Senin, 26 September 2022

Langkah Menyusun Buku Secara Sistematis

 Oleh: Makripuddiin 

Resume ke-16

Gelombang 27
Tanggal: Senin 26 September 2022
Tema: Langkah Menyusun Buku Secara Sistematis 
Narasumber: Yulius Roma Patandean, S. Pd. M. Pd
Moderator: Sim Chung Wei. S. P. 


Assalamualaikum wr. Wb. Kth. Halo sobat bloger saya doakan semoga Allah SWT selalu melimpahkan rahmatNYA, tetap sehat dan diberikan rizki yang berkecukupan. Amiin ya robbalalamin

Menulis bukan sekedar asal tulis lo sobat bloger. Apalagi menulis yang kemudian ingin dijadikan sebuah buku. Tentunya dalam menulis buku kita harus memperhatikan tata cara yang tepat dan benar sehingga menghasilkan sebuah buku yang layak untuk dibaca. Untuk menjadikan buku yang layak dan baik yang perlu diperhatikan adalah sistematis penulisannya. Nah kali ini kita akan dibersamai olek moderator Sim Chung Wei, S. P., dan narasumber Bapak Yulius Roma Patandean, S. Pd. Mau kenal dengan narasumber bisa dilihat profil beliau dan link. 👉 Klik di dini

Dalam menulis terdapat banyak cara yang efektif dalam mengedit dan menyusun naskah buku secara sistematis, menurut narasumber langkah-langkah yang bisa dilakukan dalam secara sistematis.

Menggunakan Mendeley. Mendeley kegiatan yang dilakukan menggunakan sofware (https://www.mendeley.com/). Tetapi pada akhirnya, keberhasilan akan menjadi tanggung jawab penulis ketika ia berusaha untuk mengembangkan gaya dan proses yang sesuai untuk dirinya, terutama bagi kita selaku penulis pemula.

Selain itu, kita bisa mencari referensi, bantuan penulisan, dengarkan saran, baca contoh-contoh tulisan dari penulis pemula yang telah berhasil, tetapi hal terbaik yang dapat bapak/ibu lakukan adalah mulai menulis. Tuliskan beberapa kata dan lanjutkan....terus menulis dan "buktikan apa yang terjadi", kata Omjay.

Akan ada banyak percobaan dan kekeliruan serta kejenuhan yang akan dialami, tetapi pada titik tertentu, kita hanya perlu menulis. Berhasilnya tulisan tidak akan pernah terjadi jika kita tidak mencobanya, termasuk mengedit naskahnya.

Ketika kita menulis, kita akan menemukan apa yang kita sukai. kita akan memutuskan urutan apa yang ingin dilakukan, dan kita akan mempelajari alat dan perangkat lunak penulisan mana yang paling cocok untuk kita gunakan. Dengan tujuan, akan membuat naskah buku lebih mudah untuk diselesaikan.

Nah, bagaimana narasumber menikmati menulis dan mengedit naskah? Kebiasaan beliau yaitu hanya menggunakan fasilitas murah meriah dari Microsoft Word. Berikut ini saya bagikan tutroialnya lewat channel YouTube beliau.

1. 👉 klik Link 1
2. 👉 klik Link 2

Setelah kita menemukan gaya/cara mengedit naskah tulisan dan melakukannya beberapa kali, tentunya kita akan memiliki wawasan sendiri untuk terus dipraktekkan dan kalau perlu dibagikan kepada orang lain. Dunia menulis terus berkembang, dan siapapun yang telah menulis, entah buku solo, antologi, fiksi atau non fiksi, pastinya akan memiliki pengalaman berharga untuk dilakukan dan dibagikan.

Sebuah buku yang bagus tidak akan pernah membuahkan hasil jika kita tidak memiliki ide buku yang bagus pula untuk memulainya. Kita dapat menulis sesuatu dengan ide apapun, tetapi terkadang ide itu tidak cukup untuk menyelesaikan keseluruhan buku. Maka, keterampilan menyusun naskah buku yang berserakan sangat penting, karena itu akan membantu menyambungkan ide-ide dari bab-bab yang ada.

