantum.
- Tidak terikat dengan rima, irama dan baris.
- Gaya bahasa dalam puisi baru dinamis. ...
- Puisi baru cenderung memiliki sifat simetris. ...
- Puisi baru lebih menggunakan pola pantun atau sajak syair.
- Puisi baru umumnya berbentuk empat seuntai.
- Memiliki satuan sintaksis atau gatra.
lalu apa perbedaan puisi lama dan puisi baru adalah, puisi lama jumlah baris dalam satu bait memiliki ketentuan sedangkan puisi baru tidak ditentukan. Puisi lama jumlah suku kata ditentukan, sedangkan puisi baru tidak ditentukan. Puisi lama memiliki rima akhir yang ditentukan menurut jenis puisi sedangkan puisi baru tidak.
Bagaimana Cara Menulis Puisi? Ini 5 Tips untuk Pemula
Saat ingin membuat puisi, Sobat Pintar harus melibatkan perasaan dan imajinasi. Sebab, sebuah pepatah pernah mengatakan bahwa puisi yang indah adalah sebuah puisi paling imajinatif. Sejatinya, dalam membuat puisi, Sobat Pintar bisa menulisnya sesuai perasaan yang Sobat Pintar miliki.
Namun, yang membuat sulit itu adalah cara mengungkapkan perasaan ke dalam kata-kata tersebut. Oleh karena itu, Sobat Pintar membutuhkan langkah-langkah membuat puisi yang baik dan memiliki hasil sesuai keinginan. Jadi, tips menulis puisi yang baik dan indah? Simak langkah-langkahnya berikut ini.
A. Tentukan Tema dan Judul Puisi
B. Rangkai Puisi dengan Diksi dan Rima yang Tepat
Beberapa jenis rima yang sering digunakan saat menulis puisi, yaitu:
1. Rima sempurna, yaitu sebuah rima yang memiliki akhiran suku kata sama, seperti ma-lang, ma-ti, pa-lang, ha-ti, dan lainnya.
2. Rima tak sempurna, yaitu rima yang memiliki akhiran suku kata sama, namun terdapat di beberapa bagian saja. Misalnya, pulang dan tukang berakhiran sama, sedangkan kata pagi dan hari tidak berakhiran sama.
3. Rima berpeluk, yaitu pengulangan kata dimana baris pertama berima sama dengan baris keempat, sedangkan baris kedua berima sama dengan baris ketiga. Rumusnya adalah a-b-b-a.
4. Rima bersilang, yaitu rima yang berakhiran kata selang seling, yaitu a-b-a-b.
5. Rima rangkai, yaitu rima yang terdapat pada kata-kata berakhiran sama secara beruntun. Misalnya, a-a-a-a-b-b-b-b.
6. Rima kembar, yaitu pengulangan kata sama setiap dua kalimat sekali, seperti a-a-b-b-c-c-d-d, dan seterusnya.
7. Rima patah, yaitu suatu rima yang tidak beraturan, sehingga rima ini seringkali disebut sebagai bentuk rima bebas.
C. Memakai Majas Sesuai Tema Puisi yang Dibuat
D. Tentukan Bait yang akan Digunakan
E. Gunakan Imajinasi untuk mengembangkan puisi
F. Penutup
Semoga anda bisa membuat puisi dan teruslah belajar dan belatih menulis puisi. Karena dengan terbiasa anda akan lebih mudah untuk memahami dan menulis puisi.
Terima kasih.
Lampiran contoh puisi
1
2
3
Mantap sekali resumenya lengkap
BalasHapusTerima kasih kunjungannya
Hapuskeren, resumenya lengkap dengan berbagai referensi, mksh Bapak jadi nambah ilmu
BalasHapusTerima kasih kunjungannya
Hapusindah sekali puisi-puisinya.
BalasHapusTampilan blognya keren Pak. Mari berkunjung ke blog saya Jagoan Banten
BalasHapus