Ide bagus bisa datang dari mana saja. Dari kalimat di buku lain hingga percakapan yang kita dengar, atau bisa saja ketika sedang menikmati secangkir kopi hangat, seperti malam ini.

Setiap penulis memiliki proses yang berbeda, dan proses tersebut akan berkembang dan berkembang terus ketika kita terus menulis. Jika bapak/ibu adalah penulis pemula, pertimbangkanlah bahwa “saya harus bisa menerbitkan buku solo pertama saya” dengan cara dan gaya saya sendiri. Itu akan sangat berkesan dan bernilai.

Mengedit naskah buku adalah salah satu sesi yang paling akan membosankan, memakan waktu, dan sering membuat frustrasi dalam proses penulisan. Meskipun sama sekali tidak dapat dihindari, mengapa tidak membuatnya lebih mudah dengan melakukan seperti apa yang telah dipraktikkan selama ini oleh banyak penulis. Jadi jangan mudah menyerah biasakan diri dan berlatihlah secara kontinyu, orang akan terbiasa mengedit naskah tulisan, termasuk mengedit naskah buku-buku lainnya karena mereka membiasakan diri.

Dalam membuat daftar pustaka dengan mudah yang tidak memiliki sumber yang jelas ketika mengambil dari internet bisa menggunakan trik. Hal ini untuk membantu penulis untuk membuat daftar pustaka. Trik membuat daftar pustaka dari website yang tidak ada nama penulis atau tahun dirilisnya adalah dengan mencantumkan nama websitenya, jika tidak tercantum editor/writer-nya sementara tahun dikosongkan saja. Jika menggunakan teknik input referensi di Ms word....maka daftar pustaka otomatisnya akan diberi kode sendiri oleh word. Buku ini sudah ada di Google Play (klik Link) dan ada juga di gerai Gramedia.
Contoh tampilan daftar pustaka 



Pengalaman berharga adalah kejenuhan, narasumber berbagi cerita pernah berbincang dengan salah seorang guru berprestasi tingkat nasional. Beliau mengatakan akan ada waktunya bapak akan jenuh menulis jika tidak memiliki tujuan. Jika tujuan menulis hanya sebatas ikut lomba, setelah lomba tersebut, niat menulis akan menurun. Dan itu yang beliau alami. Beliau menegaskan kadang jenuh karena keterbatasan waktu dan kesibukan, apalagi saat ini saya disibukkan dengan kehadiran buah hati kedua. Kesempatan menulis ikut terkikis untuk menjaga dan bermain dengan anak. Tapi untuk mengatasi kejenuhan itu, pretty baby girl, saya jadikan sumber tulisan dan saya ikutkan lomba menulis....yah...syukurlah dilabeli penulis terbaik. 

Kemudian menulis lebih mudah dari pada memperbaiki/mengedit naskah buku. Ini terjadi pada saya tegas narasumber ada satu modul ajar kuliah yang saya garap tahun lalu, setelah dikoreksi pihak kampus dan dikembalikan dan sampai sekarang belum kelar, maka memperbaiki ternyata lebih sulit dari merancang naskah buku tegas beliau. 

Selain itu, semua kegiatan bisa menjadi sumber ide jika kita mentok ide menulis. Di sela-sela mengajar di sekolah, saya juga harus ikut mengajar secara hybrid/online dari studio Disdik Sulawesi Selatan. Jarak Toraja ke Makassar kurang lebih 300 km saya tempuh. Belum lagi ikut kegiatan Google Master Trainer, Pendidikan Guru Penggerak dan implementasi kurikulum merdeka plus jaga anak, tapi semuanya saya jadikan catatan-catatan kecil di laptop agar kelak menjadi sebuah buku. Nah demikian sederet pengalaman narasumber semoga bisa menjadi inspirasi bagi penulis pemula yang mulai jenuh. 

Seorang penulis lima buku kemungkinan besar lebih terkenal daripada penulis yang hanya menerbitkan satu buku. Agar lebih dikenal dan mendapatkan lebih banyak kesempatan dikenal dunia, maka sering-seringlah menulis dan mempublikasikan. Bapak/ibu dapat bisa menulis 1-3 buku yang diterbitkan sendiri setiap tahun dengan ide yang bersumber dari keadaan di sekitarnya. 

Terima Kasih

5 komentar